Chapter - 16

1.9K 277 29
                                    

Ujian akhir di lewati Veranda dengan mudah.
Dan ia fokus pada masa ujian nya, begitu juga dengan teman-teman nya yang lain. Namun, walau begitu komunikasi nya dengan Keynal berjalan dengan lancar walau mereka tidak lagi keluar berdua.

Hingga di hari terakhir saat ia pulang sekolah. Ia memutuskan untuk mampir ke kost-an cowok itu. Karena tiba-tiba Keynal tidak bisa di hubungi. Bahkan dia tidak bertemu dengan cowok itu di sekolah dua hari ini. Padahal menurut Boby yang sekelas dengan cowok itu semasa ujian, Keynal hadir.

Maka dari itu dia berada di depan kamar kost Keynal sekarang. Ia sudah mengetuk pintu itu berulang kali. Namun, tidak di buka. Dan, juga tidak ada tanda-tanda kalau ada orang di dalam membuatnya berfikir kalau cowok itu belum pulang.

Ve memutuskan untuk menghubungi Keynal. Namun, nomornya tidak aktif. Ini sudah dua hari juga nomor cowok itu tidak aktif. Membuatnya gelisah dan juga khawatir. Karena tiba-tiba ia teringat pada ucapan Keynal yang pernah mengatakan akan pergi ketika mereka lulus.
Tapi, ini masih baru selesai ujian. Jadi, cowok itu tidak mungkin pergi kan ?.

"Sorry, loe nyari Keynal ?" Tanya seorang cowok yang keluar dari pintu kamar yang terletak dua kamar dari kamar Keynal.

"Eh, iya" jawab sedikit kaget karena tadi ia tengah melamun.

"Gue udah hampir dua Minggu ini gak ngeliat dia. Bahkan, satu Minggu yang lalu juga ada yang nyari dia. Gak tau deh siapa " Ujar cowok itu membuat Veranda mengerutkan dahi nya.

"Dan menurut anak-anak sih, dia udah dua Minggu gak balik ke kostan. Itu, paket buat dia masih ada di. Berarti dia memang gak pulang ke kostan selama dua Minggu ini " ujar nya lagi.

Dan Ve baru menyadari kalau ada paket di depan kamar Keynal tergeletak di lantai. Ia Fikir tadi cuma dus sampah.

Keynal tidak pulang sudah dua Minggu ?.
Itu berarti sejak cowok itu menyelinap ke kamar nya. Dan..

Ve langsung berterima kasih atas informasi yang di berikan teman kostan Keynal. Kemudian diam sejenak, membiarkan cowok itu pergi. Ia masih berdiri di beranda kamar Keynal. Menatap kosong pada jalanan, berfikir kemana cowok itu ?.

Kembali ia mencoba menghubungi Keynal, dan matanya melihat seseorang berjalan mendekati nya. Ve langsung mengernyitkan dahi saat melihat pria yang terlihat dewasa itu, mungkin anak kuliahan menuju kamar kostan yang di tempati Keynal. Ia bingung saat pria itu mengeluarkan kunci dan membuka pintu kamar tersebut.

"Maaf, Kak " ujar nya menyapa dengan sopan. Membuat pria yang dengan muka lelah itu menoleh. Dan matanya langsung segar saat melihat Veranda.

"I.iya" saut cowok itu sedikit terbata. Bahkan pria itu sempat melirik ke arah lain mencoba menyakinkan diri kalah gadis cantik berseragam SMA itu menyapa nya atau dia hanya imajinasi nya saja.

"Kakak kok punya kunci kamar ini ?" Tanya Veranda heran.

Pria itu menjadi ikut bingung, menatap pintu kamar yang sudah sedikit terbuka. Lalu melirik gadis di depan nya.

"Gue tinggal di sini, baru semalam sih"

Jawaban itu langsung membuat jantung nya berdebar cepat. Menelan ludah nya dengan susah payah. Bahkan sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Matanya langsung berkaca. Segala fikiran buruk berkecambuk di kepalanya.

"Maaf, makasih Kak. Saya permisi " Dan Ve langsung berlalu pergi dengan membawa paket yang ada di depan kamar tersebut. Membuat cowok itu menatap bingung sendiri.

"Cantik-cantik kok aneh " gumam pria itu sambil berlalu masuk kedalam kamar nya.

***

Sepulang dari mampir ke kost-an Keynal. Ve mengurung diri di kamar nya, perasaan nya jadi kacau. Sambil terus ia berusaha menghubungi Keynal, namun tetap tidak bisa. Membuatnya semakin khawatir. Takut, kalau Keynal benar-benar pergi.

At Least OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang