🍋9🍋

221 19 3
                                    

.
.
.
.
.

"Kalian bermain-main?"
.
.
.
.

"Y-yujin-ah, ini tidak seperti yang kau lihat." ucap Eunwoo.

Apa yang Yujin lihat sebelum ini? Percaya atau tidak. Iblis sekarat tadi sedang tertawa-tawa bersama Taehyung dan Eunwoo di dalam mobil.

Entah menertawakan apa, yang gila sekarang Eunha masih belum sadar mengkhawatirkan, tapi mereka malah haha-hihi-huhu! Kurang obat, di dalam sini.

"Maaf sudah membuatmu khawatir, Eunha bagaimana?" tanya Jungkook.

Yujin menatap pria itu tajam dan kesal tentunya, "Khawatir pantatmu! Kenapa kau masih hidup?"

"Kau bercanda, setelah pengaruh obatnya hilang aku tidak apa-apa. Di mana Eunha?" tanya Jungkook lagi, ia bangun dan keluar mobil.

Mengerikan, tubuhnya masih terluka dilumuri darah, Yujin saja sampai mundur berjaga-jaga, kemudian Taehyung melempar jaket padanya lalu Jungkook pakai dan berjalan ke mobil Jisoo.

Terdengar suara aneh, "Hiks, hiks, aku yang ingin mati, kenapa kau yang mati duluan? Huwaa! Eunha sialan, kenapa kau mati duluan?!" isak Tangis Jisoo bergemuruh di dalam mobil.

Jungkook membuka pintu mobilnya, ia melihat Jisoo sedang menangis, membelai kepala Eunha dipundaknya.

"Jisoo, kau bisa pindah ke depan?"

Jisoo mendongak, "Huh? Kau masih hidup?" tanyanya melotot tidak percaya.

Jungkook mengangguk sambil melihat Eunha yang masih pingsan. Jisoo pindah ke depan lalu Jungkook duduk memeluk Eunha.

"Maafkan aku, Eunha."

Jungkook memberi pelukan hangat, kala itu tubuh Eunha sangat dingin, namun perlahan kembali normal karena Jungkook di sampingnya.

"Apa ini? Eunha masih mati, dan kau sudah hidup?" celetuk Jisoo sebal di jok depan.

Jungkook yang konsentrasi memeluk, akhirnya melempar tatapannya, "Maaf Jisoo, bisakah kau diam?" titahnya dengan suara dingin.

Membuat Jisoo tambah sebal saja.

Bluk!

"Jisoo pakai sabuk pengaman, kita akan pulang. Abaikan saja mereka, mereka baik-baik saja." ucap Yujin tiba-tiba masuk dan menyalakan mobil.

Jisoo segera pakai sabuk pengaman, "Ayo kita buang mereka di tengah jalan."

"Aku setuju."

***

Tengah malam mereka sampai di kost-an. Bersama keluar dari mobil. Eunha sudah sadar, meskipun ia sedikit mual mencium bau tubuh Jungkook.

"Aku tidur duluan lelah, semoga cepat waras!" sindir Yujin sambil menepuk bahu Jungkook.

"Ah! Terimakasih," balas Jungkook meringis.

"Yujin tunggu! Aku menyusul Yujin ya!" Eunwoo berlari dan menerobos masuk lewat dinding. Ia terlalu malas membuka pintu.

"Kau akan tidur di mana? Bagaimana lukamu? Eunha, kau baik-baik saja?" tanya Taehyung bertubi-tubi.

Eunha mengangguk, "Terimakasih Tae, tapi, bisakah aku menginap di sini malam ini saja?" pintanya.

Taehyung diam, menginap?

Boleh, hanya saja Jisoo sepertinya menolak, lihat saja ekspresinya yang terlihat seperti tukang es cendol tidak laku.

"Jisoo, kau kan temanku. Ingat, aku pernah menolongmu saat kakimu terje-" ucapan Jungkook terpotong.

Kambium [FF KPOP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang