Eps. 7

2.3K 215 8
                                    





Taeyong mendekatkan wajahnya ke wajah Hanyeon. Wajah mereka begitu dekat, bahkan sampai pucuk hidung mereka bersentuhan. Hanyeon mencium bau soju dari mulut Taeyong. Hanyeon merasa ingin mual, alerginya kambuh lagi. Hanyeon memang alergi terhadap alkohol, atau pun minuman keras. Setiap mencium bau nya, Hanyeon merasa ingin mual, bahkan bisa pingsan.

Wajah mereka semakin dekat, bahkan pucuk hidung mereka sudah menempel. Dan Taeyong menggerakan tangannya yang tadinya memegang tangan Hanyeon, kini beralih melingkar ke pinggang ramping Hanyeon.

Mata Hanyeon dan Taeyong masih bertatapan. Jantung Hanyeon berdegup sangat cepat. Dan semakin lama bibir Taeyong hampir menyentuh bibir Hanyeon. Refleks, Hanyeon langsung mendorong tubuh Taeyong. Hanyeon melihat wajah Taeyong yang seperti orang mabuk. Hanyeon merasa begitu marah pada Taeyong. Dan tiba-tiba...

Plakk!!

Tangan kanan Hanyeon menampar pipi tirus Taeyong. Taeyong yang di tampar hanya diam saja, dia malah terkekeh pelan. Tanpa pikir panjang Hanyon langsung mengambil tas nya dan berlalu pergi dari ruangan itu, meninggalkan Taeyong sendiri.

"Hahah" Taeyong terkekeh pelan. "Ternyata menggodamu itu lebih menyenangkan" lanjutnya.

****

Hanyeon keluar dari kantornya dengan mata yang berair. Dia mual-mual juga tadi, karena alerginya kambuh. "Dasar namja mesum!" gumamnya sambil berjalan pulang "Seenaknya saja dia mau menciumku! Padahal Renjun tidak pernah berbuat seperti itu padaku" lanjutnya. Memang, Renjun tidak pernah mencium bibir Hanyeon. Dia begitu menghormati yeoja, itulah yang membuat Hanyeon semakin mencintai Renjun.

Tiba-tiba Hanyeon ingat jika besok Renjun sudah berangkat ke Jilin. "Apakah aku sanggup menghadapi ini semua tanpa Renjun?" tanyanya pada diri sendiri. "Injunnie, kuharap kau tidak pergi. Kaulah alasanku untuk terus tegar, kau lah tameng yang selalu melindungiku, kau juga cahaya di hatiku" gumamnya. Dan pada akhirnya butiran air turun dari mata lentik itu. Entah kenapa dia merasa sangat merindukan Renjun, dia sangat ingin menelpon Renjun. Dan sialnya, Hp Hanyeon batrainya habis.

"Hanyeon-ssi?" tiba-tiba saja ada suara namja yang memanggilnya. Hanyeon langsung mengelap pipinya yang basah, lalu menengok ke arah sumber suara. Dan ternyata, yang memanggilnya tadi adalah Doyoung. "Ah, Pak Doyoung" sapanya "Apa yang kau lakukan disini?" tanya Doyoung. "Ah, saya ingin pulang ke rumah" jawab Hanyeon. Doyoung melihat kedua mata Hanyeon yang sembab.

"Hanyeon-ssi, kau tidak apa-apa?" tanya Doyoung "Nee, saya tidak apa-apa" jawab Hanyeon dengan senyum palsu. Doyoung tahu, Hanyeon sedang mengalibi. Tetapi dia tidak ingin memperpanjang masalah.

Doyoung menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu, ayo naik mobilku" ajak Doyoung. "Eh? Tidak usah repot-repot. Saya bisa jalan sendiri" tolak Hanyeon halus. "Aku tidak repot sama sekali" jawab Doyoung dengan senyuman khasnya. Dan tiba-tiba saja tangan kekar Doyoung menggenggam tangan Hanyeon dan menarik Hanyeon ke mobilnya. Hanyeon yang terkejut hanya pasrah.

Dan sekarang mereka sudah berada di dalam mobil. Doyoung mengenakan seatbeltnya, sedangkan Hanyeon hanya diam saja. Doyoung yang melihat hal itu langsung mendekati Hanyeon. Lalu dia menarik seatbelt di kursi yang diduduki Hanyeon, dan menguncinya.

Saat Doyoung menarik seatbelt, wajah Hanyeon dan Doyoung begitu dekat, bahkan Hanyeon bisa mencium aroma parfum maskulin Doyoung. Saat itu Hanyeon begitu terkejut, dia mematung. Dan akhirnya Doyoung pun menghidupkan mesin mobil dan melajukan mobilnya.

Diperjalanan, mereka hanya diam saja. Doyoung tidak suka keadaan ini, jadi dia mulai buka suara. "Ehem..." deham Doyoung agak keras, bahkan Hanyeon sampai menengok ke arahnya. "Eh... Iya, aku lupa membawa laptopku yang tertinggal dirumahmu" lanjut Doyoung. "Ah, ne, laptopnua saya simpan di kamar saya" jawab Hanyeon.

Boss In Love | Taeyong fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang