Chapter - 18

1.7K 287 9
                                    

Daniel dengan semangat menarik tangan Keynal. Berlari ke satu tempat ke tempat yang lain. Membuat Keynal hanya pasrah karena ia tidak bisa menolak bocah yang terlihat sangat menggemaskan ketika sedang bersemangat.

"Abang!. Lihat. Anak singa nya lucu banget... " Seru Daniel kini sudah berada di depan kandang singa.

Keynal hanya mengangguk, ia mulai mengitari matanya ke segala arah. Dan baru ia sadari kalau Veranda tidak bersama mereka.

"Abang. Ayo ke sana... Aku mau lihat orang utan " seru nya. Dan lagi-lagi menarik tangan Keynal agar mengikuti nya.

Keynal menurut, sambil matanya mencari sosok Ve dan kaki nya melangkah mengikuti tarikkan bocah balita tersebut.

"Waahhhh.... Abang, lihat.. ada anak nya.. kecil. Wahhh.. " seru Daniel terlihat sangat antusias.

Keynal tidak lagi terlalu fokus dengan apa yang di lihat oleh Daniel. Ia kini merasa cemas. Takut, kalau terjadi sesuatu dengan Veranda. Karena, entah mengapa tiba-tiba saja perasaan nya menjadi tidak enak.

"Daniel, udahan yuk kita cari Kak Ve " ajak nya pada Daniel.

Anak itu langsung memasang muka cemberut.

"Ihh.. Abang tenang aja. Kak Ve udah besar, nanti juga balik lagi. Kak Ve itu cuma lagi ngambek aja." Ujar Daniel kembali berjalan ketempay lain nya.

Keynal menghela napas kasar, ia menyusul Daniel dan menahan nya.

"Daniel, kita udah liat semuanya. Lagian, kayak nya semua sudah kita liat. Sekarang, ayo cari kak Ve " ujar Keynal.

Daniel pun menghela napas berat, membuat Keynal mengulum senyum kecil melihat anak kecil itu. Dengan muka yang sangat amat terpaksa bocah itu mengangguk. Membuat Keynal tidak bisa menahan diri untuk tidak mengacak rambut Daniel karena gemas.

"Ayo " aja Keynal meraih tangan mungil anak itu.

"Gendong, !" Pinta Daniel dengan muka memelas.

Keynal menghela napas lelah, namun tetap berjongkok memunggungi Daniel menyuruh anak itu naik ke punggung nya. Langsung aja, Daniel berseru girang, langsung melompat ke punggung laki-laki itu. Dan kemudian mulai menyusuri kebun binatang itu untuk mencari Veranda yang entah berada di mana.

***

Hari sudah sore ketika Daniel mengeluh capek.
Dan mereka sudah ada di parkiran. Tapi, Ve belum juga di temukan. Membuat Keynal cemas bukan main. Ia sudah mencari gadis itu keseluruh area kebun binatang. Atau tempat-tempat singgahan di sana. Tapi, tetap tidak menemukan nya.

Ia juga sudah menghubungi hp Gadis itu berulang kali. Tapi, tidak ada jawaban.

"Abang, Kak Ve kemana sih? " Tanya Daniel dengan mata sudah mulai mengantuk.

Keynal menoleh pada Daniel yang duduk di dalam mobil. Ia menggeleng, berusaha berfikir kemana Veranda pergi.

Ia berusaha untuk menghubungi hp Gadis itu lagi. Dan hasil nya tetap sama, membuatnya kesal dan jengkel sendiri.

"Jangan-jangan kak Ve ngambek terus pulang deh. " Ujar Daniel.

Keynal terlihat berfikir sejenak, bisa saja begitu.
Ve terlihat jelas mood nya memburuk. Dan sejak dari rumah terus memasang muka kesalnya.
Ia jadi, menyesal sendiri sekarang. Seharusnya ia memang tidak menawarkan Daniel untuk ikut mereka. Padahal, ia juga ingin melanjutkan rencana mereka. Yaitu, mengabulkan wish di buku Veranda. Tapi, malah gagal. Karena ia tidak tega melihat Daniel terus menangis tadi.

"Bisa jadi, kalau gitu ayo kita pulang" ujar Keynal, langsung memasang seatbelt pada Daniel. Kemudian ia langsung menuju sisi kemudi setelah menutup pintu untuk Daniel.

At Least OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang