nineteen

7.4K 993 122
                                    

Hai.

Terimakasih untuk otw 2.5k vote nya, hore🙂

Dan aku mau mengucapkan terimakasih juga untuk vote dan comments dari kalian semua, borahaeyo.

Aku mulai merasa gajelas, dan itu menjengkelkan. Jadi ayo kita percepat alur. Yang penting tamat. Titik.

Maaf membuat kalian tidak nyaman :(

~•°

1 bulan kemudian...

Taehyung dan Jungkook telah berpacaran selama kurang lebih 2 bulan lamanya. 2 bulan tersebut mereka menghabiskan waktu layaknya sepasang kekasih pada umumnya. Pasangan kekasih yang terlihat sempurna di depan banyak orang .

Namun, apakah benar demikian?




"Lo mau kemana?" nada yang digunakan Taehyung bukanlah nada yang lembut seperti sebelum-sebelumnya. Lagipula sejak kapan juga ia bisa bersikap lembut? Ia kini bertanya dengan intonasi dingin dan terselip rasa kesal di sana.

Sedangkan sosok yang ditanyainya, tengah merotasikan bola matanya malas.

Membenarkan celana jeansnya, akhirnya Jungkook menoleh kebelakang, di mana kekasihnya tengah berbaring tanpa mengenakan pakaian.

"Gue harus pergi, Tae. Ada janji sama Jimin dan yang lainnya."

Mata Taehyung memicing tak suka. "Sejak kapan lo temenan sama si brengsek itu? Dia bukan anak baik, Jung." Ujar Taehyung, pemuda tan tersebut kini mengikuti jejak Jungkook untuk mengenakan pakaiannya.

Jungkook menatap Taehyung heran. "Terus siapa yang anak baik? Elo?Jugaan baik buruknya seseroang nggak bisa kita nilai gitu aja, Tae. Lagian gue sama dia cuma mau main keluar bentar."

Sorot mata Taehyung yang awalnya tajam mulai melunak, ia sadar akan dirinya yang mulai bersikap egois akan Jungkook. Dan itu semua di luar kendalinya. "Jam sepuluu lo udah harus balik." Dan itu merupakan perintah mutlak dari seroang Kim Taehyung yang jelas tidak dapat dibantah oleh Jungkook.

"Iya, gue pergi dulu. Jaga apartemen." Selepas memberikan kecupan kecil di bibir pemuda Kim, Jungkook akhirnya bergegas keluar meninggalkan kekasihnya yang tengah termenung sendirian di dalam kamar.

"Emang apartemen ini bisa lari sampai harus di jaga segala." Gumamnya.

••••


"Nah, ini dia bad guy kita udah dateng." Baru saja Jungkook memasuki sebuah tempat, yang merupakan markas Jimin---teman barunya---ia sudah mendapat pelukan juga celetukan-celetukan menggoda dari yang lainnya.

Pemuda Jung hanya terkekeh dan segera menempati posisi di sebelah Jimin.

Sedangkan si Park kini menatap Jungkook lekat, tumben sekali pemuda yang ia anggap adik sendiri itu datang dengan penampilan kusut begini. "Lo kenapa bayi? Ada masalah? Cerita sama Abang."

Decihan tak suka terdengar dari Jungkook, namun tak pelak membuatnya tetap bercerita pada Jimin. "Lagi takut." Mulainya. Walau hanya berbicara seperti itu, Jimin nampaknya sudah mengerti.

"Taihyung?"

Badan Jimin segera terlempar ke samping saat Jungkook mendorongnya dengan keras. "Namanya Taehyung, anjing. Jangan sama-samain Tae gue sama yang begituan." Gerutuan Jungkook hanya mendapat usakan kasar di rambutnya.

"Kenapa lagi sama dia? Ketahuan begitu cewek lagi?"

Jungkook tak segera membalas perkataan Jimin, beberapa menit berlalu dan dia masih diam, seperti berada di dimensi lain padahal suasana di sekitarnya benar-benar riuh. "Udah mau 3 bulan."

Dan jawaban dari Jungkook sudah cukup bagi Jimin untuk mengetahui apa yang membuat pemuda kelinci itu risau.

••••

Ponsel Taehyung berdering ribut, menyebabkan ia yang tadinya asyik menonton sebuah sinetron rekomendasi dari Hoseok beralih pada benda digital tersebut.

Saat melihat layar ponselnya nama sang mama lah yang terpampang.

Si Mama ia calling...

Walau enggan, tapi Taehyung tetap mengangkatnya, ia tidak mau ditendang oleh sang Ibu.

"Halo---"

"Tae, Mama hamil."

Seperkian detik Taehyung sukses tercekat, sebelum akhirnya ia mengangguk berusaha bersikap biasa saja. "Oh iya? Aku bakal punya adik dong? Hm ... jadi kapan mama bakal nikah sama papa brondong itu?"

Di seberang sana sang mama tengah menggigit bibir bawahnya kuat, sebelum sebuah tangisan kencang terdengar. "N---namjoon menghilang."


••••

Kepala Taehyung rasanya ingin pecah. Kini ia telah berada di rumahnya di Daegu, malam tadi tepat setelah sang Mama selesai menelponnya sembari menangis Taehyung segera melajukan mobilnya menuju Daegu, kota kelahirannya.

"Ma, coba jelasin ke Tae, gimana kejadiannya."

Sang Mama---Kim So Raa---memilin ujung baju tidurnya gusar. "Mama sama Namjoon pacaran, seperti biasanya, terus kami berencana menikah beberapa bulan lagi. L-lalu kemarin Mama mual-mual terus coba cek. Dan ternyata mama ... hamil," jeda, dan Taehyung tetap setia mendengarkan.

"Terus pas mau ngehubungin Namjoon dia nggak jawab panggilan Mama, Mama juga udah datengin rumah dia dan kata penjaganya Namjoon udah 2 hari belum balik."

Walau kecewa dengan kelakuan sang mama juga calon papanya, Taehyung berusaha bersikap bijak kali ini. Mamanya tengah tertekan, dan dia harus mendukungnya.

Kim So Raa lantas menatap putranya dengan mata sembabnya. "Mama takut Tae..." lirihnya kemudian.

_____
TBC.

Aku tahu ini terlihat sangat maksa :'

Maafin ya? :'

Double up? Tapi gak janji ya.

bad couple [taekook] - end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang