21. Suho, Be Careful.

1.6K 131 24
                                    

"Cinta adalah kekuatan aktif yang bersemayam dalam diri manusia; kekuatan yang mengatasi tembok yang memisahkan manusia dengan sesamanya, kekuatan yang menyatukan manusia dengan yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta adalah kekuatan aktif yang bersemayam dalam diri manusia; kekuatan yang mengatasi tembok yang memisahkan manusia dengan sesamanya, kekuatan yang menyatukan manusia dengan yang lainnya."

🌺 Erich Fromm 🌺


Joo Hyun mengetahui kepergian Sehun yang mendadak dari salah satu pembantu rumah tangganya—Nyonya Shin.

"Apa anda libur hari ini Nyonya muda?" sapa Nyonya Shin seraya menyibukkan diri di seputaran kamar tidur Joo Hyun. "Song Ga In, dia diminta pergi ke rumah utama oleh Nyonya besar. Dia bilang hari ini, dia diminta untuk membersihkan ruangan pribadi Nyonya Sera dan juga suaminya. Karena Tuan Sehun sudah pergi hari ini, jadi dia tidak perlu membersihkan ruang kerjanya."

"Oh Sehun sudah pergi?" tanya Joo Hyun sedikit  terkejut mendengar berita itu.

"Tuan muda pergi pagi-pagi sekali, tepat ketika saya sampai kesini. Beliau pergi ke Gwangju. Begitulah kata Supir Jang."

Mendengar hal itu Joo Hyun langsung mencari tahu dari Supir Jang, yang membenarkan bahwa Sehun telah meninggalkan rumah pagi-pagi sekali. "Apa kau tahu kapan Sehun akan pulang?"

"Kepulangannya belum ditentukan, Nyonya."

Belum ditentukan? Dia telah meninggalkan rumah tanpa mengatakan apa-apa? Jika ini masalah pekerjaan, Joo Hyun pasti mengetahuinya karena dia juga memiliki jadwal kerja Sehun. Gwangju? Untuk apa dia kesana? Karena Joo Hyun tiba-tiba mengingat perkataan Sehun semalam, dia menjadi takut. Sehun mungkin tengah melakukan sesuatu yang buruk pada Suho. Jadi dia langsung bergegas pergi dari rumah dan meminta Supir Jang untuk mengantarnya.

Mereka berdua telah berjanji bertemu di sebuah restaurant yang ada di pusat kota, Joo Hyun yang sudah sampai terlebih dahulu tampak duduk dengan gelisah di tempatnya. Berkali-kali perempuan itu mendecakkan lidahnya dengan mata yang terus menyorot ke arah luar restaurant—merasa tidak sabar menunggu kehadiran pria yang sudah membuatnya khawatir begitu Joo Hyun berhasil membuka mata.

"Apa yang terjadi? Apa yang membuatmu memintaku bertemu di pagi hari begini?"

Sepasang mata yang dalam dan gelap dengan hidung mancung dan bibir berwarna pucat tengah menggulung membentuk sebuah senyuman menyapa Joo Hyun. Dia adalah Suho yang kini berdiri di hadapannya mengenakan kemeja putih sederhana dan celana hitam panjang. Pria itu terlihat begitu penuh semangat dengan wajahnya yang sempurna begitu mengesankan. Melihat Suho yang tengah menyunggingkan senyumnya, membuat Joo Hyun membeku untuk sesaat dengan memandangi wajah pria itu lekat-lekat.

Benar.

Tidak ada yang terjadi.

Joo Hyun pikir suaminya—Sehun akan melakukan sesuatu yang buruk pada Suho. Seperti menculiknya dan membawa pria itu pergi ke Gwangju. Tapi begitu dia melihat pria itu yang kini tengah melenggang ke arahnya, rasa khawatir yang menyelimuti Joo Hyun sepagian ini sedikit menghilang. Meskipun belum benar-benar hilang, Joo Hyun lega Sehun tidak melakukannya.

BRIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang