Chapter - 08

1.6K 266 18
                                    

Kejadian malam itu terus terngiang di kepala Veranda.
Bahkan kadang ia sampai menyentuh bibir nya sendiri. Lalu setelah itu akan menghela napas beratnya.
Melirik pada hp nya lagi. Mencoba untuk menghubungi Keynal kembali. Tapi, hasil nya sama tidak ada jawaban.

Ia menjadi gelisah. Dan juga merasa bersalah sendiri.
Apa cowok itu benar-benar marah padanya ?.
Semua chat yang ia kirim sejak pagi tadi tidak dibalas membuatnya menjadi sedikit frustasi. Terlebih semua pelajaran hari ini tidak ada satu pun yang masuk kedalam otak nya.

Karena, otaknya hanya terus memutar adegan ciuman semalam. Itu adalah ciuman pertama nya. Jelas saja Ve tidak bisa melupakan nya.
Dan yang mencuri nya adalah Keynal, membuatnya bingung sendiri. Di satu sisi ia merasa marah, namun di sisi lain ia merasa senang. Itu membuatnya benar-benar bingung sendiri.

Huft

Lagi! Ia menghela napas kasar. Entah sudah berapa kali hari ini ia menghela napas kasar. Melihat layar hp nya berkali. Kadang membuat ruang chat nya dengan Keynal. Padahal hanya ada dua percakapan di sana. Namun, ia membacanya berulang kali. Sampai ia hafal dengan balasan itu.

"Ve, mau balik bareng gak ?" Tanya Shania ketika mereka sudah selesai rapat OSIS.

Ve menggeleng dengan malas. Ia membereskan semua buku-buku di atas meja. Kemudian baru mengambil tas nya.
Dari koridor ia bisa melihat Kevin dan teman-teman nya sedang berjalan dengan riang menuju parkiran sekolah.

Dan, ia melihat Ibam yang sedang berlatih basket di lapangan. Ketika cowok itu menyapa, ia hanya membalas dengan senyuman saja.

"Ibam, kayaknya suka sama loe deh Ve " ujar Shania.

"Hm " gumam Ve terlihat tidak bersemangat.

Shania mendesah berat, ia langsung menghentikan langkah nya dan menarik lengan Ve agar menghadapnya.

"Ini nih, kenapa gue gak suka loe bergaul sama cowok itu! Loe jadi ikut-ikutan autis tau enggak!"

"Apa sih,Shan! Gak nyambung banget." Jawab Ve males.

"Loe hari ini itu beda tau enggak! Lemes gitu, gak kayak biasanya "

"Oh, gue lagi bosan aja " jawab Ve singkat.

Shania lagi-lagi harus mendesah lelah. Tiba di lobby mereka berpisah, Shania menuju parkiran sedangkan Veranda langsung menuju gerbang sekolah.

***

Shinta Naomi baru saja menyelesaikan urusan administrasi di salah satu rumah sakit. Ia kini berjalan menuju salah satu ruang pasien, melewati beberapa pasien yang sedang di rawat menuju pada bagian yang paling ujung.
Ia menyibak sedikit tirai yang menjadi pemisah antara pasien satu dengan yang lain.

"Loe udah bangun ?" Tanya Naomi.

Keynal yang hendak membuka selang infus di tangan nya langsung menoleh dan sedikit terkejut ketika melihat Naomi.

"Loe.."

"Gue lagi Nugas buang sampah. Dan nemuin loe di depan pintu gudang belakang sekolah " jawab Naomi.

Cowok dengan kepala di perban itu mengerutkan dahi nya. Mungkin sedang mengingat apa yang sudah di alami nya.
Dan hal terakhir yang ia ingat adalah saat ia berusaha keluar namun tiba-tiba pandangan kabur.

"Thanks " jawab Keynal akhirnya.

Naomi mengangguk dengan cuek, ia berjalan ke hadapan Keynal. Menatap cowok itu dengan pandangan menyelidik.

"Kevin cs ?" Tanya Naomi. Keynal tidak menjawab hanya mengalihkan matanya dari gadis yang sedang mengintimidasi nya. "Haa.. Veranda. Hari ini loe jadi tranding topik di sekolah. Karena ke gep jalan sama dia".

At Least OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang