D U A P U L U H D U A

127 7 0
                                    

Disaat diri ini mulai menerima
Dirimu seakan balik menolak hadir raga ini disampingmu
Lantas kapan saat bersama itu datang

⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨

Pagi ini Nata telah sampai kembali disekolahnya, tinggal menghitung bulan ia akan menjalani UN begitupun dengan yang lainnya, sejak hari itu baik Nata maupun Fares tidak bersapaan sedikitpun, bahkan jika teman-teman mereka tengah berkumpul mereka memilih untuk tidak angkat bicara ralat hanya fares, fares lah yang sampai saat ini menolak kehadiran Nata didalam hari-hari nya tidak seperti saat pengawal tahun kemarin

Setelah masuk kedalam kelasnya matanya langsung mengarahkan pandangannya kearah sesosok pria yang Setia duduk dibelakang bangku miliknya, masih sama seperti biasa kepalanya ia selipkan diantara lipatan lengannya, helaan yang hampir terdengan pasrah itu keluar dari mulut Nata, ia langsung berjalan menuju bangkunya, duduk dan membalikan badannya menghadap satu-satunya pria yang anak dikelas ini sekarang

Hanya ini yang bisa ia lakukan sekarang, memandangi seseorang yang ia kagumi secara diam-diam, jujur dia rindu semua hal-hal konyol yang fares lakukan hanya untuk sekedar menarik perhatiannya, bertengkar setiap hari, mengjahilinya dengan memanggil nya 'ata' atau apalah itu, seketika senyum miris itu timbul bersamaan dengan perasaan nya yang kian merasakan sakit yang terkadang sulit untuk dirinya tahan

Jangan tanya kenapa dia hanya diam, tanpa niat memulai pembicaraan terlebih dahulu, itu karna sejak pertama kali Fares kembali bersekolah secara langsung Fares berkata bahwa ia membenci Nata dan melarang Nata untuk kembali ikut campur dalam hidupnya

'Far kapan lu balik? Gue kangen fares gue yang dulu'

Tess

Satu titik air asin itu kembali keluar, dengan langkah cepat Nata langsung meninggalkan kelasnya menuju tempat dimana ia bisa kembali menetralkan perasaannya, Rooftop
Hanya itu satu-satunya tempat

Fares, dia tidak tidur, dia tau dia sadar, dia juga melihat Nata yang lari guna untuk menyembunyikan fakta bahwa ia menangis, jujur ia ingin mengejar pujaan hatinya itu, namun jika ia menyebarkan ia yakin bahwa hal yang lebih buruk akan Nata alami

"Ta" mendengar namanya dipanggil dari arah belakang Nata langsung menolehkan kepalanya dan mendapati Galang disana "lo nangis lagi" ya galang tau belakangan ini Nata sering menangis karna hal yang sama, Fares

"Ngga kok, gue cuman kelilipan" ucapnya sambil memaksakan senyumnya

"Kelilipan apanya, sampe hidung ma mata lu merah gitu"

Helaan nafas kembali keluar dari mulut gadis itu, ia kembali membalikan tubuhnya kembali membelakangi Galang "gue gapapa ngga usah khawatir ma gue hehe" setelahnya ia merasakan usapan lembut dipuncak kepalanya, dan dia tau siapa pelakunya, Galang langsung membawa tubuh gadis itu kedalam pelukannya berharap dengan begini cukup membuat gadis yang sempat mengisi hatinya ini tenang, dan ia juga merasakan bajunya mulai basah, Nata juga membalas pelukan itu

"Gue tau lu kuat, tapi nat lu jangan terus-terusan merusak hati lu dengan begini, menyimpan semuanya sendiri tanpa niat berbagi dengan orang lain, ingat disini lu ngga sendiri masih ada gue dan yang lain, kita bakal ada buat lu, dan gue yakin Fares ngelakuin ini karna ada alasannya" pelukan itupun terlepas

"Iya, thanks lang"

Sementara dibalik pintu itu ada sosok pria yang hanya bisa tersenyum getir, seharusnya ia yang ada disana bukannya malah sahabatnya sendiri, ia yang seharunya menguatkan pujaan hatinya sama seperti dulu, namun sekarang ia hanya dapat memandangi dari balik pintu, dia ingin berlari menerjang tubuh rapuh itu, memerlukannya erat sambil mengatakan maaf dan berkata bahwa gadis itu kuat, namun nyatanya ia lah yang membuat gadis kuat itu menjadi rapuh

'Ta maaf gue ngga bisa nepatin janji gue buat terus ada disamping lu, maaf mungkin ini saat yang tepat, gue harap lu bisa bahagia setelah gue gada, ya lu harus bahagia karna sumber kesialan lu akan pergi' setealahnya lelaki itu langsung meninggalkan tempatnya bersembunyi

Setelah bel pulang berbunyi, para gerombolan pria tampan itu memutuskan untuk berkumpul di cafe yang biasa mereka jadikan tempat tongkrongannya, tidak ada yang memulai pembicaraan, semua diam menyelami pikiran masing-masing bahkan yang biasanya membuat keributanpun tidak ada yang berada mengeluarkan suaranya

"Gue bakal pergi" 3 kata yang berhasil membuat semua kepala pria lainnya terangkat sempurna memandang si empu dengan wajah kaget

"Far lu ngomong apaan si, kagak lucu tau ngga" ucap Darrel, dan juga setujui 3 orang lainnya

"Gue ngga lagi bercanda" ucapnya sambil tersenyum yang terlihat mengerikan dimata yang lainnya

"Trus lu ninggalin kita gitu" ucap rey, sementara itu galang sudah bersusah payah menahan amarahnya dan Fares tau itu

"Oya Lang gue rasa masi ada urusan yang perlu kita selesein kan, mau nyelesein malam ini?" ucao Fares dan Galang yang mendengarnya seakan mengerti dan terkekeh mendengar penuturan Fares

"Baiklah"

Sementara yang lainnya hanya diam, karna merekapun juga tau maksud dari kedua pria ini.

8.00pm

Fares langsung melajukan motornya menuju tempat Ia dan Galang rencanakan untuk menyelesaikan urusan yang mereka maksud

"Jadi fares apa keputusanmu" ucap Papanya

"Baiklah, fares ikuti mau papa, asal jangan ganggu dia"

"Jika kamu nurut begini mana mungkin papa akan mencelakai gadis itu"

Pembicaraan dengan sang ayah beberapa jam yang lalu itu selalu berputar didalam otaknya bagai kaset rusak, sejenak pikirannya kembali mengarah kepada sesosok gadis yang sampai saat ini mengisi hatinya, setelah beberapa menit akhirnya ia sampai digedung tua itu, yang disana sudah ada Galang menunggu nya

  Tanpa menunggu Fares bersiap, Galang langsung menghajar pria yang ada dihadapannya, sedangkan Fares hanya dia tanpa melawan sedikitpun, dia hanya menyeka sesekali darah yang mengalir dari sudut bibirnya dan kembali berdiri bersiap menerima pukulan dari Galang kembali

Bugh

Bugh

Bugh

Semua pukulan itu kembali dirasakan Fares tanpa ada niatan melawan Bali, atau memukul Balik lawannya yang sudah mulai lelah dihadapannya itu







_______________________________
TBC

Yeayyyyy triple up

Vomen nya ya

Alias vote and coment

Because vote itu gratis dan komen itu bikin penulisnya semangat buat ngelanjutin ceritanya


Bulan Dan Bintang ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang