Chapter - 04

1.8K 289 16
                                    

Hahahahaha

Hahahahahahah..

"Itu lucu banget, jatoh nya gak normal "

"Iya bener, sakit nya sih gak seberapa. Tapi malunyaaaa.... "

Hahahaha

Sekumpulan cewek-cewek sedang mengobrol asik di meja guru. Kondisi kelas saat ini sedang ramai karena guru sedang melakukan rapat. Jadi, semua pada bebas tapi tidak di perbolehkan untuk berkeliaran di luar. Maka dari itu kelas terlihat ramai. Masing-masing seolah sedang membentuk kelompok sendiri.

Seperti di pojokan belakang, sekumpulan siswa sedang bermain kartu.
Ada juga di dekat pintu, entah sedang melakukan apa, tapi terlihat asik.

Namun, yang di lakukan Keynal hanya duduk sambil membaca komik dengan di temani oleh Headphone yang terpasang di telinganya. Terlihat begitu tenang dan juga seolah tidak terganggu dengan sekitar. Ia bahkan tidak tertarik untuk bergabung dengan salah satu perkumpulan teman-teman kelas nya.
Ujung matanya tidak sengaja melirik pada Ve.

Gadis cantik itu duduk di atas meja guru dengan anggun, sedang mengobrol asik. Sesekali tertawa, dan kemudian akan mengoceh dengan semangat. Angin nakal sedikit membuat rok pendek nya itu terangkat dan juga membuat rambut nya sedikit berantakan.

Aku akan mati.
Jika aku mati, lalu apa yang akan tersisa ?

Kenangan!.

Mata nya kembali turun pada komik nya. Teringat kembali pada kalimat yang tertulis di buku gadis itu. Ia tidak terlalu perduli sebenar nya. Karena, itu bukan lah urusan nya. Hidup mati seseorang tidak ada yang bisa di tentukan. Hal medis sekali pun. Tapi...

Sret

Mata nya terkejut ketika sebuah komik muncul tiba-tiba di depan matanya. Membuatnya langsung menoleh, dan menemukan seorang gadis cantik yang sedang tersenyum manis duduk di depan nya.

"Kemarin gue gak sengaja, ngeliat loe di toko buku.terus dengar loe nyari buku ini ke penjual toko nya " ujar gadis itu.

Keynal kembali menoleh pada komik yang tadi muncul tiba-tiba. Dan, benar. Itu adalah komik yang sudah seminggu ini di cari nya.

"Kalau loe mau, loe boleh pinjem " lanjut gadis itu.

Ia diam sejenak, memandangi komik itu cukup lama. Kemudian menoleh pada gadis di depan nya. Lalu entah karena apa ia tiba-tiba melirik pada meja guru. Ve masih di sana duduk bersama teman-teman nya. Terlihat masih asik bercanda di sana. Namun, demi apapun ia melihat ujung mata gadis itu melirik padanya.

"Thanks " ucap Keynal, menerima komik tersebut.

Gadis cantik berambut sebahu itu tersenyum manis. "Tapi ada syarat nya ".

Dahi nya langsung mengerut mendengar itu. Lalu dengan cepat ia mendorong kembali komik itu pada nya.

"Gak jadi " ujar Keynal.

"Gak bisa, loe udah terima tadi. So, gak boleh nolak " ujarnya lagi. Masih dengan senyuman manis dan juga membuat Keynal curiga. Lalu gadis itu tiba-tiba berbalik menatap ke arah teman-teman yang sedang berkumpul di pojokan dekat pintu. Tidak jauh dari meja guru. "Guys!! Gue udah dapat teman kencan buat besok!".

Ia langsung membulatkan matanya, menatap tidak percaya pada si gadis yang tiba-tiba muncul di depan nya. Namun, gadis itu hanya menatap nya dengan senyuman, plus kedipan mata sebelah padanya.

"Mana hp loe ?" Tagih nya menadahkan tangan nya.

Dengan pasrah ia memberikan hp pada cewek di depan nya. Dan, si cewek tersebut langsung mengetikkan beberapa nomor dan kemudian melakukan panggilan. Tidak perlu menunggu lama, hp di saku seragam gadis itu bergetar. Dan setelah itu memutuskan panggilan menyerahkan kembali hp pada Keynal.

"Gue bakal hubungi loe nanti, see u.. " cewek itu langsung pergi meninggalkan nya. Tidak lupa memberikan nya kedipan mata manja.

Bodoh!

Ve mengutuk Keynal dalam hatinya, menatap kepergian Naomi. Gadis yang tadi menghampiri Keynal. Lalu ia beralih pada Keynal. Cowok itu sudah kembali sibuk dengan komik nya. Seolah tidak menyadari kalau saat ini sedang menjadi pusat perhatian. Karena seorang Shinta Naomi salah satu cewek yang paling banyak di gebet siswa sekolah menghampiri nya. Dan lebih parahnya saling tukar nomor telfon juga akan berkencan.

***

Pulang sekolah Keynal melihat Ve sedang berdiri di depan kelas. Tidak pulang bersama dengan Shania. Tapi, ia tidak terlalu memperdulikan nya. Malah dengan fokus membersihkan kelas, karena ia kebagian piket hari ini.

Di saat semua nya selesai, teman-teman yang memiliki tugas yang sama dengan nya pamit pulang lebih dulu. Ia membereskan semua barang-barang nya. Dan kemudian beranjak keluar kelas.

"Baaa!"

"Haisssh!!" Kaget nya.

Hahahahaha

Veranda tertawa begitu puas melihat muka kaget nya Keynal. Cowok itu hanya bisa mendelik, dan cukup kesal. Mengapa gadis itu masih di sini. Ia fikir sudah pulang.

"Gue mau makan ramen, temenin!" Ucap Ve padanya.

Keynal mengerutkan dahi nya, menatap tidak mengerti dengan sikap gadis di depan nya.

"Itu salah satu wish gue " ujar Ve.

Keynal menghela napas, ia melangkah pergi dan Ve menyusul.

"Loe belum pernah makan ramen ?" Tanya Keynal sambil menuruni anak tangga.

"Pernah, sering malah "

"Lalu ?"
"Gue mau makan sama orang yang gak Deket! Dan gue milih loe!. Yaaa. Walau kita kenal udah lama, tapi kan gak Deket " jelas Veranda.

Keynal melirik gadis itu sebentar, kemudian berjalan menuju gerbang sekolah.

"Gue gak mau " ucap Keynal.

"Kenapa loe gak bilang gitu tadi, waktu Naoki ngajak loe kencan "

Keynal menghentikan langkah nya, lalu baru sadar kalau Ve ternyata sudah berhenti melangkah bersama nya. Kini berdiri tidak jauh di belakang nya. Ia diam, memandangi Veranda yang juga sedang memandangi nya.

Huft

Keynal menghela napas kasarnya. Menatap sekitar.

"Oke, gue temenin."

Senyum Ve langsung lebar seketika. Ia berseru dengan giran. Dengan semangat ia langsung menggandeng lengan Keynal dan menarik nya pergi. membuat Keynal heran dan juga semakin tidak paham dengan sifat gadis itu.

***

Slurp

Slurp

Slurp

"Eummm... Aaaaa.. enak bangetttt... " Ujar Ve dengan begitu dramatis menurut nya. "Loe tau, ramen di sini paling enak. Gue gak akan pernah bosan. Kadang gue makan di sini sendiri, atau di temenin Shania.. dan gue senang hari ini di temenin sama loe... Aaaa.. loe harus nyobain ini "

Veranda terus saja mengoceh tanpa jeda. Memberikan kimchi ke dalam mangkuk mie ramen nya.

"Enak " ucap Keynal dengan muka datar.

Ve langsung tersenyum semakin lebar melihat Keynal memakan nya. "Pastikan loe gk akan ngelupain moment ini ".

Keynal diam, kembali teringat pada tulisan Veranda yang ada di dalam buku diary nya.

Kenangan.

Kembali ia menyuapkan mie ramen nya. Diam-diam ia melirik pada Veranda. Gadis itu terlihat sangat bersemangat dan ceria. Sangat menikmati mie ramen nya, padahal menurutnya ramen tersebut biasa aja. Namun Ve begitu menikmati nya. Dan, mengapa ia malah mau-mau saja di seret ketempat ini ?.




Jangan lupa vote dan coment nya...

At Least OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang