Eps. 32

910 126 33
                                    

Gaiss kasih aku semangatt pliiss:(

Dgn cara vote n comment aja aku udah semangaatt:)

Happy Reading~

Sudah dua hari ini Renjun tidak bisa tidur. Dia sudah menelpon polisi, menyewa detektif, semua sudah dia lakukan demi gadisnya. Bahkan Renjun juga meminta bantuan Dokter Cha Eunwoo--yang sebenarnya adalah rivalnya. Hanyeon hilang. Itu membuat semua orang stres.

Hal yang sama dirasakan ketiga adiknya. Mereka semua sangat terpukul saat tahu bahwa kakaknya hilang. Jeongwoo, sampai drop saat tahu kakaknya hilang.

Entah kemana gadis itu pergi. Bahkan saat Renjun bertanya ke beberapa orang di butik kemarin, tak ada satupun yang melihatnya.

Sementara itu, dilain tempat. Seorang gadis yang pingsan duduk di atas kursi dan diikat dengan erat. Dia membuka matanya, melihat tempat yang begitu gelap.

Namun tepat di atasnya ada sebuah lampu yang meneranginya. Seperti tempat introgasi. Selain gelap, tempat ini juga agak lembab. Hanyeon tidak suka tempat yang lembab.

Gadis itu melihat tubuhnya yang terikat di punggung kursi. Dan kedua tangannya yang terikat pada lengan kursi. Begitu pula kakinya yang terikat di kedia kaki kursi terdepan.

Seluruh tubuhnya diikat kencang. Menyebabkan kedua tangan dan kakinya mati rasa. Sampai berwarna pucat.

Cklek! Klek!

Hanyeon mendongak saat mendengar suara pintu terbuka. Kemudian muncullah sosok pria yang tentunya membuat Park Hanyeon melebarkan matanya.

Pria itu tersenyum. Yang pasti maksudnya adalah smirk. "Kau ingat aku?" tanya pria itu.

Hanyeon menelan ludahnya susah payah. "H-hyunjin s-sunbaenim?"

Pria itu tertawa pelan melihat Hanyeon yang tampak sekali wajah takutnya. "Hahaha... Kenapa kau takut hm?" Pria itu menarik kursi yang ada di depan Hanyeon. Dan duduk disana berhadapan dengan gadis Park.

Pria itu tetap tersenyum, sama seperti dulu. "Hai, lama tak berjumpa." ucapnya. Namun Hanyeon tetap menatapnya penuh dengan rasa takut.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Hyunjin yang tentunya tak dijawab oleh gadis Park.

"Oh, aku lupa. Kau pasti sedang takut. Hahaha..." ucapnya. Pria itu menumpu badannya dengan kedua siku di lutut. Membuat wajahnya lebih dekat dengan gadis di depannya.

"Kudengar kau akan menikah ya? Dengan... Pria itu? Siapa namanya? Ah! Aku lupa." dengus Hyunjin. Lalu pria itu menunduk, menbuat beberapa rambut kecoklatannya yang panjang menurun.

"Ah iya. Namanya Huang Renjun bukan? Kau akan menikah dengannya? Waaahh... Daebak!" ucapnya di sertai tepuk tangan.

"Tak kusangka kau akan bertahan dengannya. Selama itu ya? Hubungan kalian." ucapnya.

Hanyeon melihat pria di depannya ini dengan tatapan takut, sedih, dan... Yahh sukit dijelaskan. Hwang Hyunjin, pria yang sudah lama tak dia jumpai. Seniornya dulu.

"Aku tak menyangka orang sepertimu akan menikah dengan pria brengsek itu." ucap Hyunjin dengan senyum miring.

Hanyeon tak terima calon suaminya di lecehkan namanya. "Dia bukan pria brengsek!"

Hyunjin mengangkat kedua alisnya. "Benarkah? Jadi maksudmu dia pria baik yang bersikap manis ke semua orang?"

"Hahahahha... Kau terlalu cepat menilai seseorang, Park Hanyeon." lanjut pria itu dengan penekanan nama Hanyeon. "Lihatlah besok saat kalian sudah menikah. Lihat semua sifat aslinya. Kau akan terkejut." Hanyeon diam tidak menanggapi ucapan Hyunjin. Dia menggingit bibir bawahnya.

Boss In Love | Taeyong fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang