Matahari pagi sudah mulai masuk kedalam kamar, melalui tirai jendela yang terbuka sedikit. Daehwi bangun terlebih dahulu, dan berusaha memindahkan Jinyoung yang ada di atas tubuhnya. Berusaha untuk tidak membangunkan Jinyoung.
Tapi Jinyoung malah terusik, dan merengek sambil memeluknya lebih erat. Daehwi akhirnya menyerah dan mencoba kembali tidur. Tapi baru beberapa menit menutup mata. Sinar matahari sudah menyilaukan mata.
"Bangun sudah pagi"
"Ah Appa, maaf kami terlambat bangun"
"Tidak apa-apa. Aku tau apa sebabnya"
Daehwi hanya tersenyum kecil karena malu, dengan apa yang di ucapkan oleh Minhyun. Karena malu Daehwi mengalihkan perhatiannya pada Jinyoung, yang masih tidur di atas tubuhnya. Tanpa bergeming dengan cahaya yang masuk ke kamar mereka.
"Baeby bangun sudah pagi, Minhyun Appa ada di sini. "
"Nanti saja, aku mau tidur. Minhyun Appa sedang sibuk di dapur"
Minhyun terkekeh melihat tingkah Jinyoung. Lalu Minhyun duduk di pinggir tempat tidur Daehwi dan Jinyoung. Lalu mengelus bahu Jinyoung untuk membangunkan
"Jinyoung-ah, bangunlah. Sekarang sudah pagi. "
Jinyoung langsung membuka matanya, dan langsung memalingkan wajahnya karena malu. Daehwi dan Minhyun tertawa melihat tingkah Jinyoung.
"Cha, kalian harus bangun. Karena hari ini seperti biasa. Para Seme harus mengambil tiket pulang"
"Baiklah Appa, tapi seperti kami akan sedikit lama"
"Na Arra"
Lalu Minhyun meninggalkan kamar Deephwi. Dan menutup pintu dengan pelan.
"Appa sudah pergi, cha kita harus bersiap-siap"
Jinyoung bangun dan duduk di atas Daehwi. Niatnya ingin bersiap-siap, tapi karena di suguhi pemandang Daehwi yang tidak memakai baju di diepannya. Di tambah ingatan semalam muncul di kepalanya. Jinyoung malah mengoda Daehwi.
"Kenapa? "
Jinyoung tidak menjawab pertanyaan Daehwi, malahan Jinyoung mengerakkan tubuhnya di atas Daehwi. Daehwi langsung refleks duduk, dan menahan pergerakan Jinyoung.
"Baeby, jangan macam-mancam"
"Ayolah, sekali lagi saja"
"Tidak akan, Kita harus segera beres-beres untuk pulang Baeby"
"Wae ?, Wae ?, Wae ? , Bilang saja kau tidak mau tanpa obat perangsang"
Saat Jinyoung akan bangkit, Daehwi langsung menahan pinggang Jinyoung. Yang hendak bangkit dari pangkuan nya.
"Dengarkan aku"
Jinyoung malah memalingkan wajahnya, dengan bibir yang sudah mencebik kesal. Daehwi langsung meletakkan tangannya di dagu Jinyoung, dan menuntun Jinyoung untuk melihat ke arahnya.
"Chagi-ah, nanti sore kita akan pulang ke rumahmu. Kau mau Calon Mertuaku melihatmu berjalan dengan sangat aneh hah?"
Mendengar jawaban Daehwi, Jinyoung langsung melototkan matanya. Jinyoung tidak terima dengan ucapan Daehwi tadi.
"Kan sudah ku katakan, aku ingin kerumahmu. Bertemu dengan ibu mertuaku, kenapa sekarang jadi ke rumahku hah? "
"Kita akan berangkat setelah natal kesana. Lagi pula aku ingin pamit kepada orang tuamu langsung. Kita akan merayakan Tahun Baru di rumahku"
"Janji kita akan ke sana?. Aku ingin sekali ke rumahmu "
"Janji kita akan kesana setelah natal"
KAMU SEDANG MEMBACA
◌⑅●♡⋆♡UPSIDE DOWN♡⋆♡●⑅◌
RandomHanya karena kekesalan Uke terhadap Seme, sesuatu terjadi dengan para Seme. Sebenarnya apa kah yang terjadi?.