5 • Flattery

1.5K 176 0
                                    

Rumah kelas atas yang berdesain american classic yang berlapis warna abu-abu bergradasi dengan hitam, kian hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah kelas atas yang berdesain american classic yang berlapis warna abu-abu bergradasi dengan hitam, kian hidup. Penghuni telah menempati rumah bertingkat itu. Kini, seorang pria melangkahkan kakinya menujunya. Taehyung membuka pintu utama rumah kediamannya. Derap langkahnya, menyusuri ruangan sunyi. Dia merebahkan dirinya pada sofa empuk nan panjang. Derap langkah kaki asing menghampiri Taehyung dari belakang. Taehyung yang mendengar derapan setiap langkahnya sontak membuat dirinya duduk membalikkan badannya kebelakang. Wanita tua yang memakai baju bermerek dan bermodis, seperti orang yang berada.

"Eommai miss you."

Manik mata teduh menerangi sang pemuda. Ibunya berdiri menampilkan senyumannya. Ia memeluk ibunya tersayangnya erat. Dirinya tak bisa mengelak, bahwa ia sangat rindu pada ibunya. "Taehyung, cepatlah mandi. You smell, boy. Eomma, tunggu di meja makan."

Taehyung terkekeh menanggapinya. Langkahnya berjalan menuju kamarnya. Ia merebahkan dirinya sebentar di kasur kesayangannya. Ia mengambil handphone-nya yang berada di saku celananya. Tangannya letih mengetik sebuah pesan pada seseorang.

'Aku rindu.'

Dia tersenyum, setelah mendapati pesan yang diketiknya terkirim pada seseorang. Dengan sigapnya, sang lelaki mengambil handuk lalu pergi mandi membersihkan dirinya ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, dirinya telah selesai membersihkan badannya. Lalu,  mengambil baju ganti serta celananya. Setelahnya handuk yang sedari diam, ia pergunakan untuk mengeringkan rambutnya.

"Taehyung, makan sudah siap."

Tanpa ia harus mengeceknya, makanan telah saji sedari tadi. Ia mengambil handphone-nya, sebelum dirinya menuju ruang makan. "Taehyung, Nak. Sini, cepatlah duduk," kata Ibu Taehyung mempersilahkan anaknya duduk di sampingnya, ketika Taehyung tertangkap oleh sorot matanya.

"Mm ... sepertinya enak semua."

"Makanlah. Bikin perut kurusmu berisi," ucapnya.

"Eomma-yah," dengus Taehyung. "Eomma, Eunji kemana?" tanyanya lanjut.

"Adikmu belum datang dari kampusnya. Katanya, ada tugas kelompok yang harus dikerjakan sekarang. Oh, yah, adikmu itu Eunji minta dijemput. Jemputlah, dia. Aku takut dia terjadi apa-apa dengannya," jelasnya.

"Tenanglah Eomma, serahkan semuanya anak laki-lakimu ini yang tampan. Semua akan aman terkendali." Taehyung memamerkan senyumannya.

"Makanlah. Cepat! Nanti makanannya habis." Ibu Taehyung yang terkekeh mendengar jawaban dari anak laki-lakinya itu. Ia mengelus lembut rambut Taehyung.

•••

"Oppa-ah ... kau lama sekali! Aku takut tau!"

Taehyung yang terkejut mendengar ucapan adiknya kasar menepui bahunya dari belakang. Ia menatap lemah adiknya di depan matanya. Dia mengalihkan pandangannya pada jam bermerek miliknya. Kemudian, ia menampilkan senyumannya sukses membuat Adik perempuannya itu mendengus kesal. "Masuklah! Kalau kau tak mau dimarahi, Eomma."

Stuck In The Charm [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang