Chapter 2: Reinkarnasi Menjadi Perempuan?!

2.5K 205 16
                                    

Tahun ke tahun mungkin sekitar 10 tahun?

Benar, sekarang umurku sudah ke 10 tahun. Dan aku dikejutkan oleh wujudku.

Kau tahu apa? Benar, SELAMA 10 TAHUN AKU MENJALANI MENJADI PEREMPUAN?!?!?!??!?!?!?!?

"Bo...bohong..." kataku yang tidak percaya sambil bercermin.

"Itu bener kok" tiba-tiba seekor kucing hitam muncul di jendela.

Kucing itu sama seperti yang di jalan.

"Kamu!"

"Bagaimana? Menjadi sosok perempuan? Enak ka-"

"jadi ini perbuatanmu ya, kucing sialan!?!" Seruku sambil menggoyangkan badan kucing hitam itu.

"Tu-oi! Kumohon berhenti!"

"Tidak! Jawab pertanyaanku dulu! Mengapa tiba-tiba aku menjadi wujud perempuan?! Jawab pertanyaanku dulu!!!!!"

"Se-setidaknya berhenti goyang dan memutar-mutar. Pusing nih" kata kucing hitam mual.

"Ah, gomen!" Aku menurunkan kucing itu di kasur.

"Baiklah, aku akan jawab pertanyaanmu, dengarkan baik-baik ya!"kata kucing hitam dan aku mengangguk.

Kucing hitam memulai bercerita saat proses reinkarnasi.

"Ja-jadi ini semua gara-garaku ya? Dan wujud perempuan ini aku yang minta?" Tanyaku memastikan.

"Yes"

"akhh.... mengapa aku sangat bodoh sekali!"

"Sudahlah, terima aja sih. Masih untung ku kasih kesempatan untuk hidup. Dan wujud perempuan, kau ok juga" puji kucing hitam dengan senyuman bodohnya.

Aku menjitak kepala kucing itu.

DUK!

"Sa....MENGAPA KAU MEMUKULKU?!"

"Barusan kau memikirkan hal-hal aneh kan?!"

"Siapa yang mikir hal aneh huh?!"

"Barusan senyuman itu kelihatan banget tau!"

Aku dan kucing hitam itu bertengkar heboh dan beberapa menit kemudian.

"Hei"

"Hm?"

"Jadi sekarang aku berada di tempat tinggal demon lord gitu?" Tanyaku.

"Benar, hebat bukan? Dipungut oleh demon lord dan demon lord itu baik hati. Padahal yang aku tahu, demon lord itu benci dengan manusia. Ternyata aku salah" kata kucing hitam.

"Hmm.... benar juga ya, jika dia benci manusia. Pasti dia tidak bakal memungutku."

"Jadi berterima kasih denganku ya" kata kucing hitam bangga.

"Huh? Ohiya, ngomong-ngomong aku ingin bertanya denganmu"

"Nani?"

"Apakah wujud itu... adalah wujud asli?" Tanyaku sambil menunjuk.

"Mengapa kau bertanya seperti itu?"

"Ah, soalnya, waktu itu saat proses reinkarnasi. Aku melihat sosok lelaki yang memiliki rambut hitam, mata merah dan di tangannya terdapat gelang ditengahnya ada bel. Sama sepertimu! Apa jangan-jangan...."

"Ahahahaha! Tidak mungkin ya!"

Tiba-tiba kucing hitam itu tertawa kecil dan tersenyum.

"Are? Ano.... tuan kucing hitam?"

"Sepertinya aku sudah ketahuan" tiba-tiba cahaya hitam muncul menyebabkan angin menjadi kencang.

"Akh?! Kamu... apa yang kamu lakukan?!"

Kucing hitam ditutupi cahaya hitam dan wujudnya berubah menjadi manusia.

Wajahku kaget saat dia berubah wujud.

Wajah, rambut, mata, persis yang barusan aku katakan.

"Perkenalkan, aku adalah penyihir yang sudah hidup selama beratus-ratusan tahun. Namaku Rafael, senang bertemu denganmu lagi, pemuda tidak... sakura"

"Bo-bohong....."

Cahaya hitam menghilang dan angin berhenti bertiup.

Wajahku masih kaget melihat penampilannya. Jadi kucing hitam ini adalah penyihir?!

Lalu mataku tertuju tempat tidurku yang berantakan. Tidak hanya tempat tidurku saja, seisi kamarku berantakan.

"Jadi, kau sudah paham kan? Aku mengabulkan permohonanmu untuk hidup lagi dengan cara berekreanasi menjadi perempuan. Jadi, sekarang untuk bayarannya kau ha-" aku memukul di kepalanya dengan keras.

"Oi! Sakit tau! Eh..."

Rafael diam karena aku sudah mengeluarkan aura marah.

"Gara-gara kamu.... kamarku yang sudah susah payah dibereskan oleh pelayan yang baik hati seenaknya kamu berantakan ya..."

"Oi... i-itu tidak..."

"BERESIN GAK, DASAR KUCING SIALAN!!!!!!!" teriakku.

"Cih.... padahal aku sudah membantumu..."

"Berhenti protes, cepat bereskan kamarku seperti kaya tadi! Dah, aku mau keluar sebentar!"

"Mau kemana kau?" Tanya rafael.

Aku berbalik lalu tersenyum.

"Karena hari ini ulang tahunku, ibu sudah janji akan metik bunga bersamaku!" Jawabku lalu meninggalkan rafael.

"Heh~ ternyata dia bisa senyum begitu ya... eh"

DEG.

"Pe-perasaan apa ini? Mengapa aku merasakan firasat buruk ya? Jangan-jangan...." kata rafael sambil memenggang dadanya yang sesak.

Aku berjalan menuju kamar ibuku tapi didepan kamar ibuku sudah banyak orang-orang seperti butler, maid, dan lain-lain yang kelihatan panik.

"Eh? Ada apa ribut-ribut?"

"Sakura-sama!" Tegur kepala maid yang sudah tua, maria.

"Maria... ada apa? Apakah ada terjadi sesuatu?"tanyaku.

Tiba-tiba maria memelukku dan meneteskan air mata.

"Sakura-sama.... maafkan aku ya"

"Eh? Mengapa maria tiba-tiba meminta maaf? Maria tidak salah apa-apa kok!" Kataku berusaha menenangkan maria.

"Sakura-sama.... ku mohon...dengarkan aku baik-baik.... ibumu... jatuh sakit.... penyakitnya tidak bisa disembuhkan.... ibumu tidak bisa diselamatkan"

".....eh?"

Perasaan bahagia berubah menjadi hancur berkeping-keping.





In Another World I Reincarnated Become Woman And Demon LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang