Eps. 19

1.3K 99 22
                                    


Hai guiiss balik lagi dgn aku😊

Btw kmrin aku gemes liat komen klian 😂
Ada yg kpengen jd Hanyeon lah, yg support Taeyong trs pun ada, ya pkokny gt lahh...
Makasihh udah komen 😊🙏

Yaudah lnjut aja yukk...








~Happy Reading~

Hanyeon merasa susah bernafas. Dia masih belum membalas pelukan pria yang tingginya tak seberapa darinya itu. "Aku sangat merindukanmu, sampai ingin mati rasanya." lirih Renjun, namun masih terdengar oleh Hanyeon.

Sekarang perasaan gadis itu berkecamuk, antara dia juga rindu pada pria ini. Dan ada satu perasaan yang selalu mengganjalnya. Dan pada akhirnya dia membalas pelukan pria itu dengan setengah hati.

Dia usap punggung pria berdarah China itu. "Aku... Juga merindukanmu Injunnie," ujarnya.

Renjun membenamkan wajahnya di bahu sempit gadisnya. Ya, mungkin terdengar berlebihan, tapi memang serindu itu Renjun pada Hanyeon.

Dan pria itu melepas pelukannya, membuat Hanyeon bisa bernafas lebih leluasa. Hanyeon terkejut saat mendapati wajah tampan kekasihnya itu.

Pasalnya hidung Renjun mengeluarkan cairan kental merah. "Injunnie? Kau kenapa?" tanyanya. Namun Renjun hanya menggeleng dengan tatapan sendu. Dia membersihkan hidungnya dengan pergelangan bajunya.

Membuat baju itu terdapat noda merah juga. "Yaaa... Jangan seperti itu..." Hanyeon pun mendudukkan tubuh pria itu. Renjun menyandarkan kepalanya di punggung sofa. Badannya sangat lemas.

Ya sesungguhnya saat mereka bertemu tadi wajah Renjun sudah pucat. Dan nampak begitu tak sehat. Membuat gadis ini khawatir setengah mati.

Hanyeon pun mengambil kotak perobatan di dekat dapur. Lalu kembali dengan membawa kotak itu di tangannya. Ditaruhnya kotak itu disampingnya. Dia sibuk membersihkan darah yang mengalir dari hidung mancung yang indah itu.

Ya, sebenarnya Hanyeon ngeri melihat darah. Dia phobia terhadap darah manusia, kecuali darahnya sendiri. Namun karena ini Renjun, dia harus menangani pria itu.

Dan tiba-tiba saja Renjun merebahkan tubuhnya. Menjadikan paha kurus gadis itu sebagai bantalnya. Awalnya Hanyeon kaget, namun dia membiarkan pria itu merebahkan dirinya. Mata elang pria itu tertutup rapat.

Nafasnya terdengar sangat lemah. Lalu saat hidung pria itu bersih dari darah, Hanyeon mengompres hidungnya dengan es. Dan memijit ringan pangkal hidung pria itu.

Dan Hanyeon merasakan suhu tubuh Renjun yang meningkat. Sepertinya pria itu demam. Dia sepertinya kelelahan dengan kegiatannya yang super sibuk di Jilin kemarin.

"Hanyeon-ah, aku rindu..." erangnya dengan suara parau.

Hanyeon mengusap rambut putih ke abu-abuan Renjun. Dia baru menyadari jika pria itu juga menyemir rambutnya. Bahkan warna rambutnya sama dengan dia dan Taeyong.

Lee Taeyong. Ah, pria itu. Pria dingin dan terlihat kejam di luar. Tetapi aslinya sangat hangat dan penyayang. Membuatnya luluh ketika sosok itu tersenyum hangat padanya. Semua sikap manisnya pada Hanyeon, yang selalu membuat gadis itu merasa aman dan nyaman.

Boss In Love | Taeyong fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang