Kicauan sang burung merpati, mencoba membangunkan sang pria dari alam mimpinya. Senja yang mulai terbenam, kian berganti menjadi mentari mencoba menyesuaikannya. Hembusan angin pagi menerpa kain tebal berwarna putih pada jendela kamar yang besar. Awan-awan menghiasi mentari, yang kini mulai terang menyinari dunia. Membuka lembaran baru, dan tinta hitam siap untuk menghiasinya.
Tokk..
Tokk..
"Eunji! Ngapain kamu kesini?" Taehyung sontak kaget pintu kamarnya terbuka, menampilkan Adiknya dengan wajah yang kusut. Dia menduduki dirinya, menatap Adiknya duduk memelas ditepi kasurnya.
"Eunji mau tidur disini, yah, Kak." Eunji dia memanyunkan bibirnya, agar dirinya dibolehkan tidur dikamar Taehyung.
"Udah pagi juga, ngapain tidur lagi. Emangnya kemarin kamu gak tidur apa?" Taehyung mengeyampingkan selimutnya, kemudian beranjak ke meja belajarnya.
"Gak bisa!"
"Apa alasannya?"
"Mungkin, karena Eunji nonton film horror kali, yah." gumam Eunji yang mungkin Taehyung bisa mendengarnya.
Taehyung melemparkan pulpen kepada Adiknya, yang kian pulpennya jatuh tepat pada kaki Adiknya. "Syukurin! Udah tau takut sama hantu, masih aja nonton horror." ucap Taehyung terkekeh.
"Kak Taehyung, ih..." Eunji mengambil bantal dan melemparkannya pada Kakaknya.
Namun, berakhir dengan perlakuan setiap hari mereka. Bertengkar-adalah hal yang wajar bagi seorang Kakak dan Adik. Setiap hari, waktu, maupun detik berakhir dengan pertengkaran adalah hal yang biasa baginya. Tapi, mulai kesini mereka sadar pertengkaran bukanlah hal yang baik untuk menyelesaikan segala hal. Pertengkaran ibaratkan kita, sedang dilanda hasrat tak tentu dengan egonya mendominasinya. Ego-kita harus melawan ego itu, karena menjaga ego didalam jiwa kita tak baik. Melainkan akan membahayakan diri kita sendiri.
Hancurkan Ego, kita teguh.
•••
James melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata biasanya. Dia menghela napas kasar, karena dirinya bingung tak tahu sampai kapan mobilnya berhenti.
Huft!
Sudah ketiga kalinya dia menghela napas kasar, sedari tadi mobilnya terus melanjutkan tugasnya. Netra matanya menatap setiap bangunan toko-toko kecil maupun besar di sampingnya.
Ciit..
Dia dengan sontaknya mengerem mendadak, saat dirinya menemukan tempat yang nyaman untuknya. Bangunan kedai kopi didepan matanya, menampilkan banyaknya khalayak ramai mengunjunginya. Tempat untuk membuatnya bisa melepas penatnya, tentang keingin-tahuan dirinya tentang sang pria yang kemarin bersama sahabatnya. Ya, dirinya dilanda perasaan ingin tahu yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In The Charm [✓]
Fanfic[C O M P L E T E D] #Rank 1 in taerose (10-10-2019) ••• [Bahasa] "I had been stuck inside the charm." Roseanne Florencia. Dia adalah orang pertama yang berhasil membuat Most Handsome terpikat olehnya. Jujur, ia sangat terpesona olehnya. Dengan senyu...