four

11.4K 1.3K 92
                                    

Taehyung dan Jungkook tinggal di gedung apartemen yang sama, walau berada di lantai yang berbeda. Mereka sama-sama anak rantau, yang satu dari Busan dan yang satu dari Daegu.

Tak jarang keduanya menghabiskan waktu bersama, Taehyung juga lebih sering menginap di apartemen Jungkook.

Seperti saat ini...

"Jung, boxer gue masih ada di sini kan?" Taehyung  baru saja selesai mandi, ia keluar dari kamar mandi masih mengenakan handuk dengan sisa - sisa air yang menetes dari rambutnya.

"Hm." Sahut Jungkook, pemuda itu terlihat sibuk dengan game yang baru saja di download nya, PUBG. Game yang saat ini sedang digandrungi para remaja bahkan anak kecil sekalipun.

Selesai berpakaian, Taehyung pun segera bergabung dengan Jungkook di ranjang, ia mengikuti Jungkook yang tengah tiduran.

"Udah ganti game aja. Pou lo mana?" Tanya Taehyung, hanya ingin membuat suasana tidak hening.

"Udah gue uninstal, tadi dia sakit. Gue takut kalau mati." Dan Taehyung hanya dapat memutar bola matanya jengah, Jungkook benar - benar polos menyerempet bodoh.

"Rokok Jung." Katanya. Lama - lama mulutnya terasa pahit jika tidak menghisap benda berbahaya-- namun candu tersebut.

"Habis. Beli di indomaret gih, sekalian beliin gue durex."

Satu pukulan kencang mengenai belakang kepala Jungkook, membuat pemuda itu meringis kesakitan lalu balas memukul bahu Taehyung.

"Ngapain lo mau beli kondom njir!? Gak niat belah duren 'kan lo?"

Jungkook kini telah menaruh ponsel nya lalu duduk menghadap Taehyung yang masih tengkurap di sampingnya.

"Mau gue buat koleksi. Siapa tau berguna 'kan." Sahutnya acuh. Sukses membuat Taehyung geram sendiri.

"Bilang aja lo mau nyoba sama gue."

Jungkook menanggapinya dengan anggukan. "Iya. Gue mau nyobak gimana rasanya masuk ke lubang pantat lo." Katanya santai, wajahnya dihiasi seringai.

"No, big no! Kalau urusan begituan, jelas - jelas gue yang bakalan masukin lo." Jawab Taehyung tak ingin kalah. Mana mau ia jadi pihak bawah apa kata dunia nanti kalau suaranya beratnya digunakan untuk mendesah, ia lebih senang menggeram. Ck, lupakan.

"Semua orang juga tau bangsat kalau gue lebih manly daripada lo. Baru gue hisap dikit aja ngefly lo."

Taehyung sebagai lelaki sejati merasa harga dirinya diinjak telak oleh Jungkook. Ia memiting leher sahabatnya. "Mau buktiin?"

______




Nyatanya percakapan mereka siang tadi hanya candaan semata, buktinya saat ini dua pasang kekasih itu tengah asyik meminum beer nya di rumah milik Jackson.

Si tuan rumah melihat pasangan baru tersebut, ia berdecak saat mendengar mereka lagi - lagi adu mulut mengenai masalah siapa yang lebih dominan.

"Jackson!" Namanya dipanggil, ia menoleh ternyata Jungkook yang memanggilnya, pemuda kelinci itu memberi isyarat agar Jackson mendekat. Mendengus pelan, ia akhirnya bangkit dari duduknya meninggalakn beberapa temannya yang masih asyik minum lalu mendekat kearah dua sejoli yang tengah dimabuk asmara.

"Kenapa? Mau pamer kemesraan di depan gue?" Satu sentilan di dahi pun didapatinya.

"Gue mau nanya sama lo." Kata Jungkook.

"Menurut lo... lebih dominan siapa, gue atau Taehyung?" Dan Jackson rasanya ingin membenturkan kepala sang teman.

"Kenapa gak lo buktiin aja. Coba deh sama - sama kasih handjob atau blowjob nanti yang lebih keras desah berarti dia pihak bawah." Usul Jackson, niatnya hanya ingin bercanda namun saat melihat kilatan tertarik dari mata doe milik Jungkook ia hanya bisa geleng - geleng.

"Oke! Yok Tae, lo gak penasaran sama hisapan gue." Taehyung yang sedari tadi sibuk dengan beer nya lantas menyeringai, menantang Jungkook.

"Jackson, gue pinjem kamar tamu." Dan keduanya segera berlalu menuju kamar tamu milik Jackson, meninggalkan Jackson yang nampak tak percaya.

"Sebenernya tanpa dibuktiin juga udah kelihatan siapa yang uke." Katanya pelan lalu kembali bergabung dengan teman se geng lainnya.

_______





Sesampainya di kamar tamu milik Jackson, kedua pemuda itu segera tertawa, melakukan apa yang diucapkan oleh Jackson tadi adalah hal bodoh, yang mereka ucapkan tadi hanya candaan semata.

Jungkook segera mendekati ranjang, lalu duduk disana dan mulai mengeluarkan ponsel, meninggalkan Taehyung yang kini tengah merokok di sofa dekat ranjang.

Hening menyelimuti, sebelum akhirnya suara tembakan dari game yang sedang Jungkook mainkan mulai terdengar mengisi kekosongan malam itu.

"Jung..." Panggil Taehyung namun tidak mendapat tanggapan dari pemuda kelinci tersebut, ia tengah asyik dengan dunia game nya.

"Jung."

"Juung!" Panggilnya sedikit berteriak. Jungkook yang mendengar teriakan sahabatnya segera menoleh ingin protes, namun saat melihat wajah serius milik Taehyung, Jungkook pun bungkam lalu tanpa pikir panjang ia segera menaruh ponselnya di ranjang, menghiraukan game yang sedang ia mainkan.

"Hm?" Tanya nya. Ia berjalan mendekati Taehyung lalu duduk di salah satu sofa terdekat.

"Lusa gue disuruh pulang sama Mama--"

Jungkook balas mengangguk. "Terus? Ya, kalau lo disuruh pulang, pulang aja."

"Bukan gitu bangsat, gue belum selesai bicara." Taehyung lama - lana kesal juga dengan sifat Jungkook yang senang memotong pembicaraan. Tidak sopan.

"Dia mau ngenalin gue ke calon suaminya." Jelas Taehyung lagi, kini Jungkook sepertinya telah menjadi pendengar yang baik, terbukti saat ini ia hanya diam menunggu kelanjutan dari Taehyung.

"Umurnya masih muda. Cuma 10 tahun diatas gue." Dan hal tersebut sukses membuat pemuda bermarga Jeon tersebut melotot kaget. Gila, Mama Taehyung senang yang muda - muda.

Kalau dipikir - pikir berarti umur calon suami Mama Taehyung sekitaran 27 tahun, sangat muda untuk ukuran ayah baru Taehyung.

"Anjir, Mama lo dapet brondong dari mana?" Lupakan sopan santun, Jungkook dan Taehyung memang sudah sering berlaku seperti itu. Apalagi Jungkook sendiri tahu hubungan Taehyung dan Mamanya yang tidak baik, juga sifat Mama Taehyung pada sahabatnya yang menurut Jungkook sedikit kurang pantas.

"Gak tau. Menurut lo gue harus pulang atau gak?" Tanya Taehyung, saat ini ia benar - benar bingung harus menyikapi sang Mama seperti apa.

"Dateng lah goblok. Jangan jadi banci, sekalian lo liat tuh selara Mama lo kayak apa." Kata Jungkook dihiasi senyum kecilnya.

Taehyung menghela nafas pasrah. "Lo harus temenin gue." Katanya.

Jungkook terdiam, lalu pada akhirnya mengangguk mengiyakan. "Ashiap."

Dan setelah percakapan itu keduanya pun memutuskan untuk tidur, menghiraukan teriakan dan tawa dari teman - teman di luar. Biarkan untuk kali ini mereka tidak ikut  bersenang - senang.

______
TBC.

Up ulang karena ada error tadi :(

bad couple [taekook] - end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang