five

10.9K 1.2K 24
                                    

Taehyung dan Jungkook pergi dari kediaman Jackson pukul 4 pagi, saat keluar dari kamar, mereka melihat teman-temannya yang tengah tertidur atau mungkin pingsan---akibat hangover---di ruang tamu, sepertinya kebanyakan minum. Jackson si tuan rumah pun tidak terlihat, mungkin telah berada di kamarnya, entahlah.

Pesta minuman keras seperti ini memang sudah sering dilakukan, biasanya setiap akhir pekan. Dan rumah Jackson merupakan tempat favorit mereka untuk mengdakan pesta, selain karena besar juga karena rumah Jacckson selalu sepi.

Pukul 4 pagi, keadaan perumahan di sana juga masih sepi, Taehyung dan Jungkook memasuki mobil mereka. Jungkook terlihat masih mengantuk, merupakan rekor untuknya karena dapat bangun sepagi ini.

"Tae, kenapa nggak pulang ntar siang sih? Gue masih ngantuk, anjing." Katanya dengan mata setengah terbuka namun masih saja bisa mengumpat.

"Jackson bilang orangtuanya bakal pulang pagi ini, gue nggak mau keciduk di sana. Palingan yang lainnya bakalan diusir sama Jackson, jadi daripada kita juga diusir mending pulang dengan tenang." Jeda, "tadi juga gue liat keadaan masih berantakan banget, lo mau disuruh ikut beresin?" tanya Taehyung, yang langsung mendapat gelengan dari Jungkook, ia baru ingat jika Taehyung memiliki otak yang licik.

"Beli ramen dulu." Kata Jungkook, ia terlihat sudah tidak semengantuk sebelumnya, bahkan kini tengah bermain ponsel.

Taehyung balas mengangguk lalu melajukan mobilnya menjauhi kediaman Jackson, sejenak ia menoleh ke samping, memerhatikan pemuda kelinci yang kini tengah bermain ponsel sembari tersenyum tidak jelas.

"Chat'an sama siapa lo?"

"Lisa." Jawab Jungkook masih dengan tangan sibuk mengetik sesuatu.

Taehyung menyerngit, siapa Lisa? Kenapa ia tidak tahu? Biasanya setiap kali Jungkook sedang dekat dengan seseorang ia pasti akan meceritakannya pada Taehyung, tapi mengenai Lisa ini Taehyung sama sekali tidak tahu.

"Lisa siapa?"

Jungkook terlihat mendesah jengkel, ia meletakkan ponselnya di saku lalu balik menatap Taehyung dengan tatapan jenaka. "Temen main gue di PUBG." Sahutnya kalem.

Jungkook lalu melanjutkan. "Gila, dia keren banget sih mainnya. Setiap kali gue main sama dia selalu dapet chicken dinner." Jungkook bercerita dengan semangat, ia lanjut menceritakan mengenai game yang baru saja didownloadnya beberapa minggu terakhir. Taehyung hanya diam, mendengarkan Jungkook berbicara sesekali hanya ia tanggapi dengan gumaman.

Karena nyatanya pikirannya tengah melalang buana, memikirkan sesuatu.

_____





Mereka tiba di apartemen pukul 6 pagi, waktu dua jam mereka gunakan untuk memakan ramen, merokok dan keliling kota tidak jelas menggunakan mobil. Sampai di kamar milik Jungkook, pemuda itu segera menghempaskan badannya ke ranjang diikuti Taehyung yang sedari tadi selalu mengikutinya.

"Tae, lo nggak balik ke apartemen lo? Lo disini menuh-menuhin tempat." Terdengar sedikit kejam memang, namun Taehyung sudah terbiasa akan hal tersebut jadi hanya menanggapi dengan deheman.

"Oiya Tae, besok malem gue mau balapan lagi." Kalimat Jungkook yang diucapkan secara pelan oleh pemuda itu  sontak membuat mata Taehyung yang awalnya terpejam seketika terbuka. Ia mendelik menatap pemuda manis di sebelahnya dengan tajam.

"Beberapa bulan lalu lo udah ikut balapan, dan lo dicurangin sama lawan sampe bikin rem lo blong. Lo udah hampir mati saat itu Jung! Dan sekarang ikut lagi? Hadiahnya apaan kali ini? Badan nya siapa lagi yang dijadiin taruhan?" Taehyung benar - benar tak habis pikir dengan Jungkook. Beberapa bulan lalu Jungkook memang mengikuti balapan liar, awalnya semua berjalan lancar, Jungkook berhasil memimpin. Namun saat tikungan tajam tiba-tiba motor yang dikendarai Jungkook oleng karena remnya tidak berfungsi dan menyebabkannya menabrak pembatas jalan, beruntung saat itu tidak ada luka yang serius, walau tetap saja Jungkook harus dirawat beberapa hari di rumah sakit akibat patah pada tangannya.

Dan sekarang pemuda itu lagi-lagi ingin ikut balapan. Apa ia tidak kapok?

"Bangsat lo Tae. Kali ini lawannya temen gue, ini cuma balapan buat seru-seruan aja. Hadiahnya juga bukan badan siapapun, hadiahnya uang Tae!" jelas Jungkook menggebu, merasa tak terima akan ucapan Taehyung tadi.

"Beberapa bulan lalu lo juga bilang buat seru-seruan, sampe akhirnya lo dirawat di rumah sakit karna kecelakaan. Jangan bahayain nyawa lo Jung."

"Yang penting gue udah bilang ke lo Tae, selanjutnya gue bakal tetep ikut balapan. Lo nggak bisa ngelarang gue, lo bukan siapa-siap gue." Katanya kelewat emosi.

Taehyung terkekeh. "Bukan siapa-siapa lo bilang? Apa perlu gue ingetin kalo sekarang kita udah pacaran. Dan kali ini gue ngomong sama lo sebagai seorang pacar juga sahabat. Lo nggak kasihan sama orangtua lo yang khawatir sama keadaan lo di sini?" Taehyung ingat betul bagaiman mama Jungkook yang menangis histeris saat tahu anaknya kecelakaan, ia bahkan sempat menyuruh Jungkook kembali ke Busan. Khawatir anaknya semakin tidak terkendali, yang nyatanya memang sudah rusak sedari dulu.

Jungkook diam, tidak menampilkan ekspresi apapun. "Kita pacaran cuma buat menangin taruhan lo. Jangan terlalu serius sama status kita Tae." Sahut Jungkook dingin, setelah itu ia segera memunggungi Taehyung, berusaha memejamkan matanya agar terlelap.

______

TBC.

Sudah ku revisi, gimana tanggapan kalian?

bad couple [taekook] - end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang