eight

9.1K 1.1K 62
                                    

Seminggu telah berlalu sejak kepulangan Taehyung bersama Jungkook ke Daegu. Ternyata benar, pacar sang mama memang masih muda, bahkan Taehyung sendiri menganggap Namjoon sebagai kakaknya daripada pacar Mamanya atau calon ayahnya. Memikirkan saja Taehyung jadi geli sendiri, ia tidak ingin punya ayah brondong!

Melupakan hal tersebut kini ia kembali fokus pada gadgetnya, ia tengah menunggu loading dari game yang baru saja ia download. Hago namanya, awalnya Taehyung merasa enggan jika harus main game lagi, apalagi Hago termasuk game santai yang kurang menantang bagi Taehyung. Namun saat melihat sang kekasih yang selalu sibuk dengan ponselnya dan selalu bermain Hago bersama Lisa, lagi. Sebenarnya Taehyung heran kenapa gadis itu selalu saja muncul---ia merasa iri mungkin?
Jadi dengan terpaksa Taehyung ikut mendownload Hago demi bisa bermain dengan Jungkook. Biarlah sekali-kali ia memang harus mengalah.

Ditengah pemilihan permainan yang akan mereka mainkan tiba-tiba ponsel Jungkook berbunyi, Jungkook segera mengangkat panggilan dan berjalan menjauhi Taehyung, tepatnya menuju balkon.

Taehyung penasaran, tumben sekali Jungkook mengangkat panggilan pergi menjauhinya, biasanya malahan pemuda Jeon tersebut mengangkatnya di sebelah Taehyung bahkan tak segan-segan akan di loudspeaker.

Sedikit menguping, akhirnya Taehyung mendengar sayup-sayup percakapan Jungkook dengan si penelepon.

"Iya besok jadi."

"..."

"Berdua aja? Temen-temen lo nggak jadi ikut?"

Dahi Taehyung menyerngit, teman-teman? Berdua? Apa yang sedang Jungkook rencanakan tanpa dirinya?

"Hm, besok langsung ketemuan disana aja."

"..."

"Iya. Bye Lis."

Lis ... Lis ... Lilis?

Taehyung bodoh, ya jelas Lisa lah! Siapa lagi teman baru Jungkook dengan nama awal Lis, kalau bukan Lisa.

_____





Pagi harinya, sekitaran pukul 8 Jungkook sudah nampak rapi, kini ia tengah memasang anting di telinganya. Telinga Jungkook terdapat tindikkan, sekitaran 6 lubang. Tiga di kiri dan tiga lagi di kanan, sebenarnya ia sudah ditegur bahkan beberapa kali mendapat panggilan orangtua dari pihak sekolah namun kalau sudah lubang seperti itu bagaimana cara menyumpalnya? Bahkan si keras kepala Jeon tersebut hendak menambah tindik pada bagian atas matanye dekat dengan alis, namun saat ia memberitahu Taehyung tentang idenya tersebut, pemuda tan itu segera menolak idenya dengan tegas.

Kasihan jika wajah manisnya harus berlubang, katanya. Cih.

Selesai dengan antingnya, Jungkook pun mengambil masker. Setelah merasa puas dengan penampilannya, pemuda Jeon segera keluar kamar. Hari ini Taehyung tidak menginap, tumben sekali sebenarnya, namun Jungkook tidak ingin mempermasalahkannya.

Saat membuka pintu apartemennya ia dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang nampaknya telah menunggu Jungkook sedari tadi disana. Tatapannya pun tajam terasa ingin menembus mata Jungkook.

"Eh, Tae." Kata Jungkook, Taehyung membalasnya dengan deheman.

"Pagi-pagi udah rapi, mau kemana lo?"

Entah kenapa Jungkook merasa sedang diintrogasi oleh pacarnya---eh, Taehyung kan memang pacarnya. "Keluar bentar."

"Sama Lisa?"

"Lah, kok tau? Cenayang lo." Sahut Jungkook spontan tanpa tahu reaksi Taehyung.

Taehyung mendelik ganas, tiba-tiba hawa di sekitarnya terasa panas. "Gue ikut."

Jungkook menggeleng. "Jangan."

Delikkan Taehyung tambah menjadi, rasanya bola matanya akan keluar. "Kenapa?"

"Ya jangan."

"Ya kenapa, gendut?"

"Kok lo isi ngatain?” gerutunya menggemaskan, “lagipula lo nggak kenal Lisa. Nanti lo canggung sendiri disana."

"Terus lo ngapain ketemu sama cewek itu? Baru beberapa minggu kenal aja udah ketemuan gak jelas gini. Gimana kalau udah lama. Bisa-bisa lo sama dia udah---"

Decakan keras dari Jungkook terdengar, ia tidak mau mendengar ocehan Taehyung, rasanya makin hari Taehyung semakin cerewet saja.

"Bacot lo, yaudah kalau mau ikut, ayo!" dan Taehyung tidak bisa menyembunyikan senyum konyolnya.

_________





Jungkook dan Taehyung telah sampai di tempat yang sudah dijanjikan. Mereka---tau lebih tepatnya Jungkook---celingukan mencari keberadaan Lisa. Sedangkan Taehyung memilih mengamati keadaan sekitar. Mereka kini berada di sebuah kafe yang Taehyung akui terlihat cantik dan nyaman, mungkin lain kali ia akan mengajak Jungkook kemari lagi, namun tentunya hanya berdua tanpa adanya gadis itu.

"Kayaknya dia belum dateng, udah kita duduk dulu Tae." Belum beberapa langkah tiba-tiba ada yang menyerukan nama Jungkook.

"Kookie!"

Apa tadi? Kookie? Mengapa rasanya Taehyung tidak suka mendengarnya?

_______

TBC.

600+ word.

Sejauh ini gimana tanggapan kalian?

Anw, cek book aku yg lainnya ya?

bad couple [taekook] - end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang