Prologue

5.9K 446 48
                                    

🌺🌺🌺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌺🌺🌺

Malam sudah larut, dan ketika tidur Joo Hyun mulai nyenyak, samar-samar telinganya mendengar suara pintu yang berderit, tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang mendekat. Seiring dengan suara langkah yang stabil, Joo Hyun bisa merasakan bahwa seseorang telah masuk dan berhenti tepat di samping tempat tidurnya. Sayangnya, lampu pijar berwarna kuning keemasan yang duduk di atas meja nakas tidak mampu menampakkan wajah orang yang bersembunyi di kegelapan. Hanya ada siluet hitam tinggi besar yang terpantul jelas di permukaan tirai putih. Saat itu perasaan takut seketika menghinggapi diri Joo Hyun, apalagi ketika tiba-tiba telapak tangan seseorang yang terasa begitu dingin menggapai pundaknya, meraba tangannya perlahan dari pangkal.

Joo Hyun sebenarnya tahu bahwa pria itu adalah Sehun. Jantungnya selalu melonjak bersamaan suasana hatinya yang berubah seketika, seperti yang selalu terjadi setiap kali sosok familiar itu mendekat ke arahnya. Jika dihitung dengan benar mereka sudah tidak bertemu selama dua minggu. Pertemuan yang bahkan bukan pertama kalinya itu lagi-lagi berhasil membuat Joo Hyun gugup dan tidak tahu harus berbuat apa. Tangannya tanpa sadar mengerat bersamaan dengan keringat dingin mengalir dan jantungnya yang terasa dipompa semakin cepat. Oh Sehun bukanlah monster atau hantu yang biasa menakuti orang begitu tengah malam tiba. Dia hanyalah manusia biasa, manusia biasa yang sama seperti dirinya. Meskipun faktanya begitu, Joo Hyun tetap saja merasa takut—takut kalau nanti Sehun akan melakukan tindakan tidak menyenangkan lagi terhadapnya.

Sadar akan ketakutannya yang semakin mendominasi, Joo Hyun berusaha menenangkan diri, sebelum akhirnya dia memilih bangun dan dengan suara setenang mungkin bertanya, "Kau sudah pulang? Kenapa tidak memberitahuku?"

Masih dalam kegelapan malam Sehun yang mendengar pertanyaan Joo Hyun memilih untuk tidak menjawab. Pria itu hanya tersenyum kecil sambil dengan perlahan melepaskan satu persatu kancing pakaiannya, lalu di detik berikutnya dia sudah memerangkap dan menekan tubuh Joo Hyun di bawah kuasanya.

Kehangatan tubuh Sehun yang dulu begitu menghangatkan dirinya kini terasa menakutkan. Joo Hyun sudah membayangkan sebelumnya hal ini akan terjadi, apalagi setelah berita tentang lawan mainnya di dalam drama yang diam-diam menyukainya mencuat di halaman berita pagi ini. Ketakutan yang dia alami sebelumnya semakin besar dan kini benar benar sudah berhasil mengusai tubuhnya. Dia menjadi gelisah ketika merasakan aura kegelapan yang begitu menyesakkan hadir memerangkapnya. Sementara itu Sehun tetap menatap Joo Hyun dengan pandangan yang begitu dingin dan kuat, mata hitam legam yang berkilat di bawah sinar kuning keemasan lampu nakas itu seolah tengah menunjukkan kuasanya.

"Ap... A... Apa yang kau lakukan?"

Diperlakukan dengan tidak terduga seperti itu, membuat jantung Joo Hyun berdetak semakin cepat, dan dia mulai tergagap. Berusaha bangun, Joo Hyun mengerahkan seluruh tenaganya, mencoba mendorong Sehun, tetapi pinggangnya justru dipeluk paksa sepasang lengan kuat milik pria itu, membuat usahanya menjadi sia-sia. Hatinya mulai bergetar.

BRIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang