"Menurut loe, apa ending dari anime ini bakal sama dengan kita ?" Tiba-tiba saja Keynal menanyakan itu.Membuat Veranda yang baru tiba kaget, dan menoleh padanya.
Keynal masih fokus pada film Anime yang sedang mereka tonton sudah beberapa menit di mulai.***
Jam dinding menunjukkan pukul sembilan malam lewat, ketika anime movie yang mereka tonton mencapai ending nya. Dan selama mereka menonton tidak ada yang mengeluarkan suara. Terlihat begitu hanyut dalam alur cerita movie tersebut.Keynal bukan tidak tau, kalau gadis di samping nya sempat menjatuhkan air matanya. Dan, ia juga tidak bisa bohong kalau cerita film tersebut memang menyesakkan. Seharus nya tokoh utama tersebut masih bisa menikmati hidup nya. Atau seandainya si tokoh utama cowok nya menjemput kerumah tanpa menunggu di tempat janjian pasti mereka masih bersama. Jadi, si sakura tokoh utama cewek nya tidak akan menjadi korban.
Tapi, yaa.. itu hanya lah anime. Drama.
Namun, ia mulai menyadari satu hal. Bahwa alur cerita tersebut seolah sama dengan hidup nya sekarang. Membuat nya jadi berfikir, apa nasib ia dan Ve akan setragis kisah anime tersebut.?
"Berapa presentase kemungkinan loe sembuh ?" Tanya Keynal membuka suara untuk pertama kali nya.
Veranda menoleh cepat pada cowok di samping nya. Memandangi wajah tampan Keynal dari sudut samping. Ia bisa melihat dengan jelas rahang tegas cowok itu.
"10% " jawab Veranda.
Keynal menoleh penuh padanya, menatap lekat pada Ve. Kemudian kembali menatap layar tivi yang sudah gelap.
"Kalau ada pendonor ?"
"90% " Keynal kembali menoleh padanya, membuat Ve tersenyum. " Tapi, pendonor paling cocok adalah saudara kandung. Lebih akurat, sedang kan gue anak tunggal. Kalau dari orang tua cuma 0.25 persen. ".
Keynal hanya mengangguk paham, kembali berfikir entah apa. Ve tidak tau, tapi melihat cowok itu diam duduk di samping nya membuat nya merasa senang sendiri.
"Film nya udah selesai, gue harus pulang " ujar Keynal, tiba-tiba beranjak dari duduk nya.
Ve menghela napas kecewa, waktu cepat berlalu. Cowok itu mulai mengambil tas nya.
Gadis itu diam sejenak, sampai tiba-tiba bergerak mendekat dan langsung memeluk Keynal dari belakang saat cowok itu hendak membuka pintu.Keynal membeku di tempat. Mendadak otak nya mereka ulang adegan yang tadi ia lihat dalam anime tersebut. Mengapa seolah ia berada dalam anime tersebut.
"Ini salah satu ke inginan ku " ujar Ve dengan suara pelan. Kedua tangan nya memeluk erat perut Keynal. Bahkan bisa merasakan tubuh cowok itu membeku.
Keynal hanya diam, mencoba untuk tenang dan tidak terpancing dengan alur cerita yang di ciptakan gadis itu. Dan dengan perlahan Ve melepaskan pelukkannya, menarik lengan Keynal agar tubuh nya berbalik padanya. Lalu menyentuh kedua bahu Keynal.
Mata mereka bertemu, untuk satu menit keduanya hanya saling memandang. Sampai akhirnya Keynal menyerah dan memilih melirik ke lain arah membuat kedua ujung bibir Ve tertarik berlawanan.
Samar-samar ia bisa mendengar suara degupan jantung Keynal. Membuat ia tersenyum semakin lebar. Cowok di depan nya ini sungguh mudah masuk dalam skenario nya.
"Tegang amat, Pak! " Ve menarik diri sedikit menepuk bahu Keynal dengan pelan. "San-"
Sret
Cup!
Ucapan nya terhenti, Karen Keynal tiba-tiba menarik leher nya dan mencium bibir nya. Membungkam suara nya. Matanya langsung melotot lebar. Kini malah jantung nya yang berdetak tidak karuan. Bahkan, kedua kaki nya langsung lemas seketika. Apalagi ketika bibir cowok itu bergerak dengan perlahan melumat bibir nya. Hampir saja ia terjatuh, jika Keynal tidak segera memeluk pinggang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
At Least Once
FanfictionJessica Veranda merupakan siswi kelas dua belas yang memiliki pergaulan yang luas. Selain parasnya yang cantik ia juga mempunyai otak yang cerdas. Di sekolah ia mengikuti berbagai hal, mulai dari Osis, ekskul renang, Mading, dll. Ia gadis yang selal...