twenty six

7K 949 147
                                    

Seberapa kalian yakin kalau Taekook itu real?

1-10?

Aku up, kurang baik apalagi aku?

(Setelah ini langsung hiatus beberapa minggu, hwahwa)

Jackson menatap Jungkook dengan pandangan tak percaya ditambah lagi saat melihat raut pemuda itu terlihat begitu putus asa.

"Taehyung yang nyuruh?" tanya Jackson, masih belum sepenuhnya percaya dengan alasan Jungkook.

Beberapa menit lalu Jungkook mendatanginya dengan tergesa-gesa, matanya tampak kurang fokus dan terdapat beberapa titik peluh di wajahnya, pemuda itu segera mengulurkan tangannya pada Jackson dan menagih kunci mobil, yang merupakan janji taruhannya pada Taehyung.

Di sana Jackson bingung, rasanya baru kemarin Taehyung menelponnya dan memberitahunya jika ia tidak jadi mengambil hadiah taruhan mereka. Sebab katanya dengan adanya Jungkook saja sudah merupakan hadiah terindah baginya.

Bucin.

Tapi kini, Jungkook sendiri datang padanya dan berucap jika ia tahu tentang taruhan tersebut dan tadi Taehyung menyuruhnya untuk mengambil mobil milik Jackson.

"Cepetan bangsat, siniin kuncinya." Seru Jungkook.

Bukannya tidak mau memberikan, namun ... bukannya situasi saat ini tampak aneh?

Ia tidak masalah jika kedua sahabatnya itu mempermainkannya dan hanya ingin mengambil mobil miliknya dengan berpura-pura pacaran, karena bagaimanapun sejak awal Jackson hanya ingin keduanya bersama.

Namun kini, Jungkook malah menagih hadiah tersebut dengan dalih Taehyung yang menyuruhnya, padahal Taehyung baru saja berucap membatalkan hadiah tersebut.

Ada yang tidak beres di sini.

"Oke, gue kasih. Tapi lo harus jujur Jung, ada apa? Biasanya lo nggak kayak gini, anjing."

Jungkook mengalihkan pandangannya, tangannya tampak bergetar. "Lo kayak nggak tau gue aja. Udah ah, siniin cepet."

Jackson masih kukuh. "Kemarin Taehyung nelfon gue, katanya dia nggak jadi ambil tu mobil. Dan sekarang lo malah nagih mobilnya. Maksudnya gimana? Lo ada masalah apa?"

Jungkook mendecih tak sabaran. "Taehyung berubah pikiran. Dan gue sama sekali gak ada masalah apapun, jadi siniin mobil lo."

Walau belum puas dengan jawaban Jungkook, Jackson tetap memberikan kunci mobil kesayangannya pada Jungkook.

"Apapun yang terjadi, lo harus hati-hati."

Jungkook tak menjawab perkataan Jackson, karena setelah mendapat apa yang ia inginkan, pemuda itu segera pergi meninggalkan Jackson.

Si empu yang ditinggalkan segera merogoh sakunya guna mencari ponsel. Dengan cepat ia mendial nomor seseorang.

"Tae, Jungkook baru aja dateng ke gue dan minta mobilnya, dia kelihatan nggak dalam kondisi baik. Kalian berantem?" dan setelahnya hanya terdengar suara gaduh yang dibuat Taehyung dari seberang telfon.


••••


"Dateng juga lo, gue pikir lo bakalan ngumpet di ketek pacar homo lo itu."

Jungkook hanya diam.

"Mobil baru? Woah, keren. Tapi jangan harap lo bakalan bisa ngalahin gue."

"Bacot." Lirih Jungkook sembari memutar bola matanya, terlihat tak berminat meladeni ucapan pemuda di hadapannya.

"Eh, lo bocah homo! Jangan kebanyakan gaya, ya? Seenaknya nantangin gue balap, anak kecil harusnya tidur aja di rumah."

Menghiraukan ucapan pria dihadapannya, Jungkook segera memasuki mobilnya, dan terdengarlah teriakan memberi semangat dari beberapa penonton di sana.

Pemuda yang menjadi lawannya hanya dapat menyeringai saat melihat senyum sinis Jungkook. Akan ia pastikan jika sekarang adalah hari terakhir pemuda itu menginjakkan kakinya di area kekuasaannya, bahkan mungkin di bumi ini.

Beberapa saat kemudian, semua orang berkumpul di garis start, mereka tampak sangat antusias menonton balapan liar kali ini.

Tanpa tahu, bisa saja nyawa si pembalap berada di ambang kematian.

Jungkook diam-diam mengucap beribu maaf pada Jackson yang ia rampas mobilnya, juga Taehyung ... kekasihnya yang ia tinggalkan saat sedang tertidur.

Semoga Taehyung masih tidur saat ini dan mimpi indah.

Kalau bisa memimpikannya.

Seorang wanita dengan rok mini juga tank top hitam ketat akhirnya berdiri di tengah-tengah mobil keduanya, lalu menaikkan bendera merah yang ia bawa sebelum akhirnya berteriak dengan suara cempreng miliknya.

"Tiga, dua, satu, GO!!!"

Kedua mobil pun melaju dengan kecepatan layaknya flash yang sering Taehyung tonton bersama Jungkook.

Gawat, walau dalam keadaan mendesak begini, bisa-bisanya Jungkook memikirkan Taehyung.



••••



Putaran pertama Jungkook memimpin, namun saat memasuki putaran kedua, terdengar suara decitan ban yang bergesekan dengan aspal, suara tersebut diiringi seruan dari lawannya, Eunwo.

"BANGSAT!!" walau tak ingin peduli, namun tetap saja mata Jungkook beralih pada spion yang menampilkan situasi di belakangnya, di sana mobil yang dikendarai Eunwo melesat dengan kecepatan tak terarah juga berkelak-kelok menakutkan.

"Shit." Lirih pemuda berusia 17 tahun tersebut, nampaknya ada yang salah dari mobil yang dikendarai Eunwo.

Ia memelankan laju mobilnya, lalu kembali menatap mobil Eunwo yang masih terus melaju kencang, terlihat tak karuan.

Dan mobil tersebut...

Menuju kearahnya.

Sampai sebuah debaman keras mengenai bagian belakang mobilnya---yang ia dapat dari Jackson---dan badannya terasa terdorong kedepan diringi sakit di kepalanya.

Astaga, ia lupa mengenakan seatbelt.

Shit, mungkin ini adalah karma karena ia membohongi Jackson.

Jackson, maafkan Jungkook, ya?

____
TBC.

⚠️penting. Plis dibaca :(

Aku akan hapus sebagian book yang aku buat, dan rombak semuanya.

Plis nantikan karya terbaru aku, ya. Aku sayang Jey -eh sayang kalian💜

Byby.

bad couple [taekook] - end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang