Chapter - 20 ( END )

2.8K 302 27
                                    

Dua Minggu sebelum kepergian Keynal....

Malam sudah larut, dan Veranda akan bergegas tidur. Tapi, urung ketika sebuah notif masuk di ponsel nya. Membuat ia yang tadi hendak menarik selimut urung, ia bergerak meraih hp dan membuka notif chat tersebut.
Nama Keynal muncul sebagai si pengirim.

Membuat Senyum Veranda mengembang dengan sempurna.

Keynal : Ganti pakaian mu, kemudian turun lah. Aku menunggu di depan.

Kedua matanya langsung terbelalak. Ia dengan cepat menuruni tempat tidur. Kemudian berlari keluar balkon kamarnya. Matanya dengan liar mencari keberadaan Keynal, dan Yap!

Ia menemukan cowok itu sedang berdiri di samping mobil. Membuat Ve tersenyum, kemudian memberi kode agar tunggu sebentar. Keynal hanya mengangguk.

Setelah berganti pakaian, Ve dengan cepat bergegas keluar.
Berjalan pelan, dan dengan sedikit mengendap. Sebisa mungkin tidak menimbulkan suara gaduh apapun yang bisa mengganggu orang tua nya yang sedang berada di kamar.

Bahkan ia juga memilih memanjat tembok rumah nya untuk keluar karena Satpam rumah nya masih terjaga di post sedang menonton.
Itu membuat Keynal kaget, dan langsung membantu gadis itu turun.

"Loe kayak maling, di rumah sendiri " ujar Keynal, saat ia duduk di balik kemudi.

"Kamu sadar gak, ini jam berapa ?" Ucap Ve dengan baik delikkan malas.

Keynal hanya terkekeh sendiri, kemudian mulai melajukan mobil nya.

"Kita mau kemana ?" Tanya Ve menoleh pada Keynal.

"Pantai "
"Tengah malam begini ?"

"Tapi, kamu katanya mau berenang tengah malam " jawab Keynal.

Veranda mengulum senyum kecil nya, kemudian tiba-tiba beranjak mencium pipi Keynal. Membuat cowok yang sedang fokus menyetir itu terkejut dengan menoleh pada Veranda.

"Thanks " ucap Ve kembali duduk.

Keynal mengangguk, masih dalam mode terkejut. Apalagi dengan muka memerah membuat Veranda menahan tawa geli melihat laki-laki tampan dalam balutan kaus lengan panjang itu tersipu.

Selama perjalanan menuju pantai, mereka tidak banyak mengobrol. Ve memilih memandangi keluar jendela, sambil mendengar kan lagu yang di putar di radio. Sesekali melirik pada Keynal yang juga ikut menikmati lagu yang entah apa judul nya. Namun lirik nya seolah sedang menggambarkan perasaan mereka satu sama lain.

***

Setelah hampir setengah jam perjalanan, mereka tiba di pantai.
Dan suasana yang sangat sepi. Hanya ada suara ombak, dan angin yang berhembus.

Ve langsung keluar dari dalam mobil, dan berlari ke bibir pantai. Membuat Keynal hanya bisa menggeleng kepala pelan. Ia berjalan menyusul Veranda dan melihat gadis itu yang terlihat sangat senang. Seperti anak kecil, yang di perbolehkan untuk mandi hujan.

Tanpa berfikir kedua kali, Ve langsung berlari kedalam air. Membuat Keynal mau tidak mau ikut menyusul. Sangat tidak mungkin ia membiarkan gadis itu berenang sendiri. Jadi, ia ikut menemani nya.

Keduanya terlihat begitu bahagia, saling menjaili satu sama lain. Terutama Veranda, ia sangat menikmati bagaimana kejailan Keynal, tawa canda cowok itu. Membuatnya berkali-kali lipat bahagia nya.
Entah sejak kapan, tawa cowok itu menjadi pelepas dahaga nya.

"Kenapa pengen berenang di laut saat tengah malam ?" Tanya Keynal, ketika mereka sudah merasa lelah dan akhirnya memilih istirahat di bibir pantai.

Ve menoleh padanya sebentar, sebelum kemudian menatap jauh ke tengah laut.
Ia mengindikkan bahu nya.

"Enggak tau, cuma pengen aja. Pengen rasa'in sensasi nya berenang di tengah malam gini. Dan... Ya, rasa sangat menyenangkan " jawab Veranda menoleh pada Keynal.

At Least OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang