Only You

128 24 26
                                    

Jinyoung sangat ketakutan, dan tanpa sadar air matanya jatuh karena ketakutannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di pikirannya saat ini hanyalah Daehwi. Berharap Daehwi akan segeran menolongnya. Pada saat yang sama, Jinyoung seertu mendengar suara seseorang yang sedang berbisik.

'Jinyoung-ah, kau pasti bisa melawannya. Kau sebenarnya seme, kau pasti bisa melawannya. Jangan menyerah sekarang Jinyoung-ah.'

Jinyoung terdiam sebentar, dan Jihoon mengira Jinyoung menyerahkan semuanya pada Jihoon.

'Dengarkan aku, saat Jihoon Hyung lengah. Tendang saja dia, dan kabur ke kamarmu'

Jinyoung mengikuti instruksi, suara yang ada di pikirannya. Perlahan saat Jihoon lengah,  dengan menghitung dalam hati Jinyoung menyiapkan tenaganya.

Disaat yang tepat, Jinyoung langsung menendang Jihoon. Lalu mendorong Jihoon menjauh, dan langsung berlari ke luar kamar menuju kamarnya. Meninggalkan Jihoon yang kesakitan karena ulahnya.

Sesampainya di kamar, Jinyoung berlari ke arah kamar mandinya. Saat memegang gagang pintu, suara itu kembali datang.

'Jangan ke kamar mandi, dia bisa tau kau di sana. Cepat hidupkan airnya, dan sembunyi di lemari'

Jinyoung mendengar suara itu, dan segera melaksanakan perintahnya.

Beberapa menit kemudian, Jihoon mendatangi kamar Deephwi. Dan berjalan ke arah kamar mandi.

Jinyoung yang melihatnya dari celah lemari, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.

"Jinyoung-ah kau di mana?. Cagiah~ kalau aku mendapatkanmu. Kau akan berada dalam bahaya sayang. Menyerahlah"

Mendengar suara air dari kamar mandi. Jihoo mengira Jinyoung ada di sana. Dan langsung mendekati kamar mandi.

Saat akan menyentuh pintu kamar mandi, Daehwi datang dari pintu kamar mereka.

"Hyung, kenapa kau ada di sini? "

Jihoon kelihatan gugup, tap segera mengeluarkan alibinya.

"Tadi aku seperti mendengar Jinyoung berteriak, aku berniat mengecek kamar mandi. Tapi kau sudah datang"

"Kalah begitu aku saja yang mengeceknya hyung"

"Baiklah, kalau begitu aku pergi"

Setelah Jihoon pergi, Daehwi segera menutup pintu. Saat pintu tertutup, seseorang memeluknya. Yang memeluknya adalah Jinyoung. Dan langsung menumpahkan tangisannya, yang sedak tadi dia tahan.

"Baeby Hyung, kenapa menangis um?"

Jinyoung hanya diam, sambil menangis dan sesekali sesengukkan. Dia ingin sekali mengatakan semuanya pada Daehwi.

Saat akan mengatakan yang sebenarnya, suara itu muncul lagi.

'Jangan bilang yang terjadi, nanti dia kecewa. Dan mungkin akan meninggalkanmu. Katakan saja kau mimpi buruk'

Jinyoung mencoba memahami suara itu, dan Daehwi menegurnya karena mengira Jinyoung sedang melamun.

"Baeby, ada apa sayang?.  Jangan membuatku bertambah khawatir"

"Mimpi buruk, aku baru saja mengalami mimpi buruk. Sekarang aku sangat takut"

"Baeby sudah ya, aku di sini sekarang, di sampingmu. Jangan menagis terus sayang"

Kata Daehwi sambil memeluk Jinyoug erat, dan sesekali mengusap pudak Jinyoung, supaya Jinyoung tenang dan tidak menangis lagi.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu mereka dengan sagat keras, seakan-akan bisa membuat pintunya hancur kapan sjaa. Yang datang adalah Jaehwan.

◌⑅●♡⋆♡UPSIDE DOWN♡⋆♡●⑅◌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang