Eps. 28

1.1K 128 33
                                    

Btw td yg mau aku bwtin oneshoot story tu bru satu org doang. Tp aku tetep buat:v wkwkwk soalny udh byk cerita yg ada di otak aku nie:v

Dahlah bicitny:v

Happy Reading~

Hanyeon pov.

Aku membuka mataku, gelap. Sangat gelap disini. Aku tak tahu ini dimana, aku bangun karena posisiku tadi telentang.

Aku berjalan menyusuri tempat gelap ini. Agak ketakutan memang. Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang. Ralat, lebih tepatnya dua orang. Seperti meributkan sesuatu. Aku menghentikan langkahku.

"Jaga dia Huang Renjun-ssi. Jaga dia baik-baik. Jangan sampai dia tersakiti. Bahagiakan dia, jangan sampai dia direbut orang lain."

Tunggu, bukankah itu suara Direktur Lee?

"Apa maksud anda Direktur Lee?"

"Jaga dia, bahagiakan dia, jangan sampai orang lain merebutnya dari anda."

Baiklah, sekarang perasaanku tidak enak. Ada apa ini?

"Maaf Tuan Lee. Tapi ucapan barusan menyinggung saya. Dan saya tidak menyukai orang asing yang mengganggu urusan pribadi saya."

"Menyinggung? Dimana ucapan menyinggungnya?"

"Semuanya. Dari menjaga, saya sudah pasti menjaganya. Dan membahagiakan nya sudah menjadi tugas saya. Lalu jangan biarkan dia direbut orang lain. Itu sudah pasti saya lakukan."

"Saya rasa ada maksud lain dari semua ucapan itu..."

Jantungku berdebar mendengar perdebatan dua pria itu.

"Apakah anda memiliki perasaan pada Park Hanyeon?" -Renjun.

"Memang benar." -Taeyong.

Deg!

Aku menelan salivaku susah payah. Kejadian ini terlalu cepat bagiku. Direktur Lee terlalu berani melawan Renjun. Apa yang harus aku lakukan?

"Maaf Tuan Lee. Tapi anda terlambat. Park Hanyeon akan menjadi pendamping saya."

"Tidak ada kata terlambat, Renjun-ssi. Selama kalian belum terikat janji, saya takkan relakan Park Hanyeon pada anda."

Oh tidak. Ini gila, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah aku dan Renjun tidak bisa bersama lagi? Jujur saja dihatiku masih ada rasa nyaman bersama Renjun. Tapi sayangnya, posisi Renjun telah tergeser oleh pria lain. Direktur Lee.

Aku mendengar kegaduhan. Seperti terjadi baku hantam disana. Mataku berair, dan perlahan buliran air jatuh begitu saja.

"Taeyong-ah!"

"Yak, ini ruangan pasien. Kalian seharusnya menjaga kekondusifan agar pasien tidak terganggu."

"Kalian semua..."

"...menyukai gadisku kan?"

"Menyerah lah kalian. Aku dan dia akan mempercepat pernikahan."

Air mataku mengalir deras. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku bimbang, antara harus melanjutkan hubunganku dengan Renjun. Atau aku harus memilih Direktur Lee.

Apa yang akan kalian lakukan jika berada di posisiku?

.

.

.

Author pov.

Sudah seminggu semenjak kejadian baku hantam itu. Renjun tak lagi memunculkan batang hidungnya. Dia tak menjenguk gadisnya. Dia terlalu marah.

Boss In Love | Taeyong fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang