[✔︎] ✧ ATEEZ in RAMADHAN✧

Hari Kedua: saat gabut melanda

Yeosang selonjoran.

Yunho nekanin remot bosen.

San liatin shiber.

Mingi diam menggelepar tak berdaya.

Wooyoung diam-diam cengo mencoba untuk tidak memikirkan makanan.

Iya keadaan di ruang tamu sangat hening, sehening hatiQ. Paan si:(

Seonghwa sama hongjoong lirik lirikan, seolah sama sama mikir.

'Tumben ini bocil bocil pada diem?'

Terus batin yunho masuk ke pikiran hongjoong seonghwa sambil teriak.

'Gue bocil dari mananya coba? Uyong tuh bocil'

Astagfirullah.

"Tumben lu semua diem."
"Diem bang, kita lagi menunggu waktu buka," ucap san konsentrasi natapin shiber.

Katanya sih pengen ngubah shiber jadi makanan, sapa tau bisa di makan buat buka.

"Masi lama antonio, sekarang masih jam 9 pagi,"

Yang di ruangan itu menghela nafas berat, iya berat banget. Seberat hati ini saat melepasmu.

ADUHH BUCEN:(

Oh iya? Ngomong ngomong dimana jongho?

"Lu semua keliatan si jongho?"

Yang lain pada liat-liatan.

"Nggak bang, cek kekamar coba."

Dan bener aja, jongho lagi asik tidur di kamar sambil melukin guling. Galama dia ngigau, dan. . .

BRAK

Terjatuh wan kawan, lantai pun pecah karena di jatuhin jongho.

Nggak lah, canda kok.

Mingi histeris dan masuk ke kamarnya.

"LO GAPAPA KANN???"
"Aduh iya gue gapapa bang, cuman encok dikit."

"Apaan sih orang gue nanyain lantainya, minggir lo. Kasian lantainya."

Iya gitu kok, emang suka kurang ajar.

Jongho cuman ngedumel, pengen belah mingi jadi dua tapi lagi puasa.

"Udah mending lo semua bersihin rumah deh dari pada gabut gitu."

"Tapi ba—"
"Atau gausah buka sampe besok, sono beli makanan sendiri."

Ingat!
Perintah nyai adalah keputusan yang mutlak, gabisa di lawan.

Apalagi di batalin, dikirain abang-abang ojol?

🕌🕌🕌

Semuanya sibuk bersihin kosan.

Cape, laper, haus, kepanasan, keringetan.

Buset, paket lengkap.