17. You will Never Know Unless You Try It

1.2K 164 13
                                    

"Kecemburuan hanyalah bentukan keinginan berkuasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kecemburuan hanyalah bentukan keinginan berkuasa. Serta perwujudan rasa tidak aman."

🌺 Ayu Utami 🌺



Suasana malam di parkiran country club yang berubah panas itu seolah menekan tiba-tiba Suho. Dadanya terasa sesak ketika dia menatap Oh Sehun yang berdiri tepat di hadapannya tersenyum lebar. Suho melepas salah satu kancing kemejanya dan menarik sedikit dasi yang menjerat kerahnya berusaha melepaskan sedikit napasnya yang selama beberapa saat yang lalu tertahan, dan menjatuhkan pandangannya pada Chanyeol yang sudah bisa membaca situasi dan dengan sigap menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka berdua disana.

Untuk beberapa saat kedua pria itu terdiam. Sehun tampak memandangi Suho dengan wajah yang sangat tenang, isi pikirannya sama sekali tidak bisa di tebak. Sedangkan Suho saat ini hanya terdiam dengan wajah tanpa ekspresi, pandangannya tampak berputar ke segala penjuru arah menunjukkan dengan cara yang begitu jelas bahwa pria itu tidak tertarik terlibat pembicaraan yang lebih jauh dengan Sehun.

Sehun yang memperhatikan perubahan sikap Suho, menyunggingkan senyum dan menjawab pertanyaan pria itu sambil mengalihkan pandangannya ke tanaman yang merambat memenuhi dinding di tempat parkir country club. "Saya merasa bosan. Tuan Kim tahu sendiri bukan bagaimana pesta malam ini akan berakhir?"

Ketika mengatakan hal itu Sehun berjalan ke samping Suho dan bersandar pada dashboard mobilnya. Jasnya yang berwarna hitam dengan kemeja putih yang bersembunyi di dalamnya terlihat melekat ketat di tubuh Sehun yang memperlihatkan otot-otot kuatnya seolah tengah mengancam Suho seperti sebuah senjata.

"Ya, itulah sebabnya saya memutuskan untuk pulang lebih dulu."

Suho menjawab pertanyaan itu dengan senyum yang jelas mengembang di wajahnya. Meskipun begitu kata-kata yang barusan keluar dari mulutnya tetap terasa dingin. Seperti keluar dari bibir dan lidah orang yang sudah lama membeku. Tentu saja saat mendengar perkataan Suho, Sehun merasa sedikit terkejut. Respon dingin yang dia terima dari Suho akhirnya membuat pria itu tersenyum menyeringai padanya.

"Hmmm... sebenarnya saya sedikit penasaran. Jika Tuan Kim tidak keberatan untuk menjawabnya, saya ingin bertanya satu hal."

"Apa itu?" Suho menyahut dengan tegas.

"Apa yang sebenarnya dilakukan CEO perusahaan yang berbasis di Amerika seperti anda di negara kami ini? Apa anda berencana melakukan ekspansi di sini?"

Rahang Suho terkatup rapat, sedikit merasa terintimidasi dengan senyum culas yang diam-diam Sehun tujukan padanya. Suho memilih mengabaikan pertanyaan Sehun yang sedang menatapnya dan berdiri dengan gaya yang begitu angkuh. Alih-alih menjawab pertanyaan pria itu, Suho justru tampak menggosokkan telapak tangan yang digunakannya untuk bersalaman dengan Sehun tadi ke pahanya lalu meniupnya seolah tengah mensterilkannya dan tersenyum canggung.

BRIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang