20 • I'm Not Fine

579 55 0
                                    

Taehyung menghempaskan tas bermerek gucci itu pada sofa yang ditumpanginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menghempaskan tas bermerek gucci itu pada sofa yang ditumpanginya. Dia mengusap wajahnya dan menghela napas kasar. Ia memijat pelipisnya yang sedikit pusing. Sedangkan, di depannya terdapat Tania yang meminta pertanggung jawaban anaknya. Keduanya memiliki harapan dibenaknya. Pria itu mulai memikirkan hal yang sedari dilontarkan oleh ibunya.

"Taehyung, Eomma tahu ini sulit bagimu. Tapi, kau adalah penerus perusahaan keluarga kita. Eomma tahu ayahmu telah meminta untuk menjadi pemimpin di Korea. Tapi, di sini lebih membutuhkan seorang pemimpin, nak. Aku tahu kau pasti mengerti maksud, Eomma," tutur Tania.

Tatapan lemah serta lembut yang seakan menyatu membuatnya pria itu semakin melemah. Dia meneguk ludahnya dan menghela napas panjang. Otaknya mulai bekerja dengan sempurna. Segala ide yang telah tercipta di otaknya. Pria itu menampakkan lengkungan di bibirnya. Dia merangkul ibunya yang duduk di dekatnya. "Eomma anakmu telah menerima permintaan berharga itu."

Tania menahan airmatanya. Setelah beberapa hari yang lalu, akhirnya dirinya bisa meyakinkan anaknya. Dia bersyukur pada tuhan telah menciptkan anak sempurna dan selalu menurut. Keluarga kecil itu seakan hidup—dengan kedatangan Eunji; Adik kandung pria itu. Mereka bersama-sama memeluk hangat dengan tetesan airmata yang datang tiba-tiba.

"Em ... kalian jadi nangis. Eunji nangis juga, kan." Eunji melepaskan pelukan itu untuk pertama kalinya. Raut wajah bak porselen yang lucu menampilkan senyuman. Taehyung mengacak rambut adiknya yang membuatnya tertawa. Tania hanya tertawa kecil. Ini pertama kalinya mereka berkumpul bersama gurauan canda tawa. Dia mengucapkan terima kasih pada tuhan.

"Eunji you smell!"

"No, Taehyung oppa very very smell."

Sekarang hanya sekilas teriakan yang saling menghujat satu sama lain dari seorang Adik dan Kakak. Hanya itu saja, seorang wanita tua bisa tersenyum. Benaknya mengharapkan kejadian ini akan terus terulang setiap harinya. Dia rindu dengan keluarga kecilnya yang mengundang kebahagiaan. Ku harap ini tak akan pudar. Gumamnya dalam batin.

"Taehyung, Eomma mau bicara lagi."

Anak yang merasa dipanggil oleh wanita tua itu menolehkan kepalanya. Taehyung meninggalkan adiknya yang merutuki dirinya akan kelakuannya. Pria itu berjalan menghampiri ibu kesayangannya. "Ada apa Eomma?" tanyanya yang langsung duduk mendekati ibunya.

"Maafkan, Eomma yang selalu menyusahkan anaknya. Eomma tidak bermaksud untuk mengundang kebencian. Kim Taehyung, kamu mau minta apa sama Eomma? Eomma tahu Eomma selalu membuat Taehyung gelisah. Sekarang, Eomma ingin anak Eomma senang. Apapun permintaanmu Eomma akan turuti asalkan itu adalah jalan yang baik bagimu." Tania menatap netra Taehyung dengan lembut. Ia bersungguh akan menepati apapun permintaan anaknya nantinya.

"Eomma, aku tak ingin meminta apapun yang menyulitkan Eomma. Taehyung hanya ingin ... Eomma menuruti semua apa yang Taehyung lakukan."

Stuck In The Charm [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang