Kekasih Sepenggalah

684 45 12
                                    

-Surat Pernyataan Tagihan-
           
Tak!
Lembaran putih tak berdosa itu tercecer di meja kaca menyusul teman-teman lain yang telah mendahuluinya. Dapat dilihat tumpukan kertas berbagai jenis dan ukuran berserakan di sekitaran meja dan kursi kerja sebuah ruangan. Ruangan yang sangat luas untuk ukuran tempat kerja nampaknya tak lagi memiliki kesan idah dan intelek. Kini ruangan itu sama suramnya dengan si pemilik. Ruangan yang harusnya memberikan kehangatan malah makin terlihat suram karena sejak seminggu yang lalu pemiliknya tak pernah mengizinkan siapapun untuk membuka tirai besar yang membawanya melihat sinar surya.

Cho Kyuhyun. Begitulah nama yang tercetak jelas di sebuah papan nama yang bertengger malas di atas meja yang sudah tak karuan bentuknya. Pria berusia 28 tahun yang kini menjadi seorang pemilik resmi perusahaan garmen ternama di Negara Korea Selatan. Ayahnya, Cho Yonghwan mendaulatnya menjadi pemimpin perusahaan sebagai pengganti dirinya yang telah wafat tiga tahun silam.

Kyuhyun adalah pemuda berbakat dengan kemampuan yang luar biasa di bidang seni. Bahkan sejak usia 22 tahun ia telah berhasil mendirikan studio music untuk rekaman  para penyanyinya.

Ya. terlalu beresiko jika ia terjun langsung ke dunia hiburan. Ayahnya dijamin tak akan pernah merestuinya. Jadilah sebagai pelampiasan terhadap minat dan bakatnya, ia mendirikan studio rekaman dan bertindak sebagai produser music disana.

Untuk beberapa saat kehidupannya baik-baik saja, terkesan sempurna malah. Ia tampan, berbakat, kaya, dan memiliki kekasih yang hampir sempurna dalam kriteria wanita idaman. Ayahnya pun tak pernah keberatan dengan hobi dan pekerjaannya itu. Selagi Kyuhyun tak membantah ayahnya untuk ikut mengurus perusahaan meskipun hanya menjadi seorang manajer lini pertama. Kyuhyun sangat puas dengan jabatan itu, karena ia memang tak ada hati meneruskan usaha ayahnya di bidang garmen, ayahnya pun belum bisa mempercayai anak sulungnya itu untuk menduduki jabatan penting di perusahaan yang sejak nol dirintisnya.

Namun semuanya berubah semenjak kejadian tragis tiga tahun silam. Saat ia baru saja menghabiskan liburan bersama kekasih hati di Swiss, ayah, ibu dan adik tercinta mengalami kecelakaan lalu lintas. Ibunya meninggal saat perjalanan menuju  rumah sakit, sedang ayah dan adiknya dinyatakan kritis.

Bagai petir di siang bolong, Kyuhyun seperti tak mengenal dirinya saat itu. Dengan berurai air mata, meski dalam prinsip hidupnya -laki-laki pantang untuk menangis- putra sulung Cho ini berlari menuju ruang gawat darurat bak orang kesetanan dengan  nafas tersengal dan penampilan yang jauh dari kata tampan, seperti ia biasanya. Ibunya meninggal, ayah dan adiknya sedang berjuang di dalam sana. Kyuhyun menangis sejadinya. Hanya kekasih tercintalah yang menjadi penopang tubuhnya saat itu.

“Kyuhyun-ssi, Tuan Cho ingin bertemu dengan Anda”
Kyuhyun terjaga. Entah sejak kapan ia tertidur di kursi tunggu ruang gawat darurat. Langkahnya gontai memasuki ruangan serba putih dengan bau obat dan darah yang menguar kuat. Ayahnya telah siuman. Haruskah ia tenang sekarang?

“Kyu-ah” suara itu sarat akan kesakitan. Pria muda yang sedari tadi mati-matian menahan tangisnya menghambur ke dalam pelukan sang ayah.

“Kyu-ah. Waktuku tak banyak lagi. kau jagalah adikmu. Ayah sudah tak bisa menjaga dan menemani kalian lagi. Dewasalah, nak! Lanjutkan perusahaan ayah. Jadilah seorang Cho yang tangguh. Ayah tahu ini berat, tapi ayah mohon jagalah perusahaan dan adikmu”

“Tidak! Ayah akan baik-baik saja. aku dan ayah akan bersama-sama menjaga Kyuri! Lihat? Ayah sehat kan? Buktinya ayah masih bisa meme-“

“Kyu dengarkan ayah, nak! Banyak orang di luar sana yang hendak menjatuhkan keluarga kita. Kau harus jadi Cho penerusku yang sebenarnya. Mianatha uri aegy.. mianatha nae sarang. Ayah mencintaimu dan Kyuri”

Kekasih SepenggalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang