"ya, kalian percaya dengan gosip itu ?"
"Tentang Kak Ve jalan sama cowok .. siapa itu.."
"Nama nya Keynal, dannn.. gue gak percaya kalau selera Kak Ve ngedrop banget. Di banding sama Kak Kevin, gue aja gak kenal sama dia "
"Bener, gue juga baru tau "
"Haa.. gue curiga kalau dia cuma mau pansos aja ngedeketin Kak Ve. Tau sendiri kan Kak Ve itu populer banget di sekolah kita. "
Keynal yang mendengar itu hanya menghela napas berat. Ia menaikkan Headphone yang mengalung di leher nya dan menutupi kedua telinga nya. Ia tidak tau sudah sejauh mau gosip itu beredar.
Dan semua pembicaraan itu membuat nya risih bukan main.Ketika ia menginjak kan kaki nya di dalam kelas, semua jadi memandang nya membuat nya merasa tidak nyaman. Tapi, ia mencoba untuk mengabaikan itu. Bisikkan dan pandangan mencemooh tersebut.
Ia berusaha untuk tidak melirik pada Ve, malah mengalihkan perhatian nya pada keluar jendela.Sret
Seseorang menarik kursi kosong di sebelah kanan nya. Membuat nya menoleh, dan menatap heran pada cowok yang sepantaran dengan nya.
Sakti, laki-laki yang beberapa hari yang lalu menawari nya agar ikut tim kelas untuk lomba bola basket. Ia menurunkan headphonenya."Gue cuma mau ngingetin, Minggu besok jangan lupa latihan. Di taman Asoka. Ya, waktu nya kan mepet, bentar lagi juga kita ujian Akhir. Jadi, ya sebisa mungkin kita curi-curi waktu. Loe gak keberatan kan ?" Ujar Sakti menjelaskan.
Keynal melirik tiga laki-laki teman sekelas nya yang entah sejak kapan sudah duduk di meja depan nya.
Yaitu, Dyo, Boby, dan Gracio."Kalian beneran gak ada anggota lain ?" Tanya Keynal dengan malas.
"Semua udah mewakili lomba lain nya. Cuma loe satu-satunya yang belum daftar lomba apapun. Makanya gue sertakan nama loe. Lagian, loe tau kan kalau setiap siswa wajib ikut " jelas Dyo.
"Yaudah terserah kalian " jawab Keynal terpaksa.
Sakti dan ketiga teman nya langsung menyeringai.
Setelah itu guru pengajar jam pertama masuk mereka kembali ke meja masing-masing.
Keynal langsung membuka tas dan mengeluarkan buku tulis nya.Sedang di sisi lain, Ve terlihat sangat tidak bersemangat. Matanya terus melirik pada Keynal yang terlihat serius mengerjakan soal-soal yang baru saja di berikan Bu Eka guru Sejarah.
Ia bukan tidak tau tentang omongan semua siswa dan siswi tentang mereka berdua. Terlebih ketika mereka semua menyudut dan menuduh Keynal yang tidak-tidak. Ia hanya bisa mendesah lelah. Dan kembali fokus pada soal-soal di buku nya.***
Kejadian pengeroyokan yang menimpa Keynal, sampai ke kepala sekolah. Naomi benar-benar melaporkan Kevin cs. Bukti nya adalah rekaman cctv ketika Kevin menyeret Keynal dari koridor belakang sekolah hingga menuju gudang.
Membuat Keynal di panggil ke ruang kepala sekolah dan bertemu dengan orang tua Kevin, yang bersi keras anak nya tidak bersalah padahal bukti sudah jelas.
"Saya serahkan semua nya sama kamu, semua bukti sudah jelas. Jadi, kamu bisa menuntut nya " ujar Pak Burhan, kepala sekolah Garuda.
Keynal menoleh pada Kevin yang berdiri dengan tangan mengepal. Kemudian kepada kedua orang tua Kevin yang terlihat menatap tajam padanya.
Lalu melirik ada Naomi, yang seolah mengatakan untuk menuntut Kevin.Tapi, ia tidak ingin terlibat masalah apapun. Jadi permasalahan itu cukup sampai di kepala sekolah saja.
"Saya tidak mau memperpanjang masalah ini. Jadi, saya sudah memaafkan Kevin " ujar Keynal.
KAMU SEDANG MEMBACA
At Least Once
FanfictionJessica Veranda merupakan siswi kelas dua belas yang memiliki pergaulan yang luas. Selain parasnya yang cantik ia juga mempunyai otak yang cerdas. Di sekolah ia mengikuti berbagai hal, mulai dari Osis, ekskul renang, Mading, dll. Ia gadis yang selal...