thirteen

7.9K 1.1K 109
                                    

Ngaret, ret, ret.





















































Selama berpacaran dengan Taehyung, Jungkook jadi menyadari sesuatu.

Bahwa ia merasa lebih kalem dari biasanya. Kalem dalam konteks ini adalah; tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang selama ini rutin dilakukannya.

Seperti merokok, balap liar dan minum.

Jungkook merasakan 2 hal; antara senang juga bosan.

Senang karena merasa dapat menjadi anak baik---seperti keinginan orangtuanya namun juga bosan, karena ia merasa terkurung dan kurang bebas menjalani aktifitasnya, sebab segala hal yang Jungkook lakukan selalu diawasi Taehyung. Dan ia merasa tidak nyaman akan hal itu, sama sekali.

Rasanya Taehyung semakin hari semakin aneh dan mulai menunjukkan sikap posesifnya yang berlebihan. Padahal saat mereka bersahabat Taehyung tidak seketat ini.

Jujur Jungkook merasa terkekang.

Ia juga ingin menjalani kehidupan normalnya tanpa pengawasan dari Taehyung.





¶•¶




"Tae, gimana sama tujuan awal kita pacaran? Gue rasa ini udah melenceng jauh deh." Di siang hari yang terik kedua pasangan itu nampak masih nyaman bergelung diatas tempat tidur sembari menikmati film yang tengah terputar di laptop.

"Melenceng gimana?"

"Ya, gue ngerasa kita udah terlalu jauh. Udah kayak pacaran beneran."

Alis Taehyung menukik tajam. "Jadi lo kira selama ini kita pacaran bohongan?"

"Lah, emang kan? Tujuan awal kita pacaran kan buat dapet mobilnya Jackson, menangin taruhan lo." Seloroh Jungkook.

Taehyung menghela napasnya kasar lalu mengedik acuh. "Ya terserah lo. Lagipula belum juga tiga bulan kan? Jadi kita nikmatin aja waktu pacaran. Sekalian buat pengalaman kalau lo pernah pacaran sama cowok." Sahutnya kelewat santai.

Jungkook menghembuskan napasnya pelan, kalau begini mau tidak mau ia harus jujur pada Taehyung.

"Gue bosen Tae."




¶•¶





Sejak terakhir kali Jungkook mengucapkan kata bosan tersebut ke Taehyung, hubungan mereka merenggang, Taehyung kini jarang atau bahkan tidak lagi menginap di tempatnya, seperti yang biasa pemuda itu lakukan.

Dan Jungkook juga mulai kembali pada kebiasaannya dulu.

Malam ini ia tengah berada di salah satu club bersama Jackson juga yang lainnya. Pemuda itu datang dengan perasaan tak menentu.

Ia merasa ada yang salah.

Padahal ia sendiri yang ingin menjemput kebahagiaan yang ia anggap benar ini.

"Jung, tumben lo kumpul lagi sama kita. Gue pikir udah jadi tawanan abadinya Taehyung." Kata Jackson diiringi seringaian.

Jungkook yang tengah menyesap winenya hanya terkekeh. "Sekali-kali pengen bebas dari dia."

"Kenapa? Udah bosen lo? Padahal gue udah seneng kalian berdua nggak ikut kita lagi." Kini Hoseok yang berbicara padanya.

"Jadi lo nggak seneng gue ada di sini?" alis Jungkook menukik tajam, kesal dengan apa yang Hoseok ucapkan.

"Nggaklah, tod. Maksud gue, gue seneng aja sama kalian yang perlahan bisa ninggalin dunia rusak ini. Nggak kayak kita yang udah terjebak di lingkaran setan ini." Jeda, "kadang gue juga pengen bisa hidup jadi anak baik-baik. Bikin orangtua bangga. Tapi rasanya udah nggak mungkin. Hidup gue udah terpenjara di sini.”

Jackson menepuk kepala belakang Hoseok, lalu tertawa pelan. "Lo mabuk Hos?"

warn; mungkin beberapa kalimat di bawah ini akan sedikit ngetrigger.

Teman mereka yang lain tertawa lalu salah satu dari mereka menyeru. "Kita ini udah rusak. Nggak mungkin bisa diselamatin. Jadi Jung, mumpung lo masih dalam tahap awal, lebih baik selamatin diri lo sebelum terlambat." Katanya sembari melanjutkan kegiatannya menusukkan jarum ke lengan.

Jungkook terdiam mendengarnya, sebelum akhirnya ia merasa ada yang merangkul bahunya. "Gue dukung lo sama Tae, tenang aja." Jackson berucap dengan santai lalu mengusap rambut pemuda yang telah ia anggap saudara tersebut.

______

TBC.

500+ kata.

30 vote bisa tydac?


Byby.

bad couple [taekook] - end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang