Prolog

12.3K 442 12
                                    

  Angin musim semi menerpa wajah manis gadis itu. Gadis yang entah sudah berapa menit berdiri di depan sebuah makam. Dia adalah Park Hanyeon

  Dia menggigit bibir bawahnya, dan tangannya mengepal. Mengingat kejadian kemarin, dia tak sanggup menahan tangisnya

"Appa, kenapa ini semua harus terjadi?" Tanyanya pada makam itu sambil terisak.

"Aku tak sanggup seperti ini Appa, aku masih terlalu dini. Aku belum siap kehilanganmu" rasa sedihnya bertambah "Semua ini terasa berat Appa, aku harus bagaimana?" Tangisnya bertambah kencang

  Tiba-tiba ada yang menepuknya dari belakang "Yeonnie," refleks, Hanyeon langsung menengok ke belakang. Tangisnya bertambah kencang setelah melihat pria yang menepuknya. Dia langsung memeluk pria itu. "Yak, Yeonnie kenapa kau menangis?" Pria itu membelai rambut hitam legam milik Hanyeon. "Injunnie, aku rindu pada Appa, aku tidak sanggup menanggung semuanya sendirian. Kenapa ini harus terjadi?" Renjun tidak tega melihat gadis yang ia cintai menangis, dia berusaha menghibur Hanyeon.

  "Ini semua sudah takdir Tuhan sayang, Tuhan mengambil nyawa Appamu karena Tuhan tidak ingin Appamu menderita lebih lama," kata Renjun sambil memegang kedua pipi Hanyeon.

"Tuhan memberimu ujian, karena Dia ingin menjadikanmu gadis yang kuat dan tangguh" Hanyeon menatap kedua mata elang Renjun.

  "Dan aku, akan selalu disampingmu, menjadi sandaranmu ketika kau bersedih, dan masalah kemarin, lupakanlah... Jadilah gadis yang kuat" Renjun mengusap pipi Hanyeon yang basah karena air mata.

  "Karena aku memerlukan gadis yang kuat untuk anak-anakku kelak" pipi Hanyeon langsung memerah.

   Renjun melihat Hanyeon yang blushing pun terkekeh. "Sepertinya kau ingin sekali jadi istriku?" Renjun ingin menggoda gadis manis ini.

   Hanyeon diam, Dia ingin teriak sekarang, dia menundukan kepala, dan mengembangkan senyumnya.

   "Haha... Sudahlah, ayo kita pergi" Renjun menggenggam erat tangan Hanyeon. Mereka pun berjalan keluar area pemakaman. Mereka berjalan beriringan dan tangan mereka bergandengan, sesekali mereka mengayunkan tangan. Sampai akhirnya mereka masuk ke sebuah taman kota.

  Mata Hanyeon sangat berbinar saat dia melihat bunga tulip di taman itu. Renjun yang sadar akan hal itu, dia langsung memetik satu tangkai tulip berwarna pink.

 Renjun yang sadar akan hal itu, dia langsung memetik satu tangkai tulip berwarna pink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Yeonnie," Hanyeon langsung menoleh ke arah Renjun.

   "Kau tahu? Kau seperti bunga ini, hanya tumbuh sekali dalam setahun sekali. Sama sepertimu, kau diciptakan seumur hidup sekali, dan aku, harus menjagamu karena kau hanya satu untukku" pipi Hanyeon langsung merah, sementara Renjun langsung tertawa melihat tingkah kekasihnya itu. Dia merangkul kekasihnya lalu mengajaknya duduk di kursi dekat daerah itu.

  Mereka menikmati indahnya taman dipagi itu. Mereka tertawa melihat dua ekor burung yang beradu kasih, seperti sepasang kekasih layaknya Hanyeon dan Renjun. Hanyeon yang awalnya sedih, sudah terlihat ceria lagi, Renjun merasa tenang hanya dengan melihat senyuman gadisnya. "Park Hanyeon," Hanyeon langsung menoleh "Teruslah tersenyum, karena senyumanmu adalah penenangku" lagi-lagi pipi Hanyeon merah, sementara Renjun hanya menahan tawanya. Lalu dia mendekatkan wajahnya ke wajah Hanyeon.

Sementara tangan Hanyeon mengepal karena wajahnya sangat dekat dengan Renjun "Ada sesuatu dimatamu" Hanyeon langsung mengerjapkan matanya "ada sesuatu?" tanya gadis itu "Iya, sesuatu itu adalah masa depanku" Ya Ampun, Renjun berhentilah menggoda Hanyeon, jantungnya sudah berdetak tak karuan. Renjun tertawa melihat tingkah gadisnya ini, sungguh dia sangat gemas.

  "Injunnie! Berhentilah menggodaku" Hanyeon mempoutkan bibirnya. "Baiklah baik, aku tidak menggodamu lagi" lalu tiba-tiba ponsel Hanyeon berdering. Ada nomor tak dikenal masuk, lalu Hanyeon menjawab telepon tersebut

"Ada yang bisa saya bantu?" -Hanyeon

  "Apakah ini dengan Ny. Park Hanyeon?" tanya si wanita penelpon

  "Iya benar" -Hanyeon

  "Baiklah Ny. Park Hanyeon, lamaran kerja anda sudah kami terima, jadi besok lusa anda diharap datang ke perusahaan kami untuk melakukan wawancara, jam delapan tepat" -si wanita penelepon

   "Oh, baiklah, terima kasih atas informasinya, saya akan datang tepat waktu" Hanyeon sangat senang dengan berita ini. Lalu setelah itu telepon berakhir, "Injunnie!! Aku senang sekali!" Dia memeluk Renjun dengan erat "Ada apa?" Renjun tersenyum melihat kekasihnya girang "Aku diterima di perusahaan Yongnam! Perusahaan terbesar di kota ini!" mendengar hal itu Renjun juga turut senang "Benarkah? Kau diterima dibagian apa?"
"Sekertaris, kau tahu kan aku sempat sekolah dibidang sekertaris" Renjun menghela napas pelan "Tapi apakah kau bisa, membagi waktumu antara sekolah dan bekerja?"

  Hanyeon tersenyum "Tenanglah Injunnie, aku sudah ada program homeschooling. Aku sudah keluar dari sekolah, jadi aku akan belajar setelah pulang dari kerja" Renjun membalas senyuman Hanyeon dengan senyuman manis andalannya "Kau yakin dengan hal itu?" jujur, Renjun agak khawatir jika Hanyeon akan mudah jatuh sakit, Hanyeon hanya mengangguk "Jaga kesehatanmu, aku tidak ingin kau sakit" sebenarnya Renjun ingin menentang Hanyeon. Namun dia sangat mengenal Hanyeon, Hanyeon memang sangat keras kepala. Jadi lebih baik dia hanya mengiyakan apa yang dilakukan Hanyeon.

  Selepas itu, mereka pulang kerumah masing-masing, larena arah rumah Renjun dan Hanyeon berbeda. Hari ini begitu menyenangkan bagi gadis ini, dia sangat senang, sampai menendang botol plastik dengan asal. Tanpa disengaja, botol itu mengenai kepala seorang pria.
 
  Pria berambut merah itu menengok kebelakang, ingin tahu siapa pelaku yang melempar botol plastik ke kepalanya. Kedua mata elang pria itu menangkap jelas Hanyeon yang sedang berjalan sambil menendang batu.

  Pria itu hanya tersenyum miring. "Dasar sinting"


~Bersambung~

===========================
Hai gaesss!!
Mon maap yah, kalo ceritanya agak gimana gitu hehe... Mana Taeyongnya juga belum muncul 😁

Besok Insya allah aku munculin kok Taeyongnya. Oiya, saran aku sih ya, kalian kalo baca ini mending bayangin aja jadi Hanyeon, biar kalian tau feelnya kek gmn:v

  Oiya tadi kalian baper gak pas Hanyeon  sama Renjun? Semoga baper ya 😂 yaudah ya gaess aku pamit...

See you next time! 🙌
===========================

  

 

Boss In Love | Taeyong fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang