Chapter 6: Sebelum Penyerangan

1.9K 196 36
                                    

"Lelaki ini...."

Aku dan lelaki berambut merah saling bertatap-tatapan.

"Dia salah satu anggota ksatria elemen. Mengapa dia bisa disini? Kalau dia disini... berarti.....ka-kamu.... KAMU STALKER YA?!" seruku sambil menunjuk.

"Huh!? Jangan salah paham! Aku bukan stalker! Aku kesini karena mendengar orang sedang bernyanyi!"

"Ber-bernyanyi..."

"Ah! Karena penasaran, aku kesini deh"

"Se-sejak kapan kau sudah disitu dan mendengar lagu ini?" Tanyaku.

"Daritadi, dari awal sampai akhir"

Mukaku memerah karena malu.

"AKHH!!!!!" teriakku sambil memukul pohon didepanku.

"O-oi!"

"Malu! Malu! Benar-benar memalukan! Bernyanyi didepan ksatria elemen benar-benar memalukan! Ah sialan!"

"Hei! Nanti tanganmu terluka!"

Aku berhenti memukul dan menghampiri lelaki itu.

"Barusan yang kau lihat, tolong lupakan!"

"Eh?"

"Lupakan....lupakan....lupakan...lu-"

"Ok! Ok! Aku lupakan!"

"Bagus!"

Lelaki itu menghelan nafas.

"Lumayan juga, suaramu" puji lelaki berambut merah.

"Huh? Apa maksudmu lumayan?" Tanyaku.

"Mengapa kau bertanya? Aku sedang memujimu loh. Seharusnya anak perempuan senang dipuji oleh lelaki sepertiku"

"Hmp! Pujian darimu sama sekali tidak membuat hatiku berdebar. Apa jangan-jangan.... kau ini playboy? Dikit-dikit suka muji-muji dan membuat hati perempuan berdebar. Menjijikkan"

Kata-kataku tertusuk di hati lelaki berambut merah dan menjadi kesal.

"Eh? Apakah ini terlalu berlebihan?"

Lelaki ini berjalan mendekatiku, aku mundur hingga berhenti di pohon.

Aku di kabedon oleh lelaki berambut merah dan dia lumayan tinggi.

"Jika aku begini, hatimu sudah deg"an?"

Jarak wajahku dan dia sudah dekat. Ditambah lagi dia memenggang daguku untuk mengangkat wajahku.

DEG DEG DEG

"Oi! Oi! Oi! Sadarlah sakura! Kau ini aslinya laki-laki kan?! Mengapa hatimu berdebar seperti ini sih?! Depanmu itu laki-laki loh!"

Aku menelan ludahku dan menutup mataku.

Dan langsung menginjak kakinya dengan kencang.

"SA-SAKIT!!!"

Dia meringis kesakitan dan kesempatan aku langsung melarikan diri.

"Hei! Berhenti kau!"

"Tidak mau! Bwee! Bye bye COWO PLAYBOY!"

"Eh..... dasar....CEWEK SIALAN!!!!!!!!!!"

Karena berlari kencang, aku sudah sampai di lorong sekolah.

"Hah! Hah! Hah!"

"Sepertinya dia tidak mengejarmu" kata rafael.

"Oi! Barusan kau melakukan apa dengan tubuh ini?!" Tanyaku sambil memenggang kerah bajunya rafael.

In Another World I Reincarnated Become Woman And Demon LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang