Tokk..
Tokk..
Suara ketukan pintu menggema pada sebuah rumah. Sang gadis melangkahkan kakinya pada pagi hari, untuk membuka pintu utama rumahnya. Dengan keadaan yang tak memungkinkan. Pakaian piyama dan tak menggunakan make up sekalipun.
Krekk..
"Good morning." Suara pria yang berada didepan pintu. Pria itu membawa kotak besar terbuat dari kardus yang terlapis selotip berukuran besar berwarna kuning kunyit.
Rose mengerjapkan matanya berkali-kali. Mengubah posisi menjadi tepat. "Good morning. Ada keperluan apa?" ucap Rose.
"Apa benar ini rumah dari peserta Roseanne Florencia?"
"Ya, saya sendiri. Ada apa, yah?"
"Ini buat Rose, karena telah berhasil menempatkan peringkat pertama dalam lomba yang kamu ikuti." Pria itu memberikan kotak itu kepada Rose. Dengan segera Rose membalasnya, dan meraih kotak tersebut.
Rose sumringah tak jelas, ketika pria itu meninggalkan dirinya mematung pamit. Dengan buru-buru dia menutup pintu utamanya, namun berlari menuju kamarnya. Pagi ini membuatnya hilang akal, dengan kejutan.
Dia membuka kotak tersebut, setelah menempatkam dirinya tepat pada kasur miliknya. Secercah cahaya yang masuk berasal mentari pagi begitu menusuk. Dengan cepatnya, tangannya membuang selotip yang merekatkan kotak tersebut.
Buku-buku ciptaan Nora Roberts terlihat didepan netra matanya. Buku trilogi, seperti The Night Trilogy, The Island Trilogy, The Strom Trilogy; buku yang notabene-nya buku yang selama ia ingin beli tapi tak bisa. Dia membulatkan matanya namun juga mulutnya melebar. Dirinya tak menyangka bisa memiliki buku ini. Bukan hanya karya Nora Roberts saja, masih ada Haruki Murakami, C.S. Lewis, dan masih banyak lagi lainnya.
Dia mengambil semua buku-bukunya namun perhargaan dan pialanya. Ia menyimpannya pada tempatnya segera. Seulas senyuman ia ukir pada bibir ranumnya. Setelah menurutnya sudah tersimpan baik, ia melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
Salah satu sorotan matanya yang ia tangkap adalah Kakaknya yang duduk santai disofa bersama majalah menemaninya. Ia berniat untuk menghampiri Kakaknya seorang diri. Dia menempatkan dirinya duduk didekat Kakaknya.
"Hey, good morning." Sapa Renald menatap sekilas Adiknya. Rose hanya membalasnya dengan senyuman hangat.
Tangannya bergerilya mengambil remote TV diatas meja. Rose memencet tombol pada remote-nya. Setelah, dirinya menemukan serial drama hangat dipagi hari. Dia menaruh remote-nya sembarangan didekat Renald.
Tiit..
Tiit..
Handphone Rose berdering cepat, menandakan ada pesan masuk. Rose mengambil handphone-nya dan menatap layar handphone-nya. Dia membaca; ternyata ada dua pesan yang terkirim. Dengan segera, ia membaca pesannya satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In The Charm [✓]
Fanfic[C O M P L E T E D] #Rank 1 in taerose (10-10-2019) ••• [Bahasa] "I had been stuck inside the charm." Roseanne Florencia. Dia adalah orang pertama yang berhasil membuat Most Handsome terpikat olehnya. Jujur, ia sangat terpesona olehnya. Dengan senyu...