The Book Of The Demons

844 28 2
                                    

Di kedalaman yang jauh dari jangkauan manusia, terdapat sebuah buku. Buku yang menyimpan sesuatu yang sangat mengerikan, dan sangat berbahaya. Sebuah buku yang tidak boleh ditemukan oleh siapapun, sebuah buku yang tidak boleh dibuka oleh siapapun. Buku tersebut adalah buku para iblis. Sudah beratus ratus tahun lamanya, buku tersebut tertutup dan tidak pernah dibuka lagi sama sekali. Menjadi sebuah legenda yang sudah lama terlupakan, ditinggalkan dalam waktu, dan ditelan oleh zaman untuk melindungi dunia dari kehancuran. Sampai pada suatu hari buku tersebut tiba tiba terbuka dengan sendirinya dan membebaskan semua iblis yang sudah selama berabad abad terkekang dan terpenjara didalamnya.

Saat buku itu kembali tertutup, semuanya sudah terlambat, beberapa legion iblis telah berhasil keluar dan bersiap untuk menuntut balas kepada manusia yang telah memenjarakan mereka, dan kali ini mereka yakin tidak akan ada yang bisa menghentikan mereka. Tapi mereka salah, ada seorang raja yang juga merupakan penjaga dari senjata pusaka suci sudah mengetahui ramalan tentang terjadinya hal tersebut, dan beliau sudah menyusun segala persiapan untuk melawan balik para iblis. Beliau telah memilih lima orang remaja yang pantas untuk mendapatkan kekuatan dari senjata pusaka suci dan akan menjadi harapan terakhir manusia untuk mengalahkan para iblis, dengan menjadi Power Ranger.

Pada suatu hari yang indah sekitar beberapa jam sebelum buku tersebut terbuka, terjadi sebuah ledakan di laboratorium yang ada di salah satu sekolah swasta di kota. Penyebab dari ledakan tersebut adalah dua orang siswa remaja yang sedang terbatuk batuk karena mereka gagal saat melakukan percobaan baru mereka. Dua orang siswa tersebut adalah Tetron, dia memakai kemeja biru dan celana berwarna biru pula dibalik jas laboratorium putihnya. Satunya lagi adalah Fian, dia memakai blazer berwarna perak, kaos putih, dan celana abu abu dibalik jas laboratorium yang putih.
Tetron:"gagal lagi, gagal lagi"
Fian:"iya nih, gagal seperti biasanya"
Mereka berdua kemudian tertawa sambil membersihkan diri mereka.

Setelah membersihkan kekacauan yang mereka ciptakan di laboratorium dan mengembalikan jas laboratorium, mereka pergi ke ruangan kelas yang dikhususkan untuk memasak. Di kelas tersebut, mereka melihat kedua sahabat mereka yang sedang memasak sesuatu, mereka langsung mendekati teman mereka tersebut. Kedua sahabat mereka menyadari kedatangan mereka, dan Ina, seorang siswi yang memakai gaun berwarna kuning dan dibalut celemek berwarna putih bertanya kepada mereka sambil mengaduk adonan.
Ina:"kami mendengar suara ledakan yang cukup keras tadi, apa kalian berhasil meledakan laboratorium kali ini?"
Tetron dan Fian hanya tertawa saja sambil menggaruk kepala bagian belakang mereka.
Fian:"hehe, kalian bikin apa?"

Sahabat mereka yang satunya lagi yang sedang mengambil nampan dari oven, Elsa menjawab mereka. Elsa memakai sweater berwarna kuning dengan rompi berwarna emas yang juga dibalut oleh celemek berwarna putih.
Elsa:"cupcakes, nih kalau mau ambil aja"
Elsa meletakkan nampan yang berisi beberapa buah cupcakes yang sudah matang keatas meja. Fian dan Tetron dengan cepat langsung mengambil dan memakan beberapa cupcakes walaupun masih panas sehingga tentu saja mereka kepanasan, sementara Ina dan Elsa menunggu hingga cukup dingin sebelum memakannya.
Tetron:"ngomong ngomong Nadia dimana?"
Ina:"kalo dia, seperti biasanya pasti di ruang musik"
Elsa:"kalian tunggu kami beres beres dulu, kami juga mau bawain cupcakes buat Nadia"

Fian dan Tetron kemudian membantu Ina dan Elsa untuk bersih bersih walaupun tanpa diminta, setelah itu mereka pergi kearah ruangan musik untuk menemui sahabat mereka yang satunya lagi. Di ruangan musik Nadia, sahabat mereka yang memakai kaos berwarna merah muda, rok merah muda, dan jaket putih sedang memainkan piano sambil bernyanyi.
Nadia:"If you ever find yourself stuck in the middle of the sea
I'll sail the world to find you
If you ever find yourself lost in the dark and you can't see
I'll be the light to guide you
Find out what we're made of
When we are called to help our friends in need
You can count on me like one two three
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like four three two
You'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
Whoa, whoa
Oh, oh
Yeah, yeah"

Nadia:"If you tossin' and you're turnin' and you just can't fall asleep
I'll sing a song
Beside you
And if you ever forget how much you really mean to me
Everyday I will
Remind you
Ooh
Find out what we're made of
When we are called to help our friends in need
You can count on me like one two three
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like four three two
You'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
Oh, oh
Yeah, yeah"

Nadia:"You'll always have my shoulder when you cry
I'll never let go
Never say goodbye
You know you can
Count on me like one two three
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like four three two
And you'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
Oh, oh
You can count on me 'cause I can count on you"
Setelah Nadia selesai bernyanyi, para sahabatnya langsung mendekatinya bertepuk tangan. Elsa dan Ina juga memeluk Nadia.
Elsa & Ina:"you can count on us Nadia"
Nadia tersenyum kearah mereka.
Nadia:"aku tau"
Mereka semua kemudian makan cupcakes buatan Ina dan Elsa sambil berjalan kearah kelas mereka karena jam pembelajaran sudah mau dimulai. Tidak lama ketika wali kelas mereka, Pak Baskara mau memulai pelajaran, ada seorang siswa yang masuk kedalam kelas dengan nafas terengah-engah

Siswa itu memakai jaket kulit berwarna hitam, kaos merah, dan celana hitam.
???:"maaf pak saya terlambat"
Baskara:"tidak apa, saya juga belum memulai pelajarannya kok"
Baskara:"kamu murid pindahan baru kan? Silahkan perkenalkan diri kamu dulu"
???:"baik pak"
???:"hi semua, kalian bisa memanggilku Fadli, salam kenal"
Fadli tersenyum kearah teman teman sekelasnya yang baru.
Baskara:"baik, kalau begitu kamu duduk disana"
Pak Baskara menunjuk kearah tempat duduk yang ada di sebelahnya Nadia. Fadli kemudian berjalan dan duduk di tempat itu. Dia kemudian tersenyum kearah Nadia, dan Nadia membalas senyumanya. Belum sempat Pak Baskara memulai pelajaran, tiba tiba mereka semua merasakan guncangan. Guncangan tersebut tidaklah kuat, tapi semua orang dapat merasakan guncangan itu dan mereka semua langsung merinding.

Walaupun guncangan tersebut juga tidak berlangsung lama, tapi rasa ketakutan yang dirasakan semua orang tetap ada bahkan hingga mereka pulang sekolah. Ketika Nadia dan para sahabatnya ingin pulang, mereka disambut oleh seseorang yang berpakaian rapi layaknya seorang butler didepan gerbang sekolah. Dibelakang butler tersebut ada sebuah limousine mewah yang terparkir dan menunggu mereka.
Butler:"salam kenal, nama saya Zakaria, dan saya diutus oleh Raja Sulaiman untuk menjemput kalian ke istana"
Zakaria kemudian membukakan pintu limousine tersebut dan meminta mereka untuk masuk.

Power Rangers Light KnightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang