7. How to Beg for Forgiveness

2.1K 183 9
                                    

"Jangan sampai kau lupa, bahwa ada orang yang mencintaimu di sisimu hanya karena merasa sangat lelah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan sampai kau lupa, bahwa ada orang yang mencintaimu di sisimu hanya karena merasa sangat lelah"

🌺 Kim Jae Sik 🌺



Joo Hyun merasakan permainan emosi di wajah Suho. Ada rasa penyesalan, tentu saja. Keterkejutan, dan juga penyangkalan. Joo Hyun mengerti semua perasaan itu. Sebenarnya dia juga merasakan hal yang sama setelah apa yang terjadi diantara mereka berdua. Namun di dalam dirinya kini, ketakutan lebih mendominasi. Rasa itu seakan mendorongnya untuk menjauh. Dia tidak boleh membiarkan hatinya yang dia jaga selama ini goyah. Menyukai atau mencintai seseorang adalah sebuah kesalahan.

Cukup. Cukup satu kali saja.

"Joo Hyun-ssi," Suho menggeleng. Masih berusaha menyangkal perkataan Joo Hyun yang baru saja dia dengar.

Joo Hyun mendongak menatap mata Kim Suho yang tersembunyi, dia melihat pria itu mengernyit ketika dia menarik lengannya yang di genggam Suho.

Suho mundur, lalu melepaskan Joo Hyun perlahan dan bergerak sedikit menjauh dari perempuan itu, seluruh tubuhnya saat ini terasa lemah. "Maaf..." hanya kata itu yang mampu terucap dari bibir Suho yang kini berubah kelu.

"Mulai sekarang kita tidak perlu bertemu di luar jam kerja. Kita lakukan pekerjaan kita dengan profesional. Kau sebagai CEO dan aku sebagai model yang dikontrak oleh perusahaanmu. Kita selesaikan pekerjaan ini dengan baik."

Joo Hyun terdengar dingin dan penuh kontrol. Seperti inilah perempuan itu harus bertindak untuk berurusan dengan api yang telah disulutkan Suho. Jika Joo Hyun membiarkan dirinya tenggelam dalam lautan api itu, mungkin saat ini dia akan berlari ke dalam pelukan Suho. Memintanya untuk membawa dirinya pergi, kemanapun. Sejauh mungkin—meskipun mereka berdua harus pergi ke belahan dunia lain Joo Hyun pikir itu bukan masalah.

Suho tampak terluka, dan Joo Hyun dapat merasakan itu di hatinya. Namun dia tahu bagaimana dia harus menangani hal seperti ini. Dia tahu kata-kata yang baru saja dia ucapkan itu adalah yang terbaik yang bisa dia katakan untuk menghentikan semuanya. Joo Hyun menyangka setelah Suho mendengar ucapannya, pria itu akan langsung pergi darinya. Namun tidak demikian. Untuk waktu yang lama, Suho hanya menatapnya dalam kesunyian.

Melihat tatapan itu, bongkahan es beku yang sudah di bentuk Joo Hyun di dalam hatinya selama bertahun-tahun sedikit mencair. Sadar akan bahaya yang akan dia hadapi jika terus berlama-lama lagi membuat perempuan itu berusaha menguasai dirinya kembali, dengan mata yang menyala Joo Hyun berkata, "Kalau begitu, saya pergi lebih dulu. Selamat malam Tuan Kim Suho."

Hal ini sama sekali tidak seperti yang dia bayangkan akan terjadi. Suho tidak berpikir apa pun selain menemui Joo Hyun, dan meminta maaf secara langsung atas tindakan kurang ajarnya siang tadi. Dia sudah berpikir lama sekali, berdiam diri di dalam kantornya berkecamuk dengan semua perasaan bersalahnya—dan setelah dengan susah payah dia memberanikan dirinya untuk kembali bertemu dengan Joo Hyun, Suho sama sekali tidak mengira perempuan itu akan memintanya untuk tidak menemuinya lagi di luar jam kerja.

BRIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang