Satu tahun berlalu, banyak hal yang telah sama-sama mereka lalui bersama. Hari upacara kelulusan akan dilaksanakan esok hari, disaat semua orang sibuk dengan bersuka cita menyambut hari esok. Disini di kamar ini Nata masih sibuk menatap layar ponsel berharap pesan singkat yang kembali ia kirim segera direspons oleh seseorang disana
Besok ucapara kelulusan sma kita
Lu bakal dateng ga?
Gue sendiri, orang tua gue pergi
Tiffani juga, gue sendiri
TerkirimSampai saat ini pesan singkat itu masih belum ada balasan, akhirnya gadis itu menyerah, ia memutuskan untuk menyimpan ponsel nya diatas nakas dan mulai menyelami mimpinya.
"Apa gue harus bahagia liat yang terjadi sekarang?"
Pagi mulai menyambut hari baru mereka, Nata telah rapi dengan stelan baju kebaya lengkap dengan stelan togany, harapan nya hari ini masih sama, ia dapat melihat kembali pujaan hatinya, berdiri dihapannya sambil tersenyum kemudian memeluknya erat.
Setelah dirasa semuanya sudah siap, Nata langsung menuju mobilnya, dan melaju kesekolahnya. Sampai disekolah sudah banyak orang yang datang lengkap dengan keluarga mereka, begitupun dengan teman-teman Nata mereka juga tengah bersuka cita bersama keluarga tercinta
Tidak ada niatan bagi Nata untuk menghampiri satu persatu keluarga yang tengah berbagi kebahagiaan itu, ia hanya memilih untuk duduk dikursi yang telah disediakan sambil menunggu acara dimulai. Satu persatu temannya mulai duduk disamping Nata.
"Sebentar lagi kita resmi lulus dari sini, beberapa dari kita juga bakal milih lanjutin kuliah dibeberapa daerah yang berbeda, lu juga kan Nat" ucap Kesya sambil menoleh kepada Nata yang berada disampingnya, dan dapat mereka lihat nata menjawab lewat anggukan kepalanya
"Jika hari ini dia masih belum pulang, gue bakal lanjutin study gue di luar negri"
"Kalau hari ini dia datang?" ucap Naswa
Hanya gelengan yang Nata beri sebagai balasannya, entah mengapa kembalinya Fares kesini bagaikan menulis diatas air. Setelahnya tidak ada lagi yang membuka suara karna acara juga sudah dimulai.
Setelah bebagai rangkaian acara, akhirnya acara itupun selesai, semua masih Setia disekolah banyak yang berfoto-foto ria ataupun hanya berkumpul dengan semua sahabat mereka, sama seperti yang Nata lakukan dengan semua temannya lengkap dengan Galang, Gibran, dan Rey.
"Jadi ini penutup kisah masa sma kita?" Ucap Elena
"Sepertinya iya" ucap Rey sambil menatap semua wajah teman-temannya "tapi ini bukan akhir pan, kita masih bisa kumpul-kumpul kalo ntar sama-sama kagak sibuk" lanjutnya
Semua yang ada disana memberikan respons anggukan tanda setuju, setelah itu mereka memutuskan untuk pulang dan berjanji akan berkumpul di basecamp nanti malam
"Kenapa lu ngga nyamperin dia? Kenapa lu malah milih berdiri disitu padahal lu daritadi merhatiin dia" ucap Galang saat berada tepat disamping lelaki yang ia ajak bicara
"Belum saatnya" mendengar tanggapan itu sontak Galang melayangkan pukulan tepat mengenai pipi lawan bicaranya
"Lu bilang belum saatnya? Lalu kapan res,apa perlu dia dapet pengganti lu baru lu muncul didepan dia" cukup Galang tidak bisa lagi menahan amarahnya
"Iya" kembali Galang melayangkan pukulannya
"Lu ngga liat udah berapa lama dia nunggu lu, udah berapa lama dia makai topeng itu, udah berapa lama dia ngeluarin air mata saat dia ingat lu, apa itu belum cukup bagi lu res, sadar bro apa yang lu lakuin udah kaga beres"
"Jika gua berenti sekarang, semua yang udah gua lakuin selama ini sia-sia lang, gua ga pantes buat dapetin dia, gua sakit lang, lu ngga tau pan, semua orang ngga tau, cuma gua yang tau, karna apa?! Karna gua ga mau bikin kalian semua kasihan dengan keadaan gua, gua bisa nyerah buat hidup kapan aja lang"
Melihat Galang hanya dia Fares memutuskan untuk bangun dari posisi berbaring seusai layangan tinjuan dari Galang, dan kembali melanjutkan ucapannya
"Satu tahun ini gua juga tersiksa lang, gua juga mau kembali, nemanin dia lagi, nguatin dia lagi, tapi apa? Gua ngga bisa lang, rangkaian pengobatan udah gua jalani diluar negri sana, dan lu tau apa tanggapan dokter? Penyakit gua hanya berkurang sedikit lang, perlu waktu lama buat ngangkat penyakit ini dari diri gua, dan dia ngga boleh tau tentang ini"
"Apa salahnya dia tau, apa salahnya Nata tau lu sakit, dia berhak buat tau res, gua mohon, selagi dia masih disini, temui dia, sebelum lu menyesal" ucap Galang lalu langsung kembali pergi meninggalkan Fares yang masih memilih dia kemudia berjalan meninggalkan sekolah itu
Sekarang disinilah dia, duduk dibangku taman, ditempat yang sama, saat terakhir kali Nata memintanya untuk hadir. Tidak ada yang dia lakukan disana,hanya duduk diam sambil melihat tanpa tau titik fokus tatapan
"Gue mau ketemu dia malam ini, gue bakal kasih tau dia yang sebenarnya nya"
Setelah mendengar balasan dari orang diseberang sana, Fares kembali menyimpan ponsel nya, dan beranjak dari tempat itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Dan Bintang END
Romancesᴇᴋᴀʀᴀɴɢ ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ʀᴀsᴀɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ sᴀʟᴀʜ sᴀᴛᴜ ᴅɪᴀɴᴛᴀʀᴀ ʀɪʙᴜᴀɴ ʙɪɴᴛᴀɴɢ. sᴀᴍᴀ-sᴀᴍᴀ ʙᴇʀᴀᴅᴀ ᴅɪsᴇᴋɪᴛᴀʀ ʙᴜʟᴀɴ ɴᴀᴍᴜɴ ʙᴇʟᴜᴍ ᴛᴇɴᴛᴜ ᴍᴇɴᴅᴀᴘᴀᴛ ʜᴀʟ ʏᴀɴɢ sᴀᴍᴀ ᴅᴀʀɪ ʙᴜʟᴀɴ. - ɴᴀᴛᴀʟɪᴀ ғᴇʟᴇɴᴄɪᴀ ᴀɴᴀᴛᴀsʏᴀ ᴋᴀᴜ ᴛᴀᴜ ʙᴜʟᴀɴᴘᴜɴ sᴀᴅᴀʀ ᴍᴀɴᴀ ʏᴀɴɢ ᴘᴀɴᴛᴀs ᴜɴᴛᴜᴋ ᴅɪᴀ...