"Kookie!"
Sumpah, Taehyung ingin muntah mendengar nama Kookie yang diserukan gadis itu, terdengar kurang cocok dengan pemuda sebrengsek Jungkook.
Mendengar panggilan tersebut, Jungkook menoleh dan tersenyum lebar melihat kedatangan Lisa dengan seorang pemuda tinggi di belakangnya.
"Hai Lis!"
Taehyung mendecih, aneh rasanya melihat Jungkook yang bersikap manis. Biasanya pemuda kelinci itu hanya menampilkan sikap ketus dan galaknya. Apalagi kalau didepannya, benar-benar keluar semua sifat buruknya.
Setelah sampai di depan keduanya, Lisa dan seorang pemuda tinggi tersebut tersenyum sopan. Jungkook terdiam, ia seperti mengenal pemuda dengan bahu lebar tersebut. "Kenapa Kook? Ini kakak gue, Seokjin. Lo lupa?" tanya Lisa diiringi kekehan kecilnya. Jungkook sontak menepuk dahinya lalu memeluk Seokjin singkat.
"Lama banget nggak ketemu soalnya." Seokjin menanggapi dengan senyum, ia tampak berbeda dari 5 tahun lalu seingat Jungkook.
"Kelamaan di Amerika sih." Sahut Lisa. Jungkook balas terkekeh lalu sadar ia belum mengenalkan Taehyung.
"Oh iya, kenalin ini Taehyung---" Taehyung tersenyum, menunggu apakah Jungkook berani mengenalkannya sebagai kekasihnya.
"Sahabat gue."
Jancuk.
______Setelah sejam lebih mereka mengobrol---Lisa dan Jungkook saja maksudnya, karena Taehyung masih dongkol dengan sikap sahabatnya tadi, dan Seokjin yang nampak melamun sedari tadi---dari percakapan tersebut yang Taehyung dapat simpulkan adalah Lisa ternyata teman Jungkook dari Busan, mereka tinggal di perumahan yang sama, bahkan tetangga. Jadi saat tahu Lisa pindah ke Seoul akhirnya mereka memutuskan bertemu untuk melepas rindu, cih.
Kini keduanya sudah di perjalanan kembali ke apartemen. Di dalam taxi Jungkook sibuk dengan lamunannya sedangkan Taehyung sendiri merasa enggan untuk bicara. Intinya segalanya terasa canggung saat ini.
"Tae..." panggil Jungkook akhirnya, Taehyung berdehem sebagai jawaban.
"Tadi gue di chat Jackson. Katanya nanti anak-anak mau party. Kita ditanyain mau gabung atau nggak. Menurut lo gimana?" sebenarnya Taehyung ingin ikut, sudah lama rasanya ia tidak bertemu teman segengnya akibat libur panjang ini.
"Jam?"
"Sebelas."
"Lo ikut atau nggak?" Taehyung balik bertanya. Jungkook tampak berpikir, lalu akhirnya menggeleng.
"Nggak. Mager. Pengen tidur aja."
"Yaudah kalau gitu gue juga nggak ikut." Jawab Taehyung, Jungkook mendelik.
"Lah, kenapa gak ikut? Katanya lo bosen kalau sama gue terus. Sekarang diajakin party sama anak-anak malah nggak mau."
Taehyung mengedik cuek, lalu memilih memejamkan matanya, sebelum akhirnya berucap dengan nada malas. "Gue mau sama lo aja."
_______
Taehyung akhirnya dapat menghembuskan nafas lega saat telah tiba di apartemen Jungkook, karena ia kini tidak lagi terjebak di satu tempat yang sama dengan teman Jungkook, si Lisa itu. Taehyung sebenarnya bingung dengan sikapnya saat ini, tidak biasanya pemuda tan tersebut tidak suka dengan seseorang tanpa sebab yang jelas begini apalagi itu perempuan.
Apa mungkin karena Lisa akrab dengan Jungkook ia jadi kurang suka? Taehyung menggeleng, berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia hanya tidak suka perhatian Jungkook padanya terbagi. Bagaimanapun juga ia sudah bersama Jungkook 2 tahun lebih, jadi aneh rasanya saat melihat sahabatnya itu membagi perhatiannya pada orang lain.
Bukan karena cemburu sebagai seorang kekasih.
Jungkook mendengus melihat Taehyung yang melamun di depan televisinya, kekasihnya itu tadi memutuskan ikut dengan Jungkook ke apartemen miliknya dan kini ia seperti orang bodoh yang duduk di sofa sembari melamun di depan televisi yang mati.
"Minggir dikit." Ujar Jungkook, Taehyung tersentak lalu menggeser tubuhnya.
"Kenapa lo?" tanya Jungkook, Taehyung balas menggeleng lalu memilih merebahkan badannya di sofa dengan paha Jungkook sebagai bantalan.
Jungkook menyerngit, merasa kurang nyaman, namun akhirnya memilih berlagak tak peduli.
"Jung laper." Ujar Taehyung. Ia baru ingat tadi ia hanya sempat sarapan di kafe itupun saat pukul 9, kini sudah pukul 1 siang, dan Taehyung lapar kembali.
"Ya makan lah."
"Nggak ada makanan. Buatin makanya."
"Lo makan apa kek." Ketus Jungkook, ia fokus menonton tayangan laga di televisinya.
"Makan lo boleh?" satu sentilan di dahi pun Jungkook hadiahi pada Taehyung.
"Dasar otak ngeres."
Pemuda tan tersebut balas mencebik, "makanya buatin gue makanan."
Awalnya rengekan tak bermutu Taehyung berhasil Jungkook acuhkan. Ia berpura-pura fokus pada tontonannya. Namun lama-kelamaan Taehyung semakin menjadi, pemuda itu malah mengambil jari tangan Jungkook dan menggigitnya pelan membuat Jungkook meringis kesakitan.
"Sakit, bangsat."
"Makanya buatin gue makan. Kalau nggak lo yang gue makan, mau?"
"Iya, gue buatin. Bangun lo." Taehyung tersenyum lebar, walau Jungkooknya ketus tapi ia tahu pemuda itu juga masih memiliki sisi perhatian.
Eh, Jungkooknya?
_______
TBC.600+ word.
Sudah aku revisi ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
bad couple [taekook] - end
FanfictionKarena setiap orang berhak mencintai. Highest rank: #1 at jeon jungkook (26-07-19) #1 at bottkook #1 at rusak (09-07-19) #4 at taekook (25-01-20) #5 at vkook (18-07-19) #11 at bxb (31-08-19) boyslove. Top|Tae Bott|Kook