Chapter 9: Kleine Allard

1.6K 149 20
                                    

"Kau baik-baik saja?" Tanya kleine kepadaku.

Sial, aku jatuh dari atas dan pas sekali diselamatkan oleh kleine allard, salah satu ksatria elemen air dan kemarin malam aku bertemu dengannya di rooftop.

"Di-dia mengenal wajahku tidak ya?" Tanyaku kepada diriku sendiri sambil menelan ludah.

"A-aku baik-baik saja, te-terima kasih kau sudah menangkapku. Sekarang kau boleh turunkan aku" kataku.

Yang benar aja, masa aku ditangkap dengan posisi digendong kaya tuan putri gini sih? Udah lagi sama cowok sedangkan aku cowok juga, walau sekarang aku ini cewek sih.

Tiba-tiba kleine tersenyum kepadaku dan aku bingung.

"Eh? Kenapa dia?"

"Sepertinya tempat disini sangat ramai, mau cari tempat yang sepi?" Tawarnya.

"Eh?" Belum juga aku jawab, kleine sudah berjalan sambil membawaku yang membuat menjadi pusat perhatian.

"O-o-oi! Turunkan aku!" Seruku malu.

"Sehabis jatuh dari atas kau pasti mengalami cedera kan? Jadi aku menggendongmu saja" katanya yang sama sekali tidak peduli dengan sekitarnya.

"Ta-tapi tetap saja....ini memalukan! Ngomong-ngomong kau mau bawa aku kemana?" Tanyaku.

"Membawa ke tempat yang sepi" jawabnya sambil tersenyum yang membuatku curiga.

Sial.... aku tidak bisa kabur! Rafael... DIMANA KAU!!!!?!?!?!?!?!?

Aku tidak tahu kleine membawaku kemana.

Ternyata, dia membawaku ke ruang UKS.

"Uks?"

Kleine membuka pintu ruang uks.

"Permisi" ucapnya dan ternyata tidak ada siapapun.

Lalu, dia menurunkanku ke kasur dan membuka lemari mengambil beberapa obat.

"Tunggu ya, aku ambil perban dulu" katanya.

Aku masih bingung yang diucapkan olehnya, saat aku melihat kaki kananku ternyata lutut kakiku terluka.

"Lu-luka?! Sejak kapan?" Gumamku bingung.

"Maaf, bolehkah aku membukakan kaos kakimu?" Tanyanya.

"Eh... aku bisa lakukan itu sendiri" kataku.

"Tidak apa-apa, biar aku saja, kau cukup diam saja." Kata kleine sambil tersenyum.

Mukaku sedikit memerah karena melihat senyumannya.

"Ji-jika itu kamu yang minta, silahkan" kataku menerimanya.

"Baiklah. Kalau begitu permisi" kleine membuka kaos kakiku.

"Ah.... apaan ini, seharusnya di situasi seperti ini aku bisa langsung bunuh dia. Tapi, kenapa tubuhku sama sekali tidak mau mendengarkanku?" Kataku dalam hati.

"Pasti luka ini karena terkena ujung rating pohon." Kata kleine sambil mengobati lukaku.

"Ah? Be-begitukah?" Kataku yang ragu menjawab.

Setelah kleine mengobati lukaku, dia membalutkan lukaku dengan perban.

"Selesai" katanya sambil mengembalikan obat"nya ke tempat semula.

"Te-terima kasih" ucapku.

"Ohiya"

"Hm?"

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya kleine tanpa melihatku sambil membereskan obat tadi.

In Another World I Reincarnated Become Woman And Demon LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang