System Failure

135 13 0
                                    

Para Rangers mengajak Fadli ke istana sepulang sekolah, mereka kemudian memberitau Sulaiman, Zakaria, dan Fadli tentang Ranger merah, Sulaiman dan Zakaria terkejut mendengar hal itu, tapi Fadli tidak menunjukan reaksi apa apa.
Fian:"kamu terlihat tidak terkejut sama sekali"
Fadli:"sejujurnya, aku sudah menduga hal seperti ini"
Nadia:"apa maksudmu?"
Fadli:"kalian dulu bilang kalau morpher morpher itu seperti memanggil kalian bukan? Morpher Ranger merah pasti juga memanggil seseorang yang pantas untuk mendapatkan kekuatan itu"
Tetron:"tapi, kalau melihat sifatnya, aku rasa dia tidak pantas untuk terpilih menjadi seorang Ranger"
Para Rangers yang lain mengangguk.
Ina:"itu benar, cara bertarungnya cukup mengerikan, dia juga tidak segan segan untuk memenggal kepala Purson"

Fian:"dia juga sangat sombong, dia bahkan tidak menganggap kami, bukankah kami seharusnya satu tim"
Elsa:"aku merasakan ada aura buruk darinya"
Para Rangers kembali mengangguk semua.
Nadia:"dia juga sangat misterius, aku merasa ada sesuatu yang aneh darinya"
Setelah mendengar itu Fadli langsung marah dan menegur mereka.
Fadli:"memangnya kalian pikir kalian siapa? Kalian tidak tau apapun tentang Ranger itu tapi kalian seenaknya menilai dia sesuai keinginan kalian"
Fadli:"aku sangat tidak menyukai orang orang seperti itu"
Fadli kemudian langsung pergi tanpa mengatakan apa apa lagi sedangkan yang lainya hanya terdiam melihat dia.

Sulaiman:"Fadli benar, kalian tidak seharusnya menilai dia seperti itu, kalian seharusnya bersyukur dia berada di pihak kita"
Sulaiman:"kekuatan dari morpher merah sangatlah kuat, dan jika berada di pihak para iblis, dengan kekuatan kalian yang sekarang kalian tidak akan bisa mengalahkan dia"
Para Rangers langsung menundukan kepala mereka dan meminta maaf.
All:"maaf"
Nadia kemudian ingin pergi untuk menyusul Fadli, tapi sirine istana dan morpher mereka berbunyi, dan membuat Nadia mengurungkan niatnya. Mereka semua langsung pergi ke tempat iblis itu, tapi mereka hanya melihat seorang iblis yang diam berdiri sendirian seperti sedang menunggu seseorang.

Iblis itu melihat kearah mereka tapi langsung mengusir mereka.
Raum:"pergilah, aku sedang menunggu orang lain"
Tapi para Rangers tidak mendengarkan dan langsung berubah.
All:"light on"
Raum:"ho, jadi kalian adalah para Rangers, apa kalian tau dimana si Ranger merah?"
Fian:"memangnya kamu pikir kami akan memberitaumu semudah itu?"
Raum:"tidak sih, kalau begitu lebih baik kalian pergi, kalian bukanlah orang yang aku cari"
Tetron:"tidak akan semudah itu"
Para Rangers langsung mencoba menyerang Raum, tapi mereka tiba tiba langsung terlempar bahkan sebelum mereka bisa mendekat kearah Raum.
Elsa:"sial, kekuatan macam apa itu,kita bahkan tidak bisa mendekatinya"

Fian:"gunakan light up"
Mereka semua mengangguk dan mengeluarkan piringan untuk light up, tapi Raum menyadari itu, dan piringan piringan itu langsung terbang kearah Raum. Raum kemudian melihat alat itu.
Raum:"hm, alat yang menarik"
Fian:"hei, kembalikan itu"
Fian dan Tetron kembali menyerang kearah Raum, tapi Nadia menghentikan mereka.
Nadia:"teman teman tunggu"
Sayangnya mereka berdua tidak mau mendengar dan tetap menyerang. Baru saja beberapa langkah mode Ranger mereka tiba tiba menghilang. Kemudian mereka kembali terlempar hingga membentur dinding, dan karena mode Ranger mereka menghilang, mereka langsung pingsan saat membentur dinding.
Raum:"hm, sepertinya dia tidak akan datang sekarang, lebih baik aku kembali lagi nanti"
Raum langsung menghilang, sedangkan para Rangers cewek langsung membawa Fian dan Tetron kembali ke istana untuk dirawat.

Sekitar setengah jam kemudian mereka akhirnya sadar.
Nadia:"kalian baik baik saja?"
Fian:"tidak terlalu, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa mode Ranger kami tiba tiba menghilang?"
Zakaria:"coba kalian lihat sendiri morpher kalian"
Mereka melihat kearah morpher mereka, dan di layar morpher tersebut menunjukan tulisan "system failure".
Sulaiman:"sepertinya iblis itu berhasil melakukan sesuatu kepada morpher kalian"
Tetron:"bisakah kalian memperbaikinya?"
Zakaria:"aku tidak tau, tapi Fadli mungkin bisa mengingat dia yang memodifikasi morpher kalian"
Para Rangers langsung menundukan kepala.

Ina:"setelah yang terjadi tadi, aku tidak yakin kami bisa berbicara denganya"
Nadia:"aku akan mencoba untuk bicara dengannya"
Mereka semua langsung melihat kearah Nadia.
Elsa:"kamu yakin Nad?"
Nadia:"percaya saja kepadaku"
Nadia kemudian keluar dari ruangan untuk menghubungi Fadli, tapi dia menghubunginya menggunakan ponsel miliknya.
Nadia:"aku mohon angkat"
Tidak lama kemudian Fadli mengangkat panggilan itu.
Nadia:"ah, Fadli aku ingin meminta maaf kepadamu tentang sikap kami tadi, dan kami memerlukan bantuanmu"
Fadli tidak mengatakan apa apa, tapi dia juga tidak menutup panggilan tersebut, jadi Nadia langsung menceritakan apa yang terjadi kepadanya. Setelah Nadia selesai bercerita, Fadli akhirnya bicara.

Fadli:"kalian masih di istana bukan?"
Nadia:"iya"
Fadli:"baiklah, aku akan kembali kesana"
Tidak perlu waktu lama Fadli akhirnya sampai, dan Nadia yang menunggu dia di gerbang istana langsung mengajaknya ke tempat yang lainnya.
Fian:"Fadli..."
Fadli:"Nadia sudah menceritakannya kepadaku, biar aku lihat morpher kalian"
Fian dan Tetron memberikan morpher mereka ke Fadli.
Tetron:"bisakah kamu memperbaikinya?"
Fadli:"bisa"
Fadli kemudian melihat kearah Sulaiman dan Zakaria.
Fadli:"saya izin untuk menggunakan lab komputer lagi"
Sulaiman:"silahkan, kamu tidak perlu selalu meminta izin untuk menggunakannya"
Fadli:"terima kasih"
Zakaria:"aku akan membantumu"
Fadli:"ok"
Fadli dan Zakaria kemudian pergi ke lab untuk memperbaiki morpher itu.

Tidak perlu waktu lama mereka kembali dan mengembalikan morpher itu kepada Fian dan Tetron.
Sulaiman:"cepat sekali kalian memperbaikinya"
Fadli:"itu bukanlah masalah besar"
Fian:"terima kasih kawan"
Tetron:"iya terima kasih"
Ina:"kami juga minta maaf atas sikap kami tadi"
Elsa:"itu benar, kami menyesal, seharusnya kami tidak bersikap seperti tadi"
Fadli tersenyum kearah mereka tanda kalau dia sudah memaafkan mereka. Setelah itu dia kembali berjalan keluar.
Nadia:"kamu mau kemana lagi?"
Fadli:"pulang, masih ada yang harus aku kerjakan di rumah"
Nadia:"owh baiklah"
Fadli kemudian pulang sedangkan para Rangers tetap berada di istana.

Malam harinya sirine istana kembali berbunyi, dan saat mereka sampai di tempat, ternyata mereka kembali bertemu dengan Raum.
Raum:"kalian lagi? Bisakah kalian tidak mengangguku? Aku hanya ingin berbicara dengan Ranger merah"
Para Rangers kali ini lebih berhati hati dan tidak langsung menyerang Raum. Tidak lama kemudian si Red muncul dari kegelapan malam.
Red:"apa yang ingin kamu bicarakan denganku?"
Raum:"mendekatlah, aku tidak ingin orang lain bisa mendengarkan ini"
Red mengikuti perkataanya dan mendekat kearahnya. Para Light Rangers kemudian mencoba untuk menghentikan Red.
Nadia:"tunggu, jangan mendekat kearahnya begitu saja, bisa saja itu jebakan"

Namun, mereka semua kembali terlempar oleh Raum. Saat Red sudah ada di dekat Raum mereka berdua kemudian bicara, benar benar bicara tidak ada satupun dari mereka yang menyerang. Tapi, para Light Rangers tidak bisa mendengar apa yang mereka berdua bicarakan. Tidak lama kemudian Raum memberi hormat kearah Red, dan Red langsung mengangguk lalu menyerap Raum kedalam morpher miliknya. Setelah menyerap Raum, Red berjalan kearah para Light Rangers kemudian dia memberikan alat mereka yang diambil oleh Raum tadi. Setelah itu dia berniat untuk pergi.
Nadia:"tunggu, apa yang kalian bicarakan tadi?"
Red:"bukan urusan kalian"
Setelah mengatakan itu dia kembali menghilang di dalam kegelapan malam.

Power Rangers Light KnightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang