🍇1🍇

851 59 38
                                    

Eunha Pov

Tidak buruk menjadi seorang gadis SMA. Tapi kenapa saat melihat mereka, aku merasa seperti anak polos yang akan segera dicabuli.

Ini nyata, tatapan mereka membuatku merinding. Seperti menyimpan sebuah dendam. Tatapan itu yang membuatku membenci.

Aku ingin membunuh mereka.

"Hei!"

Aku menoleh, "Ada apa?" tanyaku ketus.

Aku memang gadis ketus.

"Siapa namaku?" tanya dia. Iblis gila yang mengaku sebagai diriku yang lain.

Hampir gila untuk memercayainya, namun akhirnya aku percaya saja. "Namamu?" Aku mendekatkan wajahku ke telinganya.

Tubuhnya memang tinggi, tapi untuk apa pakai dasi kalau tidak kutarik agar dia menunduk, "Jungkook. Kau adalah murid yang hilang satu bulan lalu. Itu yang harus kau jawab saat orang-orang bertanya."

Kulepaskan dasinya, Siluman itu sekarang punya nama dan banyak bicara, "Jungkook? Apa itu, kenapa dia hilang?"

Hh, alasan misterius di balik itu. Aku saja tidak sadar sudah membunuhnya dengan tanganku sendiri, "Emh? Mungkin dia terlalu banyak bicara sepertimu sekarang ini."

"Eunha-ya. Kau tidak punya penyesalan?"

"Tidak. Salah mereka sendiri yang datang padaku." Aku berjalan, dia mengikuti lalu menahan tanganku, "kau punya penyesalan. Aku bisa merasakannya."

Hanya perasaan. Aku tidak perduli.

Yujin Pov

Mengaku sebagai Siluman? Tch, apa lagi rahasia dunia ini?

Dia duduk di kasur kamar kostku sambil terus memperhatikan setiap gerakanku.

Namun, saar kubuka lemari dan melepas pakaianku dia malah berteriak dan menutup kepalanya dengan bantal. "HEI! APA KAU GILA? KENAPA KAU SEMBARANGAN MEMBUKA BAJU?!!"

"Memangnya kenapa?" Ku ambil satu pasang baju dan memakainya di sana. Setelah selesai, aku menghampirinya, "Kau ingin tidur denganku?"

Perlahan dia membuka bantal yang menutupi wajahnya, dia terlihat lega dan menarik napas, "Kau tidak pakai bra?"

"Untuk apa?"

"He?"

"Kau! Kenapa kau tidak pakai bra?!"

"Karena punyaku kecil,"

"Aku juga sama. Lihat saja."

"JANGAN!!"

"Hei! Jangan berisik, kau ini kenapa?" tanyaku, naik ke kasur juga dan duduk dengan kaki memanjang di sampingnya.

"Kau tidak menganggap aku ancaman bagimu?" tanyanya. Aneh, wajahnya imut tapi dia terlihat bodoh.

Aku terlentang dan memejam, "Salah satu ancaman bagiku adalah saat orangtuaku menyuruh detektip gila untuk memburuku. Saat aku tertangkap, aku akan berakhir di Afrika."

Kubuka mata kembali dan menatap langit-langit. Kedipan kedua wajah pria itu menggantikan langit-langitnya, "Kenapa Afrika?"

"Karena aku bersaudara dengan gajah. Bodoh, aku hanya membual--"

Jisoo Pov

Aku tahu ajalku semakin dekat dengan datangnya makhluk itu. Mungkin tinggal beberapa hari lagi tubuhku akan segera membeku dan jadi mayat.

Tidak, aku harus segera membeli tanah untuk kuburanku. Sebelum harga tanah naik, dan aku tidak kebagian diskon.

Saat bergerak ke arah pintu, pria itu menahan tanganku, "Kau mau kemana?" tanyanya.

Kambium [FF KPOP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang