2 • Smile

2.9K 245 1
                                    

"Kim Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kim Taehyung."

Suara gemuruh dari sahabat karib Taehyung. Taehyung menghampiri sahabatnya yang tengah berduduk santai di perpustakaan umum Harvard University. Senyum kotak miliknya kian, ia perlihatkan. Jalannya yang bak model artis papan atas membuat para wanita kian, memandangnya takjub. "Hey.. Justin, Richard, Ten. How are you?" tanyanya dengan suara bariton milik Taehyung mulai keluar. Kian, mereka berempat duduk membaca buku yang mereka pilih.

"Taehyung, kenapa kau masih mau kuliah? Kan, kau sudah ditugaskan untuk mengurus perusahaan di Korea," ucap Ten disela-sela membaca bukunya.

"Haha ... Ten Madagaskar, aku ini masih muda. Walaupun, aku memang nantinya ditugaskan oleh appa untuk menjalankan perusahaanku nanti di Korea. Aku masih butuh sekolah, agar tingkat pendidikanku luas. Jadi gini, bagaimana jika perusahaan memiliki seorang pemimpin yang pendidikan hanya setengah-setengah? Apakah perusahaannya akan berjalan sesuai ekspetasi yang kita buat? Tidak semudah itu, kita masih harus membutuhkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, agar ekspetasi yang kita buat secara runtut bisa tercapai dikemudian hari," jelas Taehyung.

Pertamanya, Taehyung tidak menyadari bahwa ada orang yang dibelakangnya sedang mengintip di balik rak-rak buku yang tertata rapi mendengarkan ucapannya sedari tadi. Ternyata dia bisa juga menjadi bijak. Pikirnya.

Seketika, itu pria yang terintimidasi memandangnya sendu.

•••

Derap langkah sang kaki gadis yang berparas cantik menuju kafe di dekat Harvard University. Sorot matanya tertuju pada seorang lelaki yang tengah menikmati makanannya bersama teman-temannya. Gadis itu tersontak kaget, begitu mendapati kedua sahabatnya di depan matanya. Langkah eksotisnya memancau gerak-gerik sang sahabatnya yang bercanda gurau.

"Rose!"

Rose menghampirinya dan temannya duduk bercengkrama sambil menikmati secangkir caramel yang dia pesan. Butiran granule yang tertata rapi, membuat senyuman kian terukir dibibirnya. "Rosie, lihat ini ... bajunya bagus sekali. Aku jadi ingin membelinya," ujar Selena. Perkataan yang keluar dari mulut Selena, membuat Rose malas dengannya. Dia sangat malas ketika, Selena menemukan barang ataupun itu yang bagus dan mahal dia pasti mengajaknya ke pusat perbelanjaan.

Pusat perbelajaan.

Rose adalah tipikal orang yang tak suka belanja banyak hal. Seperti, baju, tas, sepatu, jam tangan, ataupun barang-barang mewah. Dia tidak sama sekali tertarik. Dia hanya tertarik pada buku. Dia sangat menyukai novel sejak kecil. Sedangkan, sahabatnya yang satu ini. Selena, dia adalah orang yang menggilai barang-barang mewah ataupun itu. Jadi, jangan berani kalian mengajaknya ke tempat pusat perbelajaannya. Atau, kalian akan menjadi babunya untuk membawa barang belanjaannya.

Stuck In The Charm [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang