Setelah insiden ciuman yang berlangsung singkat itu keduanya langsung menjadi canggung. Keynal langsung menarik diri ketika Ve menarik diri. Dan mendadak jadi salah tingkah, membuat Veranda mengulum senyum gemas. Ia memilih diam saja. Entah mendapat kan keberanian dari mana sampai ia bisa melakukan hal tersebut. Dan yang lebih parah nya, ia sama sekali tidak menyesal.
Sedangkan Keynal memilih terus berjalan bahkan sedikit memberi jarak di antara mereka berdua. Fikiran nya mulai melang-lang buana. Entah bagian yang mana menjadi beban nya.
Mereka tiba di gedung kost-an Keynal. Langsung menuju lantai dua, dimana kamar yang di tempati Keynal berada.
Ve terlihat berjalan dengan santai, tidak sama sekali terlihat risih ketika penghuni lain menatapnya kagum dan menggoda secara terang-terangan. Tapi, buat nya tidak masalah, prinsip nya masih sama. Selama bersama Keynal ia yakin kalau ia akan aman."Ini kamar kamu ?" Tanya Ve membuka suara saat Keynal berdiri di depan pintu bagian paling ujung. Cowok itu mengeluarkan kunci dan membuka pintu kamar kayu warna coklat itu.
Cklek
"Ayo masuk, sorry kalau berantakan " ujar Keynal membuka pintu dengan lebar.
Ve mengangguk, ia melangkah masuk kedalam. Ia cukup takjub melihat kamar yang tidak terlalu besar itu. Simple, tidak banyak perabotan. Hanya ada satu tempat tidur single, lemari baju, tivi dan meja belajar. Tapi, yang menarik perhatian nya adalah keberbagai koleksi buku-buku nya. Baik itu novel atau komik. Semua tersusun rapi pada rak yang menempel di dinding.
Kamar itu hampir sama dengan kamar cowok lain nya. Tidak terlalu rapi, tapi tidak berantakan juga. Biasa saja.
Masih nyaman untuk ia tempati."Ini minum dulu, kalau mau cemilan ada di lemari itu ambil aja. Gue mau mandi dulu " ujar Keynal meletakkan dua minuman kaleng, dan menujuk pada lemari kecil yang di atasnya terdapat tivi.
"Thanks " ucap Veranda.
Keyna langsung berlalu keluar kamar dengan membawa peralatan mandi dan juga pakaian ganti. Sedangkan Veranda memilih untuk mengamati berbagai koleksi buku-buku cowok itu.
Ia cukup hobi membaca, walau tidak terlalu sering. Tapi, ia memilih beberapa buku favorit dirumah. Ia mengamati sekitar kamar sepetak itu. Mencari suatu benda yang bisa ia lebih dekat dengan Keynal.
Misalnya figura foto, atau benda yang menunjukkan kalau cowok itu memiliki sesuatu yang berharga.Namun, ia tidak mendapati apapun. Bahkan satu figura foto pun tidak ada. Membuatnya menghela napas, mengapa cowok itu sangat misterius. Ia pernah mencoba kepo dengan sosok Keynal, sampai bertanya pada kepala sekolah dulu. Tapi, nihil. Kepala sekolah saja tidak terlalu tau tentang Keynal. Orang tua nya saja tidak tau.
Orang tua ?. Tiba-tiba kata itu terlintas di kepalanya.
Di umurnya sekarang, cowok itu sudah milih ngekos.
Ia melirik ke pintu keluar memastikan Cowok itu masih lama mandi nya.
Ia langsung menuju tas sekolah Keynal, mencari sesuatu. Tapi, tidak ia dapati. Membuatnya frustasi, ia beralih pada jaket yang di gunakan Keynal hari ini. Merogoh saku nya, dan Yap!Ia menemukan dompet cowok itu. Dengan senyum lebar, sambil dalam hati terus meminta maaf karena telah lancang membuka dompet seseorang.
"Key!!"
Suara itu membuat Veranda tersentak kaget. Ia langsung menoleh ke arah pintu. Dan dengan cepat menaruh kembali dompet tersebut ketempat semula.
Ia memutuskan untuk mendekati pintu.Keynal baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Rambut nya masih sedikit basah, seorang cewek berpenampilan cukup urakkan menurutnya. Rambut nya yang blonde, dan penampilan yang .. sedikit terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
At Least Once
FanfictionJessica Veranda merupakan siswi kelas dua belas yang memiliki pergaulan yang luas. Selain parasnya yang cantik ia juga mempunyai otak yang cerdas. Di sekolah ia mengikuti berbagai hal, mulai dari Osis, ekskul renang, Mading, dll. Ia gadis yang selal...