Epilog

2.7K 339 54
                                    

Empat tahun setelah kepergian Keynal.....


Sebuah mobil Nissan hitam berhenti di depan sebuah rumah mewah. Seseorang turun dari sisi kemudi, dengan mengenakan pakaian serba hitam dan mengenakan kacamata hitam. Pria berbadan tegap dan juga tampan itu menoleh ke arah gerbang rumah yang lumayan tinggi. Ada bendera merah di sana. Pertanda rumah tersebut tengah berduka.

"Tuan, Keynal. Silahkan masuk " seorang pelayan pria menyambut kedatangan pria itu di teras rumah.

Ia hanya mengangguk, dan kemudian melangkah masuk kedalam. Rumah sudah tampak sepi, ia berhenti melangkah saat matanya menatap ada sebuah figura besar yang terpasang rapi di dinding. Di daam figura tersebut terdapat sepasang manusia yang terlihat begitu serasi. Keynal melepaskan kacamatanya.

Pancaran sinar matanya terlihat begitu menyedihkan. Sepasang matanya bahkan merah dan sembab.

Prang!!!

"KELUAAA.. Nabil nak Mommy dengan Daddy... Keluaaaaaa.. "

Suara teriakkan itu terdengar dari lantai dua. Membuat perhatian Keynal langsung beralih ke atas.
Ia pun segera melangkah kan kaki nya menuju anak tangga.
Tapi, terhenti ketika melihat seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari dalam kamar utama.

Mereka saling berpandangan sebentar, kemudian Keynal mengangguk sekali pertanda ia pamit ke atas.
Langkah nya berlalu cepat menuju salah satu kamar di lantai dua. Tempat suara tangis itu berasal.

Cklek

Ia membuka pintu kamar dengan cepat, membuat penghuni mengalihkan perhatian padanya.

"Tuan " sapa seorang wanita dalam balutan pakaian pelayan rumah nya. Keynal hanya mengangguk, kemudian memberi kode padanya untuk keluar saja.

Keynal berdiri di tengah kamar, menatap seorang anak kecil berumur empat tahun tengah bersembunyi di dalam selimut tebal.
Ia menghela napas berat, dan kemudian menatap sekeliling kamar yang terlihat berantakan. Ia melangkah mendekati tempat tidur sambil memungut barang-barang yang berserakkan di lantai.

"Abil " panggil Keynal, duduk di tepi kasur menarik selimut yang menutupi tubuh kecil itu.

"Abil, nak Daddy dengan Mommy, tak nak lah dengan orang lain " ujar nya dengan muka sedih dan cemberut.

Keynal menghela napas berat, ia merubah duduk nya menjadi di samping anak laki-laki itu. Menarik nya duduk di pangkuan nya.

"Yaudah, sini dengan Daddy Key. Aja. "
Ujarnya mengusap kepala Nabil.

Nabil memeluk leher Keynal dengan erat, sambil menangis sesuggukan. Membuat Keynal harus mati-matian menekan perasaan nya. Yang mungkin, tidak seberapa dengan rasa sakit atau kehilangan yang di rasakan oleh Nabil.

"Abil, tak nak tinggal dengan Oma and opa. Nak ikot Daddy Key. Daddy dengan Mommy udah gak ada lagi...bhiks.. hiks. . Abil nak ikot Daddy Key. Nak tinggal dengan Daddy Key .. " pinta anak itu dengan sambil menangis.

"Kalau nak tinggal dengan Daddy Key, Abil tak boleh nangis lagi, boleh tak? Daddy tak suka lah, kalau Abil sedih terus. Daddy pun ikot sedeh." Ujar Keynal, dengan dialek Melayu nya.

Anak itu mengangguk dalam pelukkan Keynal. Dan dengan perlahan tangis nya reda.

Abil adalah keponakan nya Keynal, anak dari Abang nya yang baru saja meninggal karena sebuah kecelakaan maut yang merenggut Abang dan kakak iparnya sekaligus. Dan meninggalkan putranya yang masih kecil.

Ia sangat menyayangi Abil, seperti ia menyayangi anak sendiri. Mereka sangat lah dekat, sering menghabiskan waktu bersama jika ia kembali ke KL atau ketika Abang dan keluarganya berkunjung ke Korea tempat nya tinggal selama empat tahun ini.

At Least OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang