Fadli duduk di sofa melihat kearah teman temannya sambil menghirup nafas dalam dalam.
Fadli:"jadi, siapa yang mau bertanya dulu?"
Sulaiman mengangkat tangannya.
Sulaiman:"bagaimana kamu menemukan morpher itu?"
Fadli kemudian melihat kearah para Rangers.
Fadli:"aku yakin kalian juga merasakannya saat kalian mendapat morpher kalian untuk pertama kalinya"
Fadli:"morpher ini sendiri yang memanggilku, dan saat aku menemukan morpher ini, bahkan aku sendiri tidak tau dimana tempat itu yang sebenarnya"
Sulaiman kemudian bertanya lagi.
Sulaiman:"bagaimana kamu bisa mengendalikan dan menahan kekuatan kegelapan yang sangat mengerikan itu, dan kenapa kamu menyerap para iblis yang telah kalian kalahkan?"
Fadli:"semua kekuatan bersifat netral tidak peduli cahaya ataupun kegelapan"Fadli:"keinginan penggunanyalah, yang menentukan kemana suatu kekuatan itu akan berubah"
Fadli:"dan untuk memperjelas, morpher ini bukanlah morpher biasa, melainkan The Goetia"
Sulaiman dan Zakaria terkejut mendengar itu, sedangkan para Light Rangers terlihat bingung.
Ina:"apa itu Goetia?"
Fadli:"buku para iblis"
Setelah mendengar itu mereka juga ikut terkejut.
Sulaiman:"jadi, buku para iblis adalah morpher kegelapan itu sendiri? Sekarang semuanya mulai masuk akal"
Tetron:"tunggu, kalau morpher itu adalah buku para iblis bagaimana kamu bisa menggunakan kekuatannya? Aku kira para iblis sudah berhasil kabur dari segelnya"
Fadli:"tidak semua, ada beberapa iblis yang sudah bersumpah patuh kepada Goetia, jadi mereka tidak akan berulah"Fadli:"seperti yang kalian lihat dari zordku, para pangeran neraka adalah salah satu dari beberapa iblis yang patuh"
Fian:"jika kamu memang adalah Ranger merah, kenapa kamu tidak mendatangi kami?"
Fadli:"aku sudah mendatangi kalian"
Fian:"sebagai Ranger merah?"
Fadli hanya menjawab dengan menaikan kedua alisnya.
Fian:"baiklah baiklah aku ganti pertanyaanku, kenapa kamu tidak memberitau kami identitasmu yang sebenarnya dan kenapa kamu tidak membantu kami bukankah kita ini adalah satu tim"
Fadli:"karena tidak ada gunanya aku memberitau kalian atau tidak, dan aku selalu mengawasi kalian sejak pertarungan pertama kalian"Fadli:"aku memutuskan untuk hanya membantu kalian ketika kalian benar benar membutuhkan bantuanku"
Elsa:"jika kamu tidak mau memberitau kami itu berarti apa kamu tidak mempercayai kami?"
Fadli:"kepercayaan bukanlah sesuatu yang dapat kalian dapatkan ataupun tanyakan dengan semudah itu"
Mereka semua langsung terdiam mendengar jawaban itu, kemudian Nadia terlihat ingin bertanya tapi ponsel Fadli tiba tiba berbunyi.
Fadli:"alatku berhasil menemukan tempat zord kalian yang lain"
Fadli:"jika melihat dari koordinatnya sih sepertinya zord itu berada di lembah di kaki sebuah bukit"
Mereka kemudian melihat kearah jam/morpher mereka masing masing.
Ina:"masih ada waktu, kita bisa berangkat sekarang"Mereka semua mengangguk kemudian Nadia melihat kearah Fadli.
Nadia:"apa kamu akan ikut dengan kami atau kamu akan menghilang seperti biasanya?"
Fadli:"baiklah baiklah aku ikut"
Setelah bersiap siap mereka langsung berangkat menuju koordinat tersebut menggunakan mobil. Fian bagian menyetir dan Elsa berada di kursi penumpang. Tetron dan Ina berada di kursi tengah, sedangkan Fadli dan Nadia berada di paling belakang. Suasana di dalam mobil sangatlah sunyi, tidak ada yang berani berbicara karena mereka merasakan aura yang sedikit menakutkan dari arah Fadli dan Nadia. Fian mencoba untuk mengatakan sesuatu tapi dia langsung kembali diam saat Nadia melototinya.Saat mereka sampai di koordinat yang dituju, mereka berhenti di depan sebuah goa.
Fadli:"hm, menarik"
Nadia:"kenapa?"
Fadli:"alatku menangkap dua bauh sinyal yang saling tumpang tindih disini, itu berarti kemungkinan besar ada dua buah zord disini"
Fian:"woah benarkah? Kalau begitu tunggu apalagi ayo masuk"
Mereka memasuki goa itu dan bukan zord yang mereka temui di dalam goa melainkan goa tersebut sangat penuh dengan harta karun seperti koin emas dan perak, perhiasan, berlian, dan masih banyak lagi.
Light Rangers:"woah"
Tetron mencoba mengambil salah satu koin yang ada tapi dia tiba tiba langsung terlempar keluar goa.Mereka kembali keluar untuk mengecek keadaannya Tetron.
Fian:"kamu baik baik saja kawan?"
Tetron:"iya, dan seperti yang aku duga"
Tetron:"harta karun yang ada di dalam sana hanyalah jebakan saja, itu semua adalah tes untuk mendapatkan kepercayaan dari zord yang ada disana, sama seperti saat aku bertemu dengan Moby Dick dulu"
Fian:"lalu bagaimana kamu menyelesaikan tes itu?"
Tetron:"apa kalian ada yang merasakan sesuatu di dalam goa itu?"
Nadia:"sesuatu seperti?"
Tetron:"entahlah, kekuatan, ajakan, bisikan atau semacamnya?"
Fian dan Elsa mengangkat tangan mereka.
Tetron:"kalau begitu zord yang ada di dalam adalah milik kalian, kembalilah masuk dan lakukan hal yang benar"Fian dan Elsa mengangguk dan kembali masuk kedalam goa. Sementara yang lain menunggu diluar.
Ina:"lalu, apa yang kita lakukan selagi menunggu?"
Nadia:"aku tidak tau?"
Fadli tiba tiba mendorong Nadia dan Ina hingga terjatuh dan tiba tiba tepat setelah itu ada sebuah serangan mengarah ke tempat mereka berdiri tadi. Mereka kemudian langsung berubah dan melihat siapa yang menyerang mereka. Mereka melihat pasukan iblis bersenjata senapan dipimpin oleh iblis yang memakai senapan yang lebih besar.
Stolas:"ho jadi kalian bisa bisa menghindarinya, tidak buruk juga"
Stolas dan pasukannya kembali bersiap untuk kembali menembak.Fadli dengan cepat menembak beberapa dari mereka, kemudian dia menolong para Rangers yang lain untuk menghindari tembakan itu misalnya seperti menendang Tetron, mendorong Ina, dan melemparkan Nadia keatas.
Nadia:"bisakah kamu menolong kami secara normal?"
Fadli:"tidak ada waktu"
Fadli kembali menembak beberapa iblis, tapi Stolas dapat menghindari serangan dia. Para Rangers yang lain juga ikut menyerang dengan Knight Blaster mereka masing masing. Mereka berhasil mengalahkan beberapa iblis tapi mereka juga terkena beberapa serangan. Stolas kemudian menyiapkan serangan akhir dan hanya Fadli yang berhasil menghindari serangan itu sedangkan yang lainnya terkena dan mode Rangers mereka menghilang. Stolas terlihat ingin menyerang lagi, tapi dia dan anak buahnya yang tersisa di tembak oleh koin koin emas dan perak dari dalam goa.Dari dalam goa Fian dan Elsa dalam mode Rangers keluar, dan mode Rangers mereka sedikit berbeda. Kostum Fian ada tambahan armor perak dengan hiasan singa, sedangkan kostum Elsa berupa zirah emas dengan hiasan harimau. Stolas yang sudah kembali bangkit langsung membidik mereka, tapi Fian dan Elsa langsung menghilang setelah mereka tos, dan mereka dengan cepat langsung menghajar Stolas terus menerus tanpa henti hingga akhirnya mereka dapat mengalahkan Stolas. Sayangnya, tubuh Stolas langsung membesar, kemudian Nadia dan yang lainnya kembali berubah dan mereka memanggil zords mereka.
Mereka kemudian mencoba melawan Stolas dengan megazord mereka tanpa bantuan dari megazordnya Fadli. Hasilnya zord mereka terlalu lambat sehingga mereka terus menerus terkena tembakan. Fadli kemudian menghubungi mereka melalui morpher.
Fadli:"kalian sepertinya membutuhkan lebih banyak kecepatan"
Nadia:"kami tau itu, dan juga dimana kamu, kenapa tidak membantu kami?"
Fadli:"kalian tidak membutuhkan bantuanku"
Fian dan Elsa kemudian mendapatkan ide.
Fian & Elsa:"Summons Silver Lion & Golden Tiger"
All:"Zord Combine"
All:"Light Knight Megazord Gold & Silver Formation"
Tangan kanan dan kiri Megazord mereka digantikan oleh singa perak dan harimau emas. Kepala Megazord mereka berjumbai seperti kepala singa, dan kaki Megazord mereka seperti kaki harimau.Megazord mereka menjadi sangat cepat hingga mereka cukup kesulitan untuk mengendalikannya. Tapi mereka berhasil menghindari tembakan dari Stolas dan menyerang balik. Setelah cukup lama bertarung, mereka dapat mengalahkan Stolas, dan Fadli kemudian menyerap iblis itu kedalam morphernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Power Rangers Light Knights
FanficMy own power ranger Sinopsis Bumi yang telah aman karena perjuangan para ranger terdahulu, kini kembali terancam. Pasukan iblis yang tersegel didalam sebuah buku berhasil keluar dan menuntut balas. Raja Sulaiman yang juga sebagai penjaga benda pusak...