13. You've Conquered Me

2.1K 190 17
                                    

"Ada yang hanya berstatus tapi tak saling cinta, ada yang sudah saling cinta tapi tak bisa bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada yang hanya berstatus tapi tak saling cinta, ada yang sudah saling cinta tapi tak bisa bersama."

🌺 Boy Chandra 🌺



Pagi itu terasa muram. Mendung kelam menyelimuti langit dan di luar terdapat kabut tebal. Meskipun jarak pandang terbatas, tapi Joo Hyun berhasil mengemudikan mobil Volkswagen Passat hitamnya kembali ke kota Pocheon dengan mulus. Dia baru saja menghabiskan malam bersama Suho, saling bertukar informasi perjalanan hidup menyedihkan mereka masing-masing. Duduk berdua di depan perapian apartemen bergaya Eropa klasik milik pria itu. Saling memandang dalam kegelapan malam yang berjarak ditemani dua cangkir kopi hitam panas.

Saat duduk bersama itu, Suho lah yang memulai pembicaraan. Dari mulai pertanyaan seputar selera aneh fashion Joo Hyun sampai bagaimana dia bisa menjadi bintang utama film sukses satu tahun lalu.  Sambil mengangguk bersimpati, Suho dengan setia mendengarkan cerita Joo Hyun, merasakan hangatnya kehadiran perempuan itu disisinya yang begitu menenangkan sarafnya, sesuatu yang belum pernah Suho rasakan sebelumnya.

Mereka lalu larut dalam tawa, ketika Suho kembali mengenang pertemuan pertama mereka. Lalu tiba-tiba Suho mengubah nada suaranya ke tingkat yang jauh lebih rendah dari tawanya saat dia berkata, "Kau tahu apa yang ku pikirkan saat melihatmu dengan pakaian itu?"

Joo Hyun yang awalnya masih larut dalam tawa kecilnya mengalihkan pandangan. Matanya kini menatap Suho dengan saksama dan mengangkat bahunya sebagai jawaban tidak.

Suho bersandar ke bantalan kursi berwarna hitam dan mengamati Joo Hyun selama beberapa waktu yang lama.

"Perempuan gila."

Begitu mendengarnya Joo Hyun langsung mendengus seakan tidak terima dengan sebutan yang diberikan Suho padanya. Dengan pelan Joo Hyun lalu berkata, "Maafkan aku tuan Kim, Aku memang aneh. Aku tahu betul kalau aku seburuk itu."

"Benarkan? Bukan aku saja yang berpikiran seperti itu." ujar Suho sambil tersenyum puas.

Joo Hyun yang melihat senyum lebar Suho nampak kesal dan memilih hanya menatapnya, tanpa mengatakan apa-apa. Sedangkan Suho justru bangkit dari duduknya meninggalkan kursi dan berjalan ke arah jendela, membuka kerai dan melihat ke arah jalanan kota Seoul yang dipenuhi lampu penerangan. "Meskipun menurutku aneh, kau tetap cantik."

Suho menyisir rambut panjangnya yang jatuh menutupi wajah dengan jemari dan mendesah perlahan. Matanya tidak lepas dari pemandangan indah di depannya. Lampu jalanannya yang berwarna-warni dalam kegelapan malam itu tampak seperti taburan bintang di langit. "Benar-benar cantik."

Joo Hyun seketika itu mengadah dan menyahut dengan ketus. "Cantik? Benarkah?"

Joo Hyun mendesah. Pikirannya mulai melayang, kembali memikirkan kejadian-kejadian memilukan yang menimpanya. Dia lalu bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Benarkah dia cantik? Jika benar, kenapa dia berakhir seperti ini? Menghabiskan waktu selama satu tahun lamanya sebagai istri Sehun, nyatanya pria itu sama sekali tidak pernah tertarik oleh kecantikannya. Memikirkan semua itu tiba-tiba membuat Joo Hyun merasa lelah.

BRIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang