The Gate Of Solomon

110 7 0
                                    

Para Rangers selain Fadli sedang bersantai di istana. Tetron dan Fian sedang bermain game, sedangkan yang perempuan entah sedang melakukan apa. Nadia yang sedang tidak melakukan apa apa bertanya kepada Fian dan Tetron.
Nadia:"apa kalian tau dimana Fadli berada?"
Fian:"kami tadi melihat dia di kafe, kalau dia tidak ada di istana itu berarti dia masih berada di kafe itu"
Nadia:"ho, pantesan aku gak lihat dia dari tadi"
Fadli yang sedang bersantai di kafe melihat ada seseorang yang bertingkah mencurigakan. Dia melihat dari pantulan bayangan orang itu ternyata orang itu adalah iblis, dan sepertinya warga sekitar masih belum menyadari itu.

Fadli kemudian melemparkan sebuah pisau yang ada di mejanya kearah iblis itu. Iblis itu terpaksa harus membuang penyamarannya dan ketika melihat Itu para warga langsung panik dan berlarian. Sementara itu Fadli berjalan dengan santai kearah iblis itu.
Fadli:"apa yang sedang kau rencanakan Vasago?"
Vasago:"bagaimana kau bisa tau kalau aku adalah iblis?"
Fadli hanya menunjukan morphernya kemudian berubah.
Fadli:"dark out"
Vasago:"owh jadi kau adalah si Ranger merah, pantas saja"
Mereka kemudian bertarung, dan Fadli ternyata masih bisa mengimbangi kekuatan Vasago, sampai ada seorang anak anak yang terjatuh karena berlari. Vasago yang melihat itu langsung mengalihkan serangannya kearah anak itu.

Fadli yang juga menyadari itu labgsung berlari kearah anak itu untuk melindunginya, hasilnya dia yang terkena serangan dari Vasago hingga dia terlempar dan menghantam dinding dengan sangat keras. Terdengar suara "krak" ketika dia menghantam dinding itu. Hal itu membuat Fadli hampir kehilangan kesadarannya. Untungnya perhatian Vasago kembali kearah Fadli sehingga anak tadi dapat melarikan diri dengan selamat.
Vasago:"sudah kuduga, meskipun memiliki kekuatan kegelapan, kau masih memiliki hati manusia, dan hal itulah yang akan menjadi kehancuranmu"
Vasago bersiap untuk menghabisi Fadli, tapi beruntung para Rangers yang lain datang tepat waktu. Mereka menembaki Vasago hingga Vasago terpaksa kabur.

Tapi dia sempat mengancam Fadli.
Vasago:"kali ini kau beruntung merah, lain kali aku pasti akan menghabisismu"
Setelah mengatakan itu Vasago menghilang dan Fadli langsung tidak sadarkan diri. Fian dan Tetron membawa Fadli ke istana untuk memeriksanya.
Zakaria:"kurang lebih dia baik baik saja, hanya bahunya sedikit bergeser, sepertinya karena menghantam dinding tadi"
Tidak lama kemudian Fadli kembali sadar sambil memegangi bahunya. Dia kemudian mendapat sebuah notifikasi dari ponselnya.
Fadli:"ini aneh"
Nadia:"ada apa?"
Fadli:"aku mendapatkan sinyal keberadaan zord liar, tapi bukankah seharusnya kalian semua sudah memiliki zord baru masing masing"
Sulaiman dan Zakaria terlihat sedikit aneh setelah mendengar itu.

Sulaiman:"Fadli, bisakah kamu memperlihatkan koordinatnya kepada kami?"
Fadli mengangguk dan memperlihatkannya kepada mereka semua.
Fadli:"apa kalian tau sesuatu?"
Sulaiman dan Zakaria kemudian menghembuskan nafas mereka.
Sulaiman:"sayangnya iya, ayo ikut kami"
Mereka bersiap untuk pergi tapi Nadia menghentikan mereka.
Nadia:"tunggu, tapi kondisi Fadli tidak memungkinkan"
Fadli:"aku baik baik saja"
Nadia:"tapi..."
Fadli langsung membenturkan kembali bahunya kearah dinding dari arah yang berlawanan. Suara "krak" kembali terdengar.
Fadli:"lihatlah, sudah kubilang aku baik baik saja"
Tetron:"woah, itu cara yang menyakitkan untuk memperbaiki bahu yang geser"
Fian:"setuju"
Mereka berdua kemudian membawa mereka ke koordinat yang dimaksud dan mereka melihat ada sebuah gerbang yang sangat besar didepan mereka.

Elsa:"woah gerbang apa ini"
Sulaiman:"ini adalah gerbang yang saya buat untuk menyegel iblis ibli yang sangat berbahaya"
Sulaiman:"saya yakin zord yang dimaksud oleh Fadli pasti ada didalam sana"
Ina:"benarkah? Lalu tunggu apa lagi"
Sulaiman:"tunggu dulu, di dalam sana sangatlah berbahaya, dan walaupun masuknya gampang, keluar dari dalam sana hampir mustahil"
Para Rangers langsung ragu ketika mendengar itu kecuali Fadli. Fadli berjalan mendekati gerbang itu dan menyentuhnya secara perlahan. Tiba tiba gerbang itu terbuka dengan sendirinya dan terasa aura yang mengerikan dari dalam gerbang tersebut.
Sulaiman:"tunggu Fadli apa kamu tidak mendengar apa yang saya katakan?"

Fadli:"mereka memanggilku"
Fadli:"aku akan masuk kedalam sana"
Nadia:"tunggu, kamu tidak bisa masuk sendirian"
Tetron:"Nadia benar, bagaimana jika sesuatu terjadi kepadamu didalam sana"
Fadli:"jika kita semua masuk kedalam sana, siapa yang akan menjaga diluar sini?"
Mereka semua terdiam setelah mendengar itu. Nadia kemudian berjalan mendekati Fadli.
Nadia:"aku akan menemanimu, hanya aku, yang lainnya tetaplah disini untuk berjaga jaga jika iblis tadi kembali menyerang"
Mereka semua berpikir sejenak sebelum mengangguk. Sulaiman akhirnya memperbolehkan mereka.
Sulaiman:"baiklah jika itu pilihan kalian, berhati hatilah"
Fadli dan Nadia mengangguk kemudian mereka berjalan masuk kedalam gerbang itu.

Namun ada sesuatu seperti tembok tembus pandang yang mencegah Nadia untuk memasuki gerbang itu.
Nadia:"eh apa ini, kenapa aku tidak bisa masuk?"
Fadli:"jangan bercanda Nadia"
Nadia:"aku tidak bercanda, aku benar benar tidak bisa masuk"
Nadia terus menerus memaksa untuk masuk tapi dia malah terlempar oleh sesuatu yang tidak diketahui.
Fadli:"sudah kuduga, sepertinya hanya aku saja yang bisa masuk kedalam sini"
Fadli kemudian mulai berjalan semakin masuk kedalam gerbang tersebut sedangkan Nadia mencoba untuk menghentikan dia.
Nadia:"Fadli tunggu berhentilah jangan masuk semakin dalam"
Nadia:"aku mohon kembalilah"

Tapi tidak peduli seberapa keras Nadia memanggilnya, bahkan sampai dia menangis, Fadli tetap saja berjalan menjauh sambil melambaikan tangannya. Ketika Fadli sudah tidak terlihat lagi gerbang itu langsung menutup dengan sendirinya dan Nadia langsung terdiam dan hanya bisa menangis saja di depan gerbang itu.
Teman teman dia mencoba untuk menenangkan dia.
Tetron:"Nad tenang Nad, percayalah kalau dia pasti akan kembali"
Ina:"itu benar, Fadli tidak seperti kita, dia bisa melakukan banyak hal sendirian jadi dia pasti akan kembali"
Elsa:"mereka benar, jadi tenanglah Nad"
Nadia yang mendengar itu mulai tenang.
Nadia:"aku rasa kalian benar"
Mereka kemudian kembali ke istana untuk menunggu Fadli.

Beberapa jam telah berlalu tapi masih saja tidak ada kabar dari Fadli. Nadia menjadi semakin khawatir tiap menitnya. Teman temannya masih saja mencoba untuk menenangkan dia.
Fian:"Nad tenanglah, aku tau kamu khawatir kepada dia, tapi kamu harus tetap tenang"
Tetron:"itu benar, kami semua juga mengkhawatirkan dia tapi kita tidak bisa berbuat apa apa"
Lama kelamaan Nadia menjadi sangat kesal kepada teman temannya yang terus mencoba untuk menenangkannya, hingga akhirnya Nadia melampiaskan amarahnya kepada mereka.
Nadia:"BERHENTILAH MEMINTAKU UNTUK TENANG, KALIAN TIDAK MERASAKAN APA YANG AKU RASAKAN"
Mereka semua langsung terdiam karena mereka tidak pernah melihat Nadia semarah itu sebelumnya.

Elsa:"woah, Nad aku sudah penasaran sejak lama, kenapa sifatmu selalu berbeda ketika sesuatu terjadi kepada Fadli?"
Nadia:"itu karena aku menyayanginya puas? Aku tidak ingin kehilangan dia, aku ingin selalu bisa berada disisinya, aku tidak tau apa yang akan aku lakukan jika terjadi sesuatu padanya"
Mereka semua kembali terdiam setelah mendengar itu, tapi mereka kemudian tersenyum. Tidak lama kemudian sirine istana berbunyi dan mereka langsung pergi ke tempat Vasago berada.
Vasago:"dimana si Ranger merah?"
Nadia:"kau tidak perlu tau dimana dia, lawanmu adalah kami"
Vasago:"aku tidak punya urusan dengan kalian"
Nadia kemudian bersiap untuk menyerang dia, tapi Fadli yang sudah dalam mode Ranger muncul dan menghentikan Nadia.

Fadli kemudian menantang Vasago.
Fadli:"kau mencariku?"
Vasago:"akhirnya kau datang juga, kenapa penampilanmu berbeda?"
Itu benar mode Ranger Fadli sedikit berbeda, dia memakai zirah berwarna merah dan ada jubah hitan terpasang di punggunya. Di kepalanya juga ada sesuatu yang terlihat seperti mahkota. Fadli kemudian langsung muncul di depan Vasago dan langsung menyerangnya.
Fadli:"itu bukan urusanmu"
Fadli kemudian terus menerus menyerang Vasago tanpa henti hingga Vasago tidak bisa berkutit.
Fadli:"dark nebula"
Fadli kemudian memerangkap Vasago didalam sebuah bola berwarna hitam pekat.

Lalu ketika Fadli mengepalkan tangannya, bola hitam itu beserta Vasago di dalamnya langsung menghilang. Setelah itu mode Ranger Fadli menghilang dan Fadli langsung jatuh tidak sadarkan diri. Nadia dengan cepat langsung berlari kearahnya dan menangkapnya sebelum dia membentur tanah. Nadia melihat ada sebuah gelang merah yang melingkar di pergelangan tangan kiri Fadli. Nadia kemudian meminta Fian dan Tetron untuk membantunya membawa Fadli kembali ke istana. Zakaria kemudian langsung kembali memeriksa Fadli.
Zakaria:"dia baik baik saja, hanya sedikit memar dan kelelahan"
Mereka semua langsung bernafas lega setelah mendengar itu.

Power Rangers Light KnightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang