Chapter -01-

3.4K 316 39
                                        

Maaf kan Typo yang bertebaran ya.. hehe
Ini baru selesai nulis dan langsung up. Hehe


***

Cuaca mendung pagi ini menyambut pagi Veranda. Dengan mengenakan cardigan biru muda ia melangkah dengan santai menyusuri trotoar jalanan raya. Menikmati suana pagi yang selalu saja sama. Matanya dengan teduh menatap ke segala arah. Sesekali ia akan tersenyum pada apapun yang ia lihat.

Suasana hati nya sedang baik.

Tiba di perempatan jalan ia berhenti melangkah sejenak. Melirik pada jam di pergelangan tangan nya. Pukul 06: 15. Ia kemudian menatap ke arah bagian kiri nya. Tepat pada sebrang jalan sana. Bibir nya tersenyum semakin lebar melihat seorang laki-laki mengenakan seragam sekolah yang sama dengan nya. Berjalan dengan santai, menunduk membaca buku novel di tangan. Bahkan, tanpa melihat kedepan pun laki-laki itu mampu berjalan dengan baik.

Veranda kembali melangkah, menyebrangi jalan menuju sekolah nya. Sesekali ia melirik ke seberang sana memastikan laki-laki itu berjalan dengan langkah yang benar. Hanya butuh waktu lima menit dari perempatan, ia tiba di sekolah.

"Pagi Neng Veranda " sapa Pak Rahmat, satpam di sekolah tempat nya belajar.

"Pagi pak Rahmat " balas Veranda dengan tidak kalah ramah. Bahkan, senyum nya semakin lebar saja.

Suasana SMA Garuda sudah lumayan ramai ketika ia datang. Siswa dan siswi sudah berlalu lalang di gerbang sekolah.

"Pagi Kak Ve."

"Pagi kakak.."
"Pagi Kak Ve yang cantik "

"Pagi Ve. Makin cantik aja "
"Ve, entar malam jalan yuk"

"Veranda, nanti pulang aku anter yuk, "

Berbagai sapaan dan juga pujian ia terima sepanjang koridor sekolah yang ia lewati. Ia balas dengan ramah dan juga binar mata ceria. Berbagai ajakkan kencan ia tolak dengan halus. Jessica Veranda siswi teladan SMA Garuda.

"Veeeeeeee..... " Panggilan nyaring itu menghentikan langkah nya yang hendak menaiki anak tangga menuju lantai dua. Ia menoleh ke arah nya muncul tadi.

Seorang siswi bertubuh tinggi ramping berlari menghampiri nya. Dan tiba di hadapan nya dengan napas tersengal.

"Shania, pagi-pagi udah semangat banget lari nya " ucap Ve dengan kekehan kecil nya.

"Hehehe.. iya dong, demi ngejar loe biar bisa kekelas bareng. " Jawab Shania, ikut berjalan bersama dengan nya. "Btw, hari ini loe jalan lagi?"

Ve mengangguk sebagai jawaban, melirik sahabat nya dengan senyuman. Shania hanya mendengus malas.

"Heran deh, punya mobil banyak bejejer di garasi malah milih naik bis. "Ujar Shania.

Ve hanya mengulum senyum mendengar ucapan itu. Ia terus melangkah menuju kelas nya. Tidan terlalu memperdulikan ucapan Shania.

***

Susana kelas XII IPA 1 sedang hening karena sedang mengerjakan soal-soal latihan Kimia.
Veranda duduk dengan tenang di kursi nya, menikmati soal-soal di buku nya. Dengan laju pena di atas buku nya, berbagai rumus ia kerah kan. Mengurai setiap jawaban yang hampir menghabis satu lembar kertas.

"Ve, loe beneran baru mutusin Kevin ?" Bisikkan Shania ia jawab dengan anggukan santai. "Kenapa ?"

Ia tidak langsung menjawab, menyelesaikan jawaban nya lebih dulu sebelum kemudian menoleh pada Shania. Namun, matanya tidak menatap pada Shania. Melain kan pada meja yang ada paling ujung di dekat jendela sana.

At Least OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang