🍏16🍏

187 19 0
                                    

.
.

Paginya mereka kembali sekolah. Jisoo dan Taehyung berangkat dengan semangat. Yujin dan Eunwoo menyusul dengan kecepatan motor mereka.

Sementara Jungkook, Eunha meninggalkan mobilnya. Ia menyetir sendiri ke sekolah, berangkat paling terakhir.

Sampainya di sana, Jungkook keluar dari mobil dan cepat berlari, karena ia menemukan Eunha yang baru saja keluar dari mobil dan berjalan masuk.

"Eunha!"

"Jungkook?"

"Ayahmu, bagaimana? Dia baik-baik saja kan?"

"Iya, dia baik-baik saja."

Tidak baik, wajah Eunha terlihat tidak seperti biasanya. "Kau baik-baik saja?" tanya Jungkook khawatir.

"Nanti kita bertemu, aku kelas duluan."

"Eunha!"

Gadis itu cepat berjalan mengabaikan panggilan Jungkook.

"Kenapa Eunha seperti ini? Apa ayahnya sakit parah?" gumam Jungkook.

.
.

Kembali bersama tiga bukan manusia tampan. Penyejuk mata dan hati setiap insan.

Ekhem!

Setelah guru keluar, menunggu jam pelajaran berikutnya. Eunwoo teringat pada Jonghyun, vampir itu akan kembali kelaparan hari ini.

"Apa yang harus kita lakukan? Yujin, Eunha dan Jisoo di kelas yang sama dengan vampir itu." tanya Eunwoo.

"Benar juga. Haruskah kita membawanya keluar dari sekolah?" ucap Jungkook.

"Benar, kalau dia berbuat sesuatu, akan kubunuh juga." sahut Taehyung.

Mereka berdiri, berniat ke kelas sebelah. Namun sialnya, Pak Gyun sudah masuk.

"Mau kemana kalian? Semuanya duduk dengan tenang!"

"Baik pak." sahut mereka bertiga. Dan kembali duduk. Sepertinya mood pak Gyun sedang rusak hari ini. Lihatlah ekspresi wajahnya sangat sangar!

.
.

Dan benar sekali. Jonghyun duduk di belakang Lisa. Jisoo sangat ketakutan, ia tidak mau dimakan vampir. Perasaan ingin matinya hilang entah sejak kapan. Malah sekarang, gadis itu lebih takut mati.

Waktu istirahat, Eunha keluar sendirian. Yujin juga sudah berdiri, namun Jisoo menahan tangannya. "Yujin, aku ikut!"

"Ku pikir kau sedang marah padaku," Ucap Yujin. Ya, karena masalah kemarin, di depan kost, saat ada Chanyeol.

Jisoo menolak ingat. "Kenapa harus marah, kemarin dan hari ini itu beda lagi."

"Ahaha, iya-iya. Ayo kita ke kantin."

"Nenek sihir itu, kemana?"

"Aku tidak tahu. Dia tidak bicara apa pun."

Jisoo mengangguk dan berjalan dengan menggandeng lengan Yujin. Ia rasa hanya Yujin gadis pria yang melemahkan rasa takutnya.
.
.

Menikmati angin sejuk. Eunha menyender di dinding balkon sekolah yang luas. Perasaannya tidak karuan. Tadi pagi, ia benar-benar mendapat ancaman mematikan dari ayahnya.

FLASHBACK ON

"Sepertinya sekarang kau punya teman Eunha, pembunuh yang kemarin bilang, kau menyelamatkan pria itu bersama teman-temanmu."

Eunha terdiam, menatap keramik, lalu menoleh pada ayahnya. "Mereka bukan temanku." ucapnya.

Ayah Eunha tertawa, ia mendekati putrinya yang terlihat kesal itu. "Jangan kembali ke sana. Atau aku akan melakukan sesuatu kepada salah satu dari mereka."

Kambium [FF KPOP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang