The Past

123 20 1
                                    

Title: The Past

Tagline: Pass your past

Pairing: CaGni (Cakka-Agni)

Language: Bahasa Indonesia, sedikit Inggris.

Genre: Teen fiction

Rate: untuk semua usia, terutama remaja.

Author: angelicatiara

hope you like it!
Vomment-nya boleh? :)

ℹℹℹ

Berhadapan dengan masa lalu memang bukanlah perkara mudah. Tidak bagi seorang pria ataupun wanita, masa lalu bisa menjadi musuh berat siapa saja.

Hal tersebut kini tengah dirasakan oleh pemuda yang satu ini.

Bertempatkan di petak kamar kos miliknya, pemuda ini tampak begitu kacau. Kembali, ia meremas rambutnya yang sudah berantakan itu. Dirinya tak menyangka bahwa masa lalunya akan membawa dirinya kepada kesulitan seperti ini.

Ya, siapa yang mau, jika diharuskan hidup sendiri, tanpa seorang pun. Dan parahnya, dijauhi oleh keluarga sendiri. Pasti tidak ada yang ingin merasakannya bukan?

Namun naas, takdir tidak berpihak kepadanya. Dirinya harus merasakan hal-hal tersebut. Rasanya ingin dirinya marah, entah kepada siapa, akan keadaan yang ia hadapi. Sayangnya, ia sadar tak banyak yang bisa ia perbuat.

Semua karena dirinya sendiri. Dan ia harus menerima akibat dari perbuatannya.

ℹℹℹ

Pagi itu, seperti biasa dengan gaya berandalan khas yang ia miliki, ia turun menemui kedua orang tuanya.

"Kka, sarapan dulu. Bunda udah buatin roti favorit kamu." Sang ibunda dengan telaten menyiapkan meja sarapan keluarga.

Hanya sekilas, lelaki yang dipanggil 'Kka' itu langsung memakai sepatunya.

Sang ibu melihat keadaan anaknya, "bajunya dirapiin dulu, sayang."

Demikian kata pemuda itu, "gak usah. Aku bisa makan di kantin."

Tanpa salam, ia melenggang pergi.

Sebelum, ia sempat melangkah keluar, suara bariton sang ayah berhasil menginterupsinya.

"Cakka, Ayah gak pernah ajarin kamu jadi anak kurang ajar seperti itu. Di mana tata krama kamu?"

Cakka menoleh, "lalu bagaimana dengan Ayah sendiri?"

"Cakka," tegur Ayah mengingatkan. Koran yang ia baca sedari tadi tidak lagi menarik baginya.

Menyisir rambut sembarang, Cakka memunggungi sang ayah.

"Gak usah bicara tata krama, kalau kita sama-sama gak punya itu."

Wajah sang ayah mengeras, "kamu gak perlu ikut campur. Itu cuma masa lalu."

Ia balas menatap ayahnya datar, "Pernah selingkuh? Well, lihat siapa yang lebih kurang ajar."

StorietteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang