Eps. 26

1.1K 115 33
                                    

Aku mau tanya, disini yang ONE IT ada ga?
Aku lgi kobam sma X1 soalny:( padahal udh bubar 😭

Sakid gk sih? Kayak cinta datang trlambat:""

Dahlah


Happy Reading~

Pria bermarga Lee itu masih menunduk. Tak mempedulikan tatapan orang-orang lewat yang menatapnya bingung.

Pasalnya, dia ini berpakaian seperti seorang Direktur, tetapi dia malah hujan-hujan bahkan terduduk di pinggir jalan. Sangat tidak elit memang.

Tiba-tiba ada sepasang kaki yang mengenakan sepatu putih yang basah tepat di depannya. Bersamaan dengan itu, tubuh Taeyong terlindung oleh payung. Namun pria itu tak peduli.

"Hei bodoh, apa yang kau lakukan disini?" ujar pria yang di depan Taeyong. Pria itu membawa payung sehingga tubuh Taeyong tak kehujanan.

Pria Lee tidak merespon ucapan itu. Bahkan dia melihat pria itu saja tidak. Membuat si pria yang memegang payung itu menghela nafas kasar.

"Aku tahu masalahmu sangat berat. Tapi seberat apapun masalahmu, jangan buat dirimu terlihat bodoh." ujar pria itu.

"Ada yang harus kuberi tahu padamu." ujar pria itu lagi. Namun tetap, Taeyong tak merespon.

"Aku guru privat Park Hanyeon."

Ucapan itu berhasil membuat pria Lee mendongak. Dia menatap Kim Doyoung tak percaya. "Apa? Jadi selama ini kau berbohong?!"

Doyoung mengangguk. "Aku terpaksa. Ini demi dirinya dan ketiga adiknya. Dia terpaksa berbohong demi ketiga adiknya."

Taeyong menghela kasar. "Aku tak pernah peduli dengan umurnya. Hanya karena peraturan sialan itu dia pergi. Dan karena... Karena pertunangannya." ujar Taeyong memelankan nada bicara di akhir kalimatnya.

Doyoung turut sedih melihat sepupunya seperti kehilangan arah. Meskipun dia sering bertengkar dengan Taeyong, tidak bisa dipungkiri jika dia juga menyayangi sepupunya itu.

Kini Doyoung sudah membulatkan tekadnya. Untuk menyatukan Hanyeon dan Taeyong. Sejak dia melihat dua insan itu beberapa menit yang lalu.

Ya, dia melihat semuanya. Dia melihat Taeyong yang mengejar Hanyeon. Dan tentunya melihat mereka berciuman. Sebenarnya sakit. Tapi saat ini dia sadar, jika Taeyong dan Hanyeon saling mencintai. Tidak seharusnya dia ada di antara mereka. Dia akan merelakan gadis pujaan hatinya untuk sepupunya.

"Yak, aku mengerti perasaanmu. Tapi lihatlah dirimu, setidaknya jangan buat dirimu malu disini. Kau tidak sadar jika sedari tadi kau diperhatikan?" gemas Doyoung.

Taeyong melihat kiri dan kanan. Dan benar saja, dia sedang di perhatikan orang-orang di sekitarnya. Tapi entah kenapa Taeyong tidak merasa malu atau apa.

Doyoung menghela nafasnya kasar. Dia mengulurkan tangannya, "Berdiri!" suruhnya. Dan akhirnya, uluran tangannya disambut oleh jabatan tangan Taeyong. Pria Kim membantunya berdiri. Lalu dia membawa pergi sepupunya itu ke kediaman keluarga Lee.

****





Tiga hari kemudian.


Sudah terhitung tiga hari lamanya sejak kejadian dibawah hujan itu. Park Hanyeon demam karena kejadian itu.

Adik-adiknya dan juga Renjun merasa resah karenanya. Hanya seorang Lee Taeyong, dapat membuat Hanyeon jatuh sakit seperti ini.

"Sayang, bangun... Ayo, makan. Kau belum makan kan?" Renjun membangunkan gadis berwajah seindah peri dengan lembut. Gadis yang dibangunkan merasa terganggu. Kepalanya pening, keringat dingin bercucuran di pelipisnya.

Boss In Love | Taeyong fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang